Kini, Zilo, Kevin, dan Gio sedang berada di kantin, setelah lamanya mereka membujuk si tampan Zilo untuk ikut bersama mereka, dan akhirnya Zilo pasrah. Kevin dan Gio memaksa Zilo ke kantin karena tadi pagi mereka tak sempat untuk sarapan, jadilah mereka mengajak Zilo untuk cenat-cepat pergi ke kantin, untuk mengisi perut-perut mereka yang sudah meminta untuk diisi.
"Vin, pesenin gua dong," suruh Gio dan dengan polosnya Kevin mengangguk mengiyakan.
"Mau pesen paan?" tanya Kevin.
"Gua ketoprak Bu Tuti dong, Vin," bukan, itu bukan suara Gio, melainkan suara Zilo yang sudah menyengir malu.
Dera mendelik malas. "Tadi bilangnya nggak laper," kata Kevin yang mendapat kekehan dari Zilo.
"Kan sekalian, Vin," ucap Zilo santai.
"Udah-udah biarin aja lagi, Vin. Kan biar sekalian juga, gue bubur ayam pak Tono satu." ucap Gio melerai.
"Noh kan, Gio-nya aja ngga masalah, kok," kata Zilo seraya menjulurkan lidahnya kearah Kevin dan dibalas gerutuan kesal dari Kevin.
"Yaudah deh, minumnya apaan?" tanya Kevin pada kedua temannya itu.
"Es teh manis,"
"Es teh manis," ucap mereka bersamaan.
Kevin mengangguk. "Ok-"
"LAIN KALI KALO NGGAK BISA BAYAR NDAK USAH BELI BANYAK-BANYAK, NDO. KAN SAYA JUGA YANG RUGI KALO DI HUTANGIN GINI!"
Belum sempat Kevin menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba ada suara Pak Bejo-tukang soto kantin berteriak kencang kepada gadis berkepang dua yang sudah menunduk ketakutan.
Mereka bertiga pun mengalihkan pandangannya menjadi ke arah suara teriakan tadi. Sekarang tempat itu sudah dikerumuni banyak orang dan membuat Zilo semakin penasaran. Zilo pun berdiri dari tempat duduknya, diikuti oleh Kevin dan Gio. Dia berjalan membelah kerumunan semua murid yang berada di sana.
Saat dia sudah berada di barisan paling depan, terlihat seorang pemuda cupu berseragam sama sepertinya tengah di marahi oleh pak Bejo. Dan gadis itu pun hanya menunduk takut dengan pundak yang bergetar.
Zilo yang tak tega melihat itu semua. Akhirnya, berjalan kearah gadis cupu tadi. "Emang berapa yang dia utangin, Pak," tanya Zilo yang membuat semua murid menatap kearahnya.
"Eh, si Aden. Itu, Den, dia utang 50 ribu ke saya. Dia alesan, uangnya ketinggalan di rumah," ucap Pak Bejo membela diri.
Zilo mengangguk dan mengeluarkan selembar uang seratus ribu dari sakunya. "ini, Pak," ucap Zilo seraya menyondorkan uangnya.
Mendengar ucapan Zilo yang seperti itu, seketika mata gadis cupu itu membola dengan tampang kagetnya. Pasalnya, baru kali ini sosok Zilo sang most wanted sekaligus Ketos tampan di SMA Dirga mau membantu gadis cupu sepertinya. Lain halnya dengan dua temen Zilo yang saling pandang tak percaya dengan sikap Zilo yang seperti ini.
"Temen lo kesambet apa, Vin," tanya Gio, dan dibalas gelengan polos oleh Kevin.
Pak Bejo pun mengambil selembaran uang yang diulurkan Zilo. "Makasih ya, Den." ucap Pak Bejo seraya tersenyum.
"Dan Kamu," tunjuk Pak Bejo pada gadis cupu tadi.
"Lain kali kalau nggak punya uang itu ngga usah beli soto banyak-banyak! Untung ada Den Zilo yang ikhlas bayarin semua soto kamu," sambungnya.
Gadis cupu tadi mendongak menatap Pak Bejo seraya mengangguk. "I-iya pak maafin saya,"
Selepas semua murid bubar, Kini hanya Zilo, kedua temannya dan gadis cupu tadi murid yang tersisa di kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZiloVa
Teen Fiction"Zilo, gue nggak suka ya kalau lo deket-deket sama dia!" "Zilo, ngapain lo jalan bareng dia?" "Zilo, pacaran aja sana sama dia. Lo lebih sering luangin waktu buat dia daripada sama gue, pacar lo sendiri." -Revalia Francessia Franz ...