02

7.3K 504 67
                                    

Hallo sahabat Raina
Sebelum membaca sempatkan menekan ⭐️ lalu 💬 tiap inline guna meninggalkan saran agar saya lebih bersemangat membuat cerita
.

.

Selamat membaca🌊

By: susucoklatkeju

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

By: susucoklatkeju

Keluarga itu tempat bernaung ternyaman ketika hati tak sejalan dengan pikiran
-Rafael Erlangga-

_________________________

Dikediaman Harison, mereka nampak berkumpul di ruang keluarga guna bersantai sembari berbincang ringan. Terlihat duo Raf sedang WAR game online dari ponselnya.

"Bang, yaelah ngalah kek." gerutu Rafel saat melihat abangnya terus menyerang.

Erlang mendecih sinis, "Mana ada WAR ngalah."

Arta dan Avio yang menyaksikan perdebatan kedua anaknya hanya mampu menggelengkan kepala

"AAAAAAAAAAAA."

Suara teriakan dari lantai atas mengejutkan keempat orang yang berada di ruang keluarga. Sontak mereka berlari ke sumber suara guna memastikan.

"Bun, kamar adek." panik Rafel mengguncangkan lengan Avio.

Ketika Arta akan masuk, mereka kembali dikejutkan Edgar yang berlari menggendong Princess mereka yang wajahnya sudah pucat pasi.

"MINGGIR." teriak Edgar karena khawatir dengan Eline di gendongannya.

Mereka menyusul memasuki mobilnya masing-masing dan mengikuti arah mobil yang berisi Edgar bersama Pak Wisnu.

Di mobil, Edgar yang tengah memangku adiknya pun tak henti meneteskan air mata. Ia mencoba menutupi luka menganga di pergelangan nadi adiknya

"Sayang, kenapa bisa gini?" lirih Edgar dengan menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah adiknya.

Pak Wisnu yang menyetir dengan kecepatan tinggi sesekali melihat dari kaca kondisi anak majikannya. Ia bekerja sudah 3 tahun terakhir dan baru 2x melihat anak majikannya tersebut. Entah karena apa yang pasti Wisnu berpikir ada sesuatu yang terjadi sehingga putri bungsu keluarga majikannya seperti disembunyikan.

Tak lama mobil sampai di area pekarangan Rumah Sakit. Edgar segera turun menggendong tubuh ringkih adiknya yang sudah pucat.

"TOLONGGGG." teriakan Edgar membuat orang disekitar segera membantu membawa brankar kearah Edgar.

Dengan perlahan Edgar meletakkan tubuh pucat adiknya diatas brankar dan segera suster mendorong kearah UGD.

Raina StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang