Laptime

444 29 13
                                    

Baru saja aku hendak siap-siap berangkat ke gereja lebih cepat tapi Shani tiba-tiba menghubungiku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baru saja aku hendak siap-siap berangkat ke gereja lebih cepat tapi Shani tiba-tiba menghubungiku. Kata oma, tiap perayaan natal pasti gereja akan sangat cepat penuh, jadi kami harus segera mengamankan tempat duduk. Selagi Eli masih cukup lama bersiap-siap, kurasa tak ada salahnya menelpon Shani.

"Halo Setya!" sapa Shani dengan nada yang menyenangkan dari seberang sana.

"Halo Shan. Makasih ya ucapannya, semoga kamu sama keluarga sehat-sehat juga ya." ucapku.

"Hihi, iya sama-sama. Udah gereja?"

"Kemarin malem udah ibadah malam natal, terus tadi pagi ibadah natal. Ini sekarang lagi nunggu Eli siap-"

"CI SHANI AKU KANGEN!!" tiba-tiba Eli yang masih mencatok rambutnya berteriak di sebelahku.

Shani requesting a video call.

Kuterima saja permintaan itu dan wajah Shani langsung terlihat. Dia terlihat rapi dengan kacamatanya.

"Halo Eli! Kamu keliatan sehat-sehat aja ya, makin cantik pula." sapa Shani kepada Eli di sebelahku.

"Kalo ga cakep gak mungkin ada yang mau ngajak date nanti Shan." balasku.

"Eli udah ada pacar?"

"Ish, cuma temen tau! Masih." jawab Eli, lalu aku dan Shani tertawa.

"Kaya aku sama abang kamu gitu ya?" tanya Shani.

Aku tidak bisa menjawab itu. Aku menoleh ke Eli karena kuanggap pertanyaan itu ditujukan ke Eli, tapi Eli juga kelihatannya tidak bisa menjawabnya.

"Eh, Shan, kamu mau kemana rapi gitu?" tanyaku mengalihkan topik.

"Cuma jalan aja sama keluarga. Ini lagi nunggu mama aku siap-siap sih. Eh, mama aku udah siap nih. Aku duluan ya!" Shani melambaikan tangannya.

Kulambaikan tanganku juga lalu video call ditutup oleh Shani. Aku hanya duduk menatap layar HPku yang terkunci, terbebani pikiran karena pertanyaan Shani tadi.

Harusnya aku bisa menjawabnya kan?

"Sorry ya bang." ucap Eli.

"Ngapain minta maaf? Harusnya aku juga bisa jawab tadi." ucapku. Sepertinya Eli benar-benar paham yang kurasakan sekarang.

Sudahlah.

***

Puji-pujian diiringi tarian, drama musikal dan lain-lain mengisi perayaan natal hari ini. Sebenarnya tempat gerejaku beribadah semacam cabang dari gereja yang ada di depan sekolahku. Karena gereja tersebut cukup kecil, acara perayaan dilakukan di gereja tempatku beribadah karena gedungnya lumayan besar dan memiliki basement untuk mengisi jemaat yang terlambat hadir dalam perayaan natal hari ini. Tentu saja, aku bertemu dengan keluarga Dey serta Chika dan Christy yang hanya datang berdua.

TutorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang