Juli, 2014
"Di mana?"
"Di kantin lagi beli minum buat yang lain. Kamu?"
"Baru selesai kelas. Aku samperin ya?"
"Eh, kamu bisa lewat sekre enggak? Dompet aku ketinggalan. Hehehe,"
Kirana menyunggingkan senyumnya lalu senyuman itu berganti dengan tawaan kecil. Handaru itu luar biasa—di mata ia dan teman-temannya. Tetapi, manusia memang tidak ada yang sempurna.
Menurut Kirana, Handaru terkadang bisa sangat ceroboh jika fokusnya terbagi-bagi. Pernah sekali, Handaru mencoba mengerjakan dua hal sekaligus. Pertama, ia mengerjakan tugas kuliahnya lalu yang kedua, ia merevisi surat dari sekretaris hima nya. Hasilnya adalah, Handaru hampir saja mengumpulkan tugas dengan kalimat-kalimat yang harusnya ada di dalam surat.
Dan menurut Kirana, justru hal itu membuat Handaru terlihat lucu dan Handaru memang tidak sempurna. Ia masih memiliki banyak celah yang tidak Kira ketahui.
Kira menatap beberapa pasang sepatu yang terletak tidak beraturan di depan sekre. Gadis itu mengintip dan melihat ke dalam ruangan itu. Ada beberapa orang yang ia kenal di dalam sana dan justru orang itu lebih dulu menyadari presensinya sebelum Kira mengetuk pintu.
"Eh, Kira?"
"Kak Reno,"
Reno menyengir lalu beranjak dari duduknya dan menghampiri Kira yang berdiri di depan pintu. "Kenapa? Handa ke kantin,"
"Iya. Kak Handa nitip dompet. Katanya ketinggalan di sekre."
"Oh, dompet ya. Bentar,"
Reno kembali masuk ke dalam, menelusuri meja yang berantakan lalu melihat tas Handaru dan mengambil dompet. Setelah itu, ia kembali menghampiri Kira.
"Nih—" tangan Reno yang bermaksud memberikan dompet itu kepada Kira tiba-tiba berhenti di udara, enggan memberikannya kepada Kira.
Kira menatap Reno dengan bingung. Reno mengernyitkan dahinya dan tiba-tiba menarik kembali tangannya.
"Kak Reno?"
"Rana!"
Baik Kira dan Reno sama-sama menoleh ke asal suara Handaru berasal. Lelaki itu berlari kecil ke arah sekre dengan nafas yang tak beraturan. Reno menatapnya datar.
"Loh? Kok di sini? Minumannya?" tanya Kira.
Handaru menarik napasnya dalam-dalam. Sebisa mungkin ia mengabaikan pandangan Reno yang begitu menusuk dan menatap Kira dengan senyuman tipis terpatri di wajahnya.
"Mau ambil sesuatu juga di tas. Tunggu ya. Kita sama-sama ke kantin."
Kira menatap punggung Handaru yang berjalan masuk ke arah tasnya dan tersenyum kecil. Tatapannya kemudian beradu dengan Reno. Reno menyunggingkan senyumnya dan menyerahkan dompet berwarna hitam milik Handaru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang
General Fiction[Completed] Tentang mereka yang tersesat oleh waktu, tentang mereka yang belajar memaafkan, tentang mereka yang belajar dan menerima diri sendiri.