A Hug

1.2K 227 43
                                    

Chapter 9

"Wah.... Senang sekali rasanya melihat kita kumpul begini. Kita berempat seperti sedang melakukan kencan ganda." Seulgi memandangi wajah sumringah Sooyoung kemudian beralih ke Taehyung yang terlihat sedikit kesal. Tapi kenapa lelaki itu kesal yah? Masa bodo sajalah! Yang penting temannya sudah datang ke rumahnya ini dan rencananya berhasil. Lalu dia menatap suaminya yang sedang berdiri kaku disebelah Taehyung. "Ah... aku harus segera menyelesaikan masakanku untuk makan malam kita. Jadi Sooyoung!" Seulgi menatap Sooyoung dan tersenyum saat berkata, "Bisakah kau menemani Taehyung sebentar? Kau mungkin bisa menemaninya untuk melakukan room tour di rumah kecil kami atau kalian bisa sedikit mengobrol untuk saling mengenal. Tolong yah..."

Taehyung ingin segera protes saat mendengar, tapi Sooyoung segera menyerobot ucapan yang ingin Taehyung lontarkan. "Baiklah, dengan senang hati. Kau bisa melanjutkan acara memasakmu dan tidak perlu mengkawatirkan kami!" Dua perempuan itu saling menatap sambil tersenyum. Kemudian saat Taehyung ingin menarik tangan Jimin, ia kembali terselak dan didahului oleh orang lain. Karena saat itu juga, ternyata istrinya Jimin telah lebih dulu menarik tangan Jimin dan membuat tubuh Jimin berdekatan dengan tubuh istrinya. Kemudian Seulgi juga  menolehkan kepalanya pada suaminya, tersenyum penuh ancaman sambil berkata, "Bisakah kau membantuku di dapur? Biarkan Sooyoung menemani temanmu ini. Lagipula mereka berdua kelihatan cocok, sangat serasi, benarkan suamiku?" 

Pertama-tama, Jimin bisa merasakan sebuah tekanan dari Taehyung saat Jimin melirik ke arah Taehyung. Taehyung seolah berkata lewat tatapan matanya: Kau mau terus hidup atau tetap hidup tapi dengan kaki cidera selamanya? Sangat menyeramkan tatapan si robot kaku itu. Jimin bahkan harus menggidikan kedua bahunya. Dan kedua, dia juga merasakan satu buah tekanan lagi saat pinggangnya terasa tercubit. Dan benar saja, ternyata istrinya yang cantik dan yang paling ia sayangi sedunia setelah ibunya ini tengah menyubitnya sambil tersenyum manis padanya. Melihat tatapan mata kucingnya yang terasa lembut tapi tajam secara bersamaan, Jimin bisa tahu kalau istrinya itu seolah berkata: Ikut dan bantu aku, atau kau tidak akan mendapatkan jatah malam rabumu dan tidur beralaskan bantalan sofa? Sekali lagi, Jimin harus menggidikan kedua bahunya.

Ya tuhan... Kenapa setelah lepas dari rasa ketakutan sekarang ia harus merasa tertekan dan terancam begini sih? Dosa apa yang telah diperbuat Jimin dimasa lampau hingga ia menjadi seperti sekarang ini memangnya? Seingatnya sejak kecil ia adalah seorang anak pramuka yang baik dan gemar menolong orang serta camping. Yah walaupun kadang dia memang sering mencuri buah apel milik tetangganya dengan memanjat pagar, kadang ia juga memutusi pacarnnya sebelah pihak dan kadang ia juga sering menjahili gurunya sendiri sewaktu sekolah. Tapi tetap saja Jimin ini anak yang baik kan? Huft... Poor Jimin!

Seulgi mengencangkan pegangan tangannya pada lengan atas Jimin, "Ayo suamiku, bantu aku dan biarkan mereka berdua bersama-sama. Toh mereka berdua adalah dua orang yang sudah dewasa, jadi mereka tidak akan memecehkan sesuatu dirumah kita inikan? Tidak perlu ada yang dikawatirkan! Jadi ayo, kita ke dapur."

Memangnya Jimin bisa apa saat istrinya terus memegangi lengannya dan satu tangannya lagi mencubiti pinggangnya? Walau si robot kaku memandanginya seperti ingin mencambuk mati dirinyapun, Jimin lebih akan menurut pada istrinya. Jatah malam rabunya lebih berharga daripada harus menolong teman lamanya yang sedang membutuhkan pertolongannya itu. Lagipula, Taehyung kan hanya disuruh temani oleh Sooyoung. Sooyoung kan bukan seekor banteng yang bisa kapan saja menyeruduk. Justru harusnya Taehyung berterima kasih karena telah ditinggal berduaan bersama seorang gadis cantik. Semua lelaki normal pasti harusnya merasa senangkan? Tapi sayangnya si Kim Taehyungkan tidak normal yah! Tapi biarkan sajalah, masa bodo! Sekali lagi, jatah malam rabunya lebih berharga bahkan dari nyawa Jimin sekalipun, TITIK!

"Kim Taehyung, aku harus ke dapur dulu yah." Jimin tersenyum melepas semua rasa tertekannya pada Taehyung yang menatapnya dengan mata sudah memerah marah. Tapi pada akhirnya, Jimin tetap berjalan menuju dapur bersama istrinya dan meninggalkan Taehyung berduaan dengan anak muridnya yang bengal itu.

The Married ProjectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang