(PINDAH DREAME 👉 diaryyysenja)
SEBAGIAN CHAPTER DIHAPUS
(DISARANKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA KARENA PART PRIVATE)
TIDAK DI REVISI KARENA MAGER, JADI HARAP MAKLUM JIKA PADA PART AWAL DIALOG MASIH BERANTAKAN
"Kamu tidak boleh keluar rumah, Dek!" -Rafa...
Hallo sahabat Raina Sebelum membaca sempatkan menekan ⭐️ lalu 💬 tiap inline guna meninggalkan saran agar saya lebih bersemangat membuat cerita .
.
Selamat membaca🌊
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hubungan yang terlihat romantis pun selalu ada kerikil yang akan membuatnya bergelombang -Ramond Wizart-
__________________________
Saat ini keluarga Harison sedang melangsungkan sarapan bersama. Kehangatan keluarga ini tidak perlu diragukan lagi. Bahkan dunia yang melihat pun langsung berlomba meminta tips dari mereka.
"Bagaimana dengan orang yang bunda tabrak kemarin?" tanya Arta.
Semua yang berada di ruang makan langsung menatap kaget kearah Arta.
"Bunda gak apa kan?"
"Bunda kok bisa nabrak sih?"
"Hati-hati bun kalau nyetir."
Avio terkekeh geli melihat anaknya yang terlalu mengkhawatirkan dirinya. Padahal keadaannya sehat.
"Bunda gak apa kok. Justru yang terluka orang yang bunda tabrak." jelas Avio dengan sedih.
"Gak bunda bawa ke rumah sakit?" saran Raina.
"Dia gak mau nak. Bunda kasian sama anak itu. Udah gak punya orang tua." ucap Avio.
"Bawa ke panti aja bun." saran Rafel.
Avio menggeleng. "Jangan nak. Dia juga harus kerja soalnya."
"Terus mau bunda bagaimana?" tanya Edgar bingung.
Avio tersenyum penuh arti. "Boleh nggak kalau bunda adopsi dia?"
Uhuk
Venes yang sedang mengunyah tiba-tiba tersedak makanannya. "Kamu yang bener saja Vio."
"Ada apa Mom? Sebagai bentuk pertanggung jawaban saja kok." jawab Avio santai.
Anggara menggeleng tegas. "Kita tidak bisa membawa orang luar untuk masuk kedalam lingkup keluarga, Vio. Kita semua tidak tau bagaimana sifat dan tujuan orang tersebut." jawab Anggara tegas.
"Edgar pamit dulu semuanya." pamit Edgar diikuti Raina kepada seluruh keluarganya.