Maret, 2014
"Loh, ada Mami?"
Stella—Maminya Dion, adalah orang yang membukakan pintu rumah Dion saat Kira mengetuk pintu beberapa kali. Kira mengerjapkan matanya, tidak menyangka bahwa Stella benar-benar ada di depannya.
Stella tersenyum lebar lalu tiba-tiba memeluk Kira erat. "Kiraaaa! Mami kangen!"
Kira menyunggingkan senyumnya lalu balas memeluk wanita itu. Stella tinggal di Bali bersama keluarga barunya. Kira pertama kali bertemu dengan Stella saat bulan september tahun lalu. Dari pertemuan pertama itu, Stella seolah sudah jatuh hati padanya dan membuat Kira harus memanggilnya dengan sebutan yang sama dengan Dion.
"Dion nggak bilang kalau Mami mau ke sini," kata Kira sambil mengikuti Stella masuk ke dalam rumah.
"Mami kan kasih surprise. Baru nyampe tadi malem. Untung dia nggak keluyuran."
Kira tergelak. Tadi malam Dion memang menghabiskan malamnya untuk mengerjakan tugas-tugas yang belum ia sentuh selama beberapa hari.
"Kalian mau pergi ya?" tanya Stella.
Kira menganggukkan kepalanya, "Dion janji mau nemenin aku ke dokter gigi hari ini. Tapi, anaknya mana, Mi?"
"Masih tidur. Udah Mami bangunin dari tadi tapi nggak gerak-gerak."
"Tuh kan. Kebiasaan deh. Kalau tidur kayak mayat." komentar Kira.
Stella tertawa kecil, "Kamu bangunin gih. Mami lagi masak."
Kira menganggukkan kepalanya lagi lalu berjalan menuju kamar Dion. Gadis itu menggelengkan kepalanya sambil berdecak kecil.
"Udah jam berapa ini, Carvalo. Lo masih aja tidur? Ini kamar gelap banget astaga." sahut Kira sambil menghidupkan lampu di kamar Dion.
Dion terlihat menyadari kehadiran seseorang di kamarnya setelah lampu dihidupkan. Lelaki itu menggeliyat malas dan membuka matanya sebisa mungkin.
"Kir?" gumamnya berusaha memastikan.
"Iya, ini gue." kata Kira lalu berjalan mendekati tempat tidur Dion. "Bangun dong. Katanya mau nemenin ke dokter gigi. Gue sampai ke sini karna lo ditelepon-telepon dari tadi nggak angkat-angkat."
Dion bergumam lalu mengambil bantal untuk menutupi kepalanya. "Kenapa sih nggak pergi sama Bang Handa aja?"
"Ish, gue udah bilang kemarin kalau Kak Handa lagi ada proker."
"Kalau Wuren?" gumam Dion lagi.
"Wuren kan lagi Nyepi!"
Dion terdiam lalu bergumam lagi saat tersadar bahwa sekarang adalah hari senin tanggal 31. Kira menatap Dion sebal saat lelaki itu tidak menunjukkan keinginan untuk segera bangkit dari tempat tidurnya.
"Ya udah. Gue pergi sendiri aja."
Dion langsung menarik pergelangan tangan Kira saat gadis itu hendak meninggalkan kamarnya dan membuat Kira membalikkan tubuhnya dengan kesal.
"Iyaaa. Jangan ngambek. Gue mandi dulu." kata Dion lalu bangkit dan duduk di atas ranjangnya.
Kira yang tadinya memasang tampang cemberut langsung berubah sumringah dan berlari kecil untuk kembali menghampiri Stella yang ada di dapur. Dion mendengus namun diakhiri dengan kekehan pelan.
"Kalian tuh liburnya sampai kapan sih?" tanya Stella kepada Kira yang duduk di meja makan.
"Dua minggu lagi masuk, Mi."
"Nggak mau jalan-jalan gitu?"
"Rencananya kita mau ke Jogja. Tapi, Mami sampai kapan di sini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang
General Fiction[Completed] Tentang mereka yang tersesat oleh waktu, tentang mereka yang belajar memaafkan, tentang mereka yang belajar dan menerima diri sendiri.