43

2.1K 227 21
                                    

Hallo sahabat Raina
Sebelum membaca sempatkan menekan ⭐️ lalu 💬 tiap inline guna meninggalkan saran agar saya lebih bersemangat membuat cerita
.

.

Selamat membaca🌊

Roda kehidupan itu berputar, yang saat ini bersamamu pasti suatu saat nanti akan meninggalkan mu -Joycella Evelyn-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Roda kehidupan itu berputar, yang saat ini bersamamu pasti suatu saat nanti akan meninggalkan mu
-Joycella Evelyn-

_________________________

Seorang pemuda berlarian di bandara guna mencari seseorang yang sangat dirindukannya. Jika kalian bertanya mengapa tidak dari kemarin? Karena dia baru pulang dari Jerman menemani papa nya mengurus perusahaan.

"Roy! Tunggu!" Bella berteriak karena kesusahan mengejar Roy yang berlari seperti kesetanan.

Roy tak menggubris teriakan sahabatnya itu, matanya mengedar ke segala penjuru bandara guna mencari gadis pujaannya. Lalu ia mencoba mencari lewat petugas bandara tentang penerbangan yang akan atau baru saja dilakukan.

"Penerbangan yang baru saja itu, ke negara mana saja Bu?" tanya Roy sopan.

"Sebentar," ujar petugas tersebut.

Terlihat petugas itu membaca data penerbangan yang sudah dilakukan beberapa waktu lalu dan mengangguk pelan, "Australia, Inggris, dan Kanada. Ada yang bisa saya bantu lagi?"

Roy menggeleng dan tersenyum lemah. "Terimakasih." pemuda itu beranjak dengan langkah gontai menghampiri Bella.

"Gimana Roy?" tanya Bella tak sabaran. Bagaimanapun juga, Bella perlu info mengenai Edgar.

Roy hanya menanggapi dengan senyuman tipis. Tentu Bella mengerti arti senyuman itu.

-----

Seorang wanita sedang bersantai di tepi kolam dengan menikmati secangkir teh hangat sembari mengingat masa lalu indah sekaligus menyakitkan dalam hidupnya.

Terlihat wanita tersebut menghela napasnya berkali-kali, "Gue rindu lo Len, tapi rasa benci gue tetep besar karena lo adik dari dia." wanita tersebut terus bergumam.

"Mama kenapa? Perlu sesuatu?" ucap seorang gadis yang berstatus putrinya tersebut.

Wanita tersebut menggeleng, "Tinggalkan mama. Biarkan mama sendiri dulu," ujar wanita tersebut datar. Wanita itu paling tidak suka kegiatan Flashback nya harus terganggu.

"Iya ma,"

Selepas sang putri menghilang dari pandangan, wanita tersebut menghadap kearah langit pagi yang sangat cerah, "Gue gak jahat Len! Salahkan abang lo yang dulu ninggalin gue karena derajat keluarga kita dulu yang gak sama. Apalagi setelah mereka jadiin gue bahan taruhan, dan disitu lo cuma bisa minta maaf?" wanita tersebut terkekeh sinis.

Raina StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang