Sehabis lari ngehindar dari Yuta, Yena dan Mark masuk ke bioskop. Mark antri beli tiket film Terlalu Tampan. Aslinya Mark mau lihat horror biar bisa modus gitu. Tapi Yena minta film itu katanya yang main ganteng. Yaudah Mark nurut.
Filmnya main setengah jam lagi. Waktu mereka duduk buat nunggu giliran film main. Ada sepasang kekasih duduk disebelah Mark, ngetawain Mark karna maskernya gak cocok sama jaket hitam ala anak motor yang Mark pakai.
Lagi lagi Mark nahan malu karna masker pink sialan itu. Karna si cewek terus ketawa hampir kaya orang kesurupan, Mark ngelepas maskernya.
Saat Mark ngelepas masker terus benerin rambutnya yang aslinya enggak berantakan. Si cewek tadi langsung diem, terpana akan ketampanan Mark. Si Mark langsung tebar pesona.
"Oppaa" Teriak cewek disebelah Mark, sedangkan pacarnya langsung narik dia pergi.
"Ish kamu gak usah ganjen" Ucap Yena yang barusan datang dari kamar mandi lihat Mark tebar pesona. Dia lihat Mark ngelepas maskernya terus Yena pasangin lagi. Mark cemberut.
"Masa dibioskop tetep pake masker? Kalo disangka teroris gimana?" Didalam lubuk hati Mark paling dalam pingin banget dia bakar maskernya tapi apa boleh buat, dia cuma bisa sabar.
"Iya kamu teroris hati ku" Yena ngegombal sambil senyum senyum, Mark nyubit pipinya karna gemes. Jarang jarang Yena ngalus kaya gini, biasanya galak banget. Guru BK aja kalah galak.
"Tumben ngalus yang?" Tanya Mark
"Itu loh yang masa enggak peka sih. Popcorn" kata Yena. Mark langsung paham apa maksud Yena ngalus tadi yang ternyata minta dibeliin popcorn.
Mark pergi buat beli popcorn. Yena jadi duduk sendirian sambil ngayunin kaki. Tak lama ada segerombolan mahasiswa entah dari kampus mana datang. Suasana bioskop jadi rame. Yang semula Yena dapat lihat Mark beli popcorn sekarang ketutup gerombolan mahasiswa tadi.
"Loh Mark pergi sama siapa" Yena lihat Mark pergi sama gadis disebelahnya. Yena mau nyusul tapi kehalang badan laki laki didepannya.
"Permisi saya mau lew- mampus" Yena bergegas pergi setelah lihat Taeyong disana. Tepat didepannya.
Taeyong menarik tangan Yena yang berusaha kabur.
Mampus gue ketahuan - Yena
"Yena bukan?" Tanya Taeyong yang sepertinya enggak begitu yakin sama sosok didepannya itu adalah adiknya.
"Bu-bukan anda salah orang" bohong Yena. Untung saja dia masih pakai maskernya.
Untuk kali ini maskernya benar benar membantu, selain mencegah hidungnya dari debu dapat dipakai buat sembunyi juga.
"Yena!" Teriak Mark, ngelambain tangan biar Yena lihat. Yena .ukul dahinya. Kali ini kakaknya pasti tau.
Mark lari kearah Yena. Mark belum sadar kalau ada Taeyong disana.
"Aku cariin kamu kemana mana ternyata masih disini" kata Mark barusan datang bawa dua popcorn.
"Kamu Mark?" Tanya Taeyong. Mark menatap laki laki didepannya yang ternyata Taeyong. Mark langsung kebingungan.
"Kamu bohongin kakak Yena?" Tanya Taeyong
"Maaf kak" Yena cuma bisa pasrah sekarang. Dia nunduk lihat lantai gak berani natap Taeyong.
"Kamu keluar berdua sama Mark kok enggak ijin kakak?"
