"Eh, iya, lo tau nggak sih, Re," tanya Ghea dengan tampang seriusnya.
"Nggak," jawab Reva cuek.
"Ish anjir, cuek banget jawabnya," ujar Ghea kesal.
"Hm." Deham Reva seraya menyandarkan kepalanya di tembok.
"Ishh serius dong, Re. Ini tuh pen—"
BRAKK
Belum sempat Ghea menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba suara meja yang dipukul dengan sangat keras membuat mereka berdua terlonjak. Akibat gebrakan tadi, jantung Ghea menjadi berdetak tidak karuan, dengan tangan yang mengelus dada, agar jantungnya sedikit tenang. Lain dengan Reva yang sekarang sudah menatap sinis orang yang membuat mereka terkejut. Sedangkan, orang yang ditatap hanya tertawa senang.
"BHAHAHAH, ANJIR LUCU HAHAHA..." tawanya membuat seluruh murid yang ada di kelas menatap nya heran dan ada juga yang ikut tertawa sepertinya karena melihat wajah Ghea dan Reva yang kaget tadi.
Reva yang mood-nya sedang tidak baik pun langsung mencubit lengan temannya kencang. Sampai orang itu mengaduh kesakitan.
"Aaa ... Sakit, Re. Ishh galak banget sih lo," ucapnya seraya menatap Reva kesal.
Ghea memutar bola mata malas. "Lebay lo, masa gitu doang sakit," katanya yang membuat orang tersebut melotot tak terima.
"Apa lo bilang? Le—"
"Ishh apaan sih, udah kali jangan ribut mulu. Lagian salah lo juga sih, Der. Suruh siapa ngagetin nih dua curut, udah tau mereka orangnya sensian," timpal Reya yang sedaritadi hanya diam, melihat kegaduhan ketiga sahabatnya itu.
Dera yang disalahkan pun seakan tak terima. "Heh Reyanying kok gue yang disalahin, kan tadi elo juga yang minta gue buat gangguin mereka," jelas Dera yang membuat Reva dan Ghea langsung menatapnya tajam.
"Nyatanya lo juga samanya, Rey," kata Reva.
Reya pun terkekeh seraya menggaruk rambutnya yang tidak gatal. "Hehe ... abisnya salah kalian juga sih, masa ngobrol nggak ngajak gue sama Dera, kan kesel jadinya," Dera mengangguk membenarkan ucapan Reya.
"Hm ... jahat banget sih, kalian. Ghibah nggak ngajak-ngajak, giliran ada masalah aja pasti ngajak-ngajak," sindir Dera seraya mengerucutkan bibirnya.
Reva seakan tak peduli dengan sindiran yang Dera lontarkan tadi, justru dirinya malah fokus terhadap handphone yang ia genggam. Dia menscroll kontak panggilan, dan mencari nama seseorang. Saat sudah menemukan kontak orang yang ingin dituju, jarinya pun dengan lihai mengetikkan sesuatu di layar handphone.
Zilopyuu❤️
Zilo
Pulang bareng kan?Sehabis mengetikan kata dan mengirimnya, Reva pun langsung memasukkan handphone-nya ke dalam saku seragam, dan berdiri dari bangkunya. Membuat Reya, Dera dan Ghea yang sedang berdebat langsung menatapnya bingung.
"Mau ke mana, Re?" tanya Ghea seraya mendongak menatap Reva.
"Kamar mandi," jawab Reva, kemudian langsung berjalan meninggalkan ketiga temannya yang masih terlihat bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZiloVa
Teen Fiction"Zilo, gue nggak suka ya kalau lo deket-deket sama dia!" "Zilo, ngapain lo jalan bareng dia?" "Zilo, pacaran aja sana sama dia. Lo lebih sering luangin waktu buat dia daripada sama gue, pacar lo sendiri." -Revalia Francessia Franz ...