42

2.2K 239 35
                                    

Hallo sahabat Raina
Sebelum membaca sempatkan menekan ⭐️ lalu 💬 tiap inline guna meninggalkan saran agar saya lebih bersemangat membuat cerita
.

.

Selamat membaca🌊

Semua yang bernyawa pasti ada giliran untuk kembali, jangan pernah menyalahkan diri sendiri-Alena Zilvana-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua yang bernyawa pasti ada giliran untuk kembali, jangan pernah menyalahkan diri sendiri
-Alena Zilvana-

_________________________

Sebulan sudah sejak Raina operasi dan hari ini ia sudah diperbolehkan pulang. Ia senang keluarganya berada disini semua. Ayahnya, Arta juga berada disini dengan raut lebar. Raina sudah diberitahu perihal kepergian Avio setelah mendonorkan jantungnya untuk Raina. Sempat gadis itu menyalahkan dirinya sendiri namun keluarganya selalu memberikan pengertian.

"Anak ayah sudah rindu rumah ya?" goda Arta dengan mengelus rambut putrinya.

Raina menyengir girang, hampir setahun dirinya tak bertemu keluarganya membuat dirinya senang bukan main.

BRAK! BRAK!  BRAK!

Arta dan Raina terlonjak kaget mendengar suara pintu yang terbuka paksa dengan makhluk yang sudah selonjoran di lantai.

"KALIAN INI APA-APAAN HAH!!" marah Arta dengan berkacak pinggang.

Rafel dan Edgar menggaruk kepalanya kikuk, "Abang tuh yah, jatuh kan jadinya," adu Edgar menunjuk Rafel menggunakan dagu.

Rafel menatap sengit adiknya itu, "Bang Erlang yah, semua karena dia,"

Erlang yang sedari tadi diam langsung melotot mendengar kedua adiknya mengadu. Pasalnya memang benar Erlang lah yang mendorong pintu ruangan disaat kedua tuyul itu sedang mengintip keuwuan ayah dan anak yang sedang melepas rindu tersebut.

"Dasar anak bandel." gumam Arta. "Lihatlah putra putri kita Avio, mereka sangatlah hangat dan saling menyayangi." batin Arta dengan menyembunyikan gurat kesedihannya.

Tok! Tok!

"Permisi,"

Sepasang suami istri beserta seorang pemuda memasuki ruangan tempat Raina dirawat.

Arta tersenyum melihat siapa yang datang, "Raina perkenalkan di-"

"Loh Dimitri??!!" pekik Raina kaget dan tanpa sadar memotong omongan Arta. Setelah sadar kesalahannya, Raina tersenyum canggung. "Lanjut ayah," ujarnya mempersilahkan Arta berbicara.

Raina StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang