Hallo sahabat Raina
Sebelum membaca sempatkan menekan ⭐️ lalu 💬 tiap inline guna meninggalkan saran agar saya lebih bersemangat membuat cerita
..
Selamat membaca🌊
Kepercayaan tidak datang dua kali, manfaatkan selagi ada
-Marela Caesaria-________________________
Pagi ini suasana hati Raina masih saja suram. Efek semalam yang merasa cemburu dengan kehadiran Marel, ditambah kedua orangtua nya tak terlalu peduli dengannya.
Salahkah Raina ingin egois dengan menginginkan perhatian kedua orangtua nya hanya untuk dirinya selaku anak bungsu?
Ketika menuju meja makan, ia melihat Galen berada di sofa ruang tamu. Langsung saja ia berlari menuju kekasihnya itu.
"Halo." sapa Galen dengan memeluk gadisnya.
"Hai kak. Tumben masih pagi udah disini?" tanya Raina penasaran.
"Cari makan diluar yuk? Ada bubur enak di deket persimpangan." ucap Galen dengan mengelus puncak kepala gadisnya.
Raina mengangguk semangat. "Ayo."
"Pamitan dulu ya." ajak Galen menggandeng tangan Raina.
"Loh ada Galen. Ayo makan dulu nak." ajak Avio saat melihat Galen menuju kearah ruang makan.
"Saya sama Raina pamit dulu bun. Mau mampir ke bubur ayam yang baru buka di simpangan." jawab Galen bermaksud menolak.
"Oh boleh deh. Hati-hati ya." ucap Avio dengan menjulurkan tangannya karena Galen dan Raina akan bersalaman.
"Bunda, boleh Marel ikut kak Roy sama Raina?" tanya Marel yang sedari tadi mendengarkan.
Raina mengernyit tak suka mendengar ucapan Marel yang menurutnya terlalu berani.
"Boleh sayang." jawab Avio membuat Raina mematung. "Galen, biar Marel ikut kalian ya." lanjutnya menatap Galen penuh harap.
Mau tak mau Galen mengangguk. "Iya bun." jawabnya malas.
Galen dan Raina berjalan lebih dulu kearah mobilnya diikuti Marel dan Avio dibelakang. Galen membuka pintu depan berniat menyuruh sang tuan putri masuk.
"Eh ngapain lo?" tanya Galen saat melihat Marel menyerobot masuk.
Marel menggaruk kepalanya. "Aku mau duduk kak." jawab Marel polos.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raina Story
Teen Fiction(PINDAH DREAME 👉 diaryyysenja) SEBAGIAN CHAPTER DIHAPUS (DISARANKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA KARENA PART PRIVATE) TIDAK DI REVISI KARENA MAGER, JADI HARAP MAKLUM JIKA PADA PART AWAL DIALOG MASIH BERANTAKAN "Kamu tidak boleh keluar rumah, Dek!" -Rafa...