(PINDAH DREAME 👉 diaryyysenja)
SEBAGIAN CHAPTER DIHAPUS
(DISARANKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA KARENA PART PRIVATE)
TIDAK DI REVISI KARENA MAGER, JADI HARAP MAKLUM JIKA PADA PART AWAL DIALOG MASIH BERANTAKAN
"Kamu tidak boleh keluar rumah, Dek!" -Rafa...
Hallo sahabat Raina Sebelum membaca sempatkan menekan ⭐️ lalu 💬 tiap inline guna meninggalkan saran agar saya lebih bersemangat membuat cerita .
.
Selamat membaca🌊
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Meskipun berkorban hati, aku akan turut bahagia jika itu menyangkut kebahagiaanmu -Marvello Loudewick-
_________________________
Seminggu setelah resepsi pernikahan digelar, pasangan Raina dan Roy menempati apartemen mewah yang dibeli Roy untuk hadiah pernikahan mereka. Roy sengaja tidak membawa ke rumah barunya karena mereka belum menemukan pelayan untuk membantu Raina dalam mengurus rumah.
Roy tersenyum lebar melihat Raina masih terlelap dalam pelukannya karena kelelahan melakukan aktivitas panas sampai hampir subuh tadi. Raina sendiri tak keberatan karena memang itu kewajibannya sebagai istri meskipun ia lelah karena Roy terus saja menggempurnya.
Roy mengecup rambut istrinya seraya memejamkan mata. Ia sangat menyayangi dan mencintai wanita itu. Entah hanya perasaannya saja yang terlalu takut atau apa, ia merasa seperti akan dipisahkan lama dengan istrinya.
Raina meregangkan ototnya sembari mengerjapkan mata, "Mas kok gak bangunin aku sih," keluh Raina kala melihat suaminya tersenyum kearahnya. Memang setelah menikah, Roy meminta Raina agar tidak memanggil kakak. Dia bukan kakaknya!
"Kamu kecapekan, aku gak tega," jawab Roy polos dan kembali mengeratkan pelukannya.
"Minggir mas, aku mau mandi dulu terus masak." Raina menggerakkan badannya hingga terlepas dari kungkungan tubuh kokoh milik Roy serta membawa selimutnya ke kamar mandi menyisakan Roy yang masih terlentang dalam keadaan tubuh polosnya.
Tak berselang lama, wanita itu keluar dengan pakaian santai dan mencepol rambutnya. Matanya melirik suaminya yang bersandar di kepala ranjang sudah berpakaian lengkap.
"Mandi sana mas. Aku masakin dulu." titah Raina sembari mengeringkan rambutnya dengan Hair Dryer.
Roy bangkit menghampiri istrinya dan mengecup keningnya, "Iya sayangku," ucap Roy dengan tersenyum dan berlalu memasuki kamar mandi.
Selepas Roy menghilang dibalik pintu, Raina memegang dadanya, "Aku deg-deg an," ucapnya dengan terkikik geli.
Saat ini Raina berkutat dengan peralatan dapur dan bahan masakannya. Ia membuat Sandwich extra daging+sayur dan susu vanila karena suaminya itu sangat susah makan sayur. Secara tiba-tiba ada tangan yang melingkar di perut ratanya.