(PINDAH DREAME 👉 diaryyysenja)
SEBAGIAN CHAPTER DIHAPUS
(DISARANKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA KARENA PART PRIVATE)
TIDAK DI REVISI KARENA MAGER, JADI HARAP MAKLUM JIKA PADA PART AWAL DIALOG MASIH BERANTAKAN
"Kamu tidak boleh keluar rumah, Dek!" -Rafa...
Hallo sahabat Raina Sebelum membaca sempatkan menekan ⭐️ lalu 💬 tiap inline guna meninggalkan saran agar saya lebih bersemangat membuat cerita .
.
Selamat membaca🌊
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Biarkan segala yang membuat luka, terkenang dalam hati yang letaknya paling dalam -Eunice Gavrilia-
_________________________
Pagi ini seperti biasanya Roy berangkat bersama dengan Malsy. Hanya keheningan yang melanda keduanya sampai Malsy mulai angkat bicara.
"Tugas akhir lo gimana kak? Bagi cerita lah ke gue," gurau Malsy menyembunyikan raut kesedihannya.
Roy melirik sekilas dan fokus pada jalanannya, "Udah,"
"Eum kak, cewek lo namanya siapa?" tanya Malsy tanpa berpikir panjang.
Cittttt
Roy refleks mengerem mobilnya secara mendadak saat mendapatkan pertanyaan tak terduga dari gadis yang selalu menempel padanya sejak SMA, "Gue tau lo anak dari temen bokap gue. Tapi itu bukan patokan buat lo masuk dalam hidup gue lebih dalam lagi. Lo gak ada hak buat tau semua tentang gue!" sarkas Roy menatap tajam gadis disebelahnya.
Malsy memberanikan diri untuk menoleh dan terkekeh miris, "Gue nemenin lo selama bertahun-tahun, apa gak bisa sedikitpun lo buka hati buat gue kak?" tanya Malsy lantang.
"Buka hati? Bahkan kalau bukan karena permintaan bokap lo, gue gak akan mau deket sama cewek selain mama sama tunangan gue," balas Roy dengan memberikan penekanan.
"Segitu gak pentingnya gue buat hidup lo kak?"
"Bagi gue, yang penting buat hidup gue hanyalah orang yang sudah jadi prioritas gue!" balas Roy datar. Ia sungguh muak dengan gadis disebelahnya ini.
Setelah mengucapkan itu, Malsy turun dari mobil meninggalkan Roy yang tengah diselimuti rasa bersalah.
"AARRRGGGHH!!"
-----
"Esly, literatur yang kau bawa apa karya salah satu guru besar?"
Saat ini Raina sedang berada di kantin fakultas dengan beberapa teman sekelasnya. Jam pergantian dosen dan kebetulan sedang kosong membuat mereka lebih lama bersantai di kantin.
"Enggak Na. Itu cuma hasil terbit lulusan S1 kok," balas Esly dengan tersenyum.
"Aku cek review nya bagus banget. Aku kira itu milik guru besar," jelas Raina.
