Big No!

1.2K 221 37
                                        

Chapter 8

"Ada apa kau ke sini sore-sore begini? Tumben sekali!"

Sooyoung tidak mempedulikan pertanyaan dari sahabatnya itu dan lebih memilih untuk memeluk serta mengecup pipi kanan lelaki tampan yang berusaha menghindari kecupannya itu.

"Ish... Sudah ku bilang untuk jangan mencium atau memeluk ku! Aku benar-benar tidak suka bersentuhan dengan perempuan." Bryan, si lelaki tampan namun memiliki kelainan pada arah seksualnya itu melirik tajam Sooyoung yang sekarang sedang menertawainya. Dia yakin sekali kalau Sooyoung memang sengaja menempelinya terus karena senang membuatnya kesal.

"Berhentilah tertawa, bitch! Ngomong-ngomong kau habis dari mana sih? Aneh sekali rasanya melihatmu keluyuran dijam segini." 

Sooyoung berjalan ke arah kulkas milik sahabatnya itu dan tanpa meminta izin terlebih dahulu, ia buka pintu kulkas itu. "Wah... Kau benar-benar teman yang bisa diandalkan." Melihat satu persatu semua makanan yang tersedia didalam kulkas, Sooyoung pada akhirnya memutuskan untuk mengambil satu kemasan sosis dan sekaleng bir. Ia bawa kemasan sosis dan kaleng bir itu ke meja kitchen bar yang terdekat, duduk disana dan berniat mulai menyantapnya.

Bryan yang sebelumnya hanya memerhatikan tingkah Sooyoung yang sudah seperti kucing liar yang sedang menggeratak isi kulkasnya, kembali tidak bisa untuk tidak bertanya. "Aku tanya, kau ini habis darimana memangnya?" Bryan kini menyenggol bahu kanan Sooyoung dengan sikunya.

"Tentu saja aku habis bersenang-senang. Memangnya apa lagi?" Sooyoung menjawab sambil fokus membuka kemasan sosis yang baru saja ia ambil dari kulkas temannya itu.

Sedang Bryan, setelah mendengar jawaban dari temannya itu. Ia malah semakin kesal saja rasanya.Bersenang-senang katanya? Kenapa tidak mengajaknya? Aneh sekali! Ia kini melebarkan kedua mata bulatnya sok dramatis saat berkata, "YAK! Berhentilah mabuk-mabukan! Memangnya kau ingin cepat mati yah?"

"Shiapah Yuang bhilang Akhu mabhuk-mabhukhan? Akhu tidhak bIhlang beghituh tadhih."

"Kunyah dan  telan dulu sosismu, bodoh!" 

Oke, biarkan Sooyoung mengunyah satu gigit sosisnya ini, menelannya dan menikmati rasanya yang entah kenapa biasa saja. Tapi ia lapar, jadi ya sudahlah. Lalu apa sekarang Sooyoung sudah boleh menjawab pertanyaan lelaki kemayu itukan? "Aku tidak mabuk dan aku tidak ingin cepat mati tahu."

Bryan memicingkan kedua matanya sok curiga pada Sooyoung, "Lalu apa maksudmu dengan bersenang-senang? Kau habis bertemu mangsa baru yah?Kenapa tidak mengenalkannya padaku?"

"Ck..." Sooyoung menoyor kepa Bryan kemudian menambahkan, "Jangan panggil dia mangsa baru! Dia orang yang suci, asal kau tahu saja. Jadi aku tidak akan mengenalkannya padamu