(PINDAH DREAME 👉 diaryyysenja)
SEBAGIAN CHAPTER DIHAPUS
(DISARANKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA KARENA PART PRIVATE)
TIDAK DI REVISI KARENA MAGER, JADI HARAP MAKLUM JIKA PADA PART AWAL DIALOG MASIH BERANTAKAN
"Kamu tidak boleh keluar rumah, Dek!" -Rafa...
Hallo sahabat Raina Sebelum membaca sempatkan menekan ⭐️ lalu 💬 tiap guna meninggalkan saran agar saya lebih bersemangat membuat cerita .
.
40 Vote + spam Coment untuk Doble UP!! Selamat membaca🌊
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sekali mendayung, 1-2 pulau terlampaui. Sekali mengkail, semuanya aku dapatkan -Marela Caesaria-
__________________________
Saat ini Avio mondar-mandir di teras rumah. Sudah 2 hari Marel tidak pulang membuatnya khawatir. Ia takut jika terjadi sesuatu dengan gadis itu mengingat Marel sebatang kara.
Tidakkah Avio berpikir jika kedua orang yang sudah lama pergi dari rumah juga anak yang tidak memiliki siapapun namun ia tidak khawatir?
"Angkat telfon bunda nak." monolognya dengan ponsel yang ia tempelkan di telinga.
Ting..Tong..
Senyuman Avio mengembang saat bel rumah berbunyi. Entah kenapa ia meyakini jika itu adalah putrinya.
"Marel kam-"
Plak
Pekikan Avio berhenti saat sebuah tangan mendarat di pipinya. Matanya memanas menahan air mata yang hampir tumpah.
Dihadapan nya nampak kedua mertuanya serta sang suami dengan wajah memerah.
"PUAS KAU AVIO!!" teriak Venes setelah menampar pipi Avio.
Venes terkekeh sinis." HARISON ETERNITY YANG BERADA DI INGGRIS BANGKRUT!"
Jderrr
Sebuah berita mengejutkan langsung diterima Avio setelah mendapatkan tamparan. Tapi tunggu?
"Lalu kenapa Mom menamparku?" tanya Avio pelan.
"INI SEMUA KARENA KAU MEMASUKKAN ANAK SETAN KEMARIN KE RUMAH INI!!" bentak Venes. Angga langsung mengelus punggung sang istri guna menenangkan.
"Apa hubungannya dengan aku membawa Marel Mom?" tanya Avio marah.
Venes berdecih dengan bersidekap dada, "Kau tak tahu siapa dia? Awalnya aku dan Dad juga tak mengetahui. Namun otak cerdas kami, membawa kita semua untuk menyelidiki siapa dia!" tukas Venes pedas.