"Kalo Yena ijin pasti enggak dibolehin"
"Sekarang kamu pulang" Yena cemberut. Belum juga nonton filmnya udah disuruh pulang.
"Kita juga barusan dateng kok kak" kini Mark bersuara.
"Meskipun barusan dateng kalian tetap enggak ijin dari awal....Yena pulang!" Yena semakin cemberut, rasanya dia mau nangis sekarang biar Taeyong ngizinin Yena nonton bioskop sama Mark.
"Kakak gak seru ih" Yena narik Mark pergi darisana. Sebelum pergi Mark memberi salam ke Taeyong.
"Kak saya pergi dulu" pamit Mark.
.
Mark mencoba bujuk Yena biar gak ngambek lagi. Mark beli dua cone es krim buat bujuk Yena. Tapi enggak mempan, Yena masih ngambek. Terpaksa Mark makan es krimnya sebelum leleh.
Mulut Mark belepotan kaya anak kecil waktu makan es krim, Yena ketawa lihat mulut Mark penuh es krim.
Yena ambil sapu tangan dari saku bajunya buat bersihin mulut Mark.
"Eh makasih yang" kata Mark.
"Emm kalo gini biasanya ada maunya. Minta apa sayangku?" Seakan paham kalo Yena bersikap manis pasti ada maunya. Jadi Mark tanya sebelum Yena marah.
"Laper" kata Yena
Mark mencoba sabar. Padahal mereka baru saja mampir foodcourt bahkan Mark udah tanya; menawari Yena makan tapi Yena bilang enggak lapar.
Tapi setelah mereka turun ke lantai dasar mau pulang, Yena minta makan. Akhirnya mereka balik lagi ke foodcourt.
Mereka mampir di KFC. Yena nunggu Mark pesan makanan dengan mainan game dihpnya Mark. Hp Yena mati karna batrenya habis dia lupa enggak bawa powerbank.
Tak lama kemudian Mark datang bawa dua porsi makanan lengkap sama dua gelas minuman yang kelihatannya menggoda, tapi enggak semenggoda yang bawa. #apaansi
"Yeay makan makan" Yena semangat lihat makanan didepannya.
"Cuci tangan dulu cantik" Cegah Mark sebelum tangan Yena mendarat dimakanannya.
"Hmm iya" Yena pergi cuci tangan.
"Udah" Yena balik sambil nunjukin tangannya yang bersih habis cuci tangan.
"Anak pintar" Mark mengusap rambut Yena.
"IHH KAMU HABIS PEGANG NASI TERUS PEGANG RAMBUTKU?!"
"Maaf gak sengaja hehe" Mark ngambil tisu buat bersihin nasi yang nempel dirambut Yena.
Yena cemberut. Bibirnya maju beberapa centi bikin Mark gemas mau gigit bibirnya Yena.
"Bentar ya aku mau beli es krim" Pamit Yena mau beli es krim.
Tadi udah dibeliin tapi enggak dimakan sekarang mau beli lagi - Mark
Disaat Yena ngantri, dia lihat ke tempat duduk paling pojok. Disana ada sepasang kekasih, cowonya makan rakus banget sedangkan cewenya makan sebiji sebiji.
"Makan kaya gitu emang kenyang?" Yena bermonolog dengan masih memperhatikan sepasang kekasih itu.
Waktu cowo tadi mau cuci tangan otomatis Yena dapat lihat wajahnya secara jelas. Setelah lihat wajahnya cowok itu Yena kaget. Karna cowok tu kakaknya
"Kak Doyoung!" Jerit Yena pelan.
Doyoung diam diam punya pacar. Yena shock berat.
Jangan lupa votenya ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak Lucknut - NCT (Revisi)
Hayran Kurgu"Punya kakak pada lucknut semua!" Menceritakan kisah sehari hari Yena dengan Kakak kakaknya yang pada gak beres. Warning : Typo bertebaran * Highest rank • #3 Jung (11/12/19) • #2 Yena (19/10/20) • #36 Lee (2/1/20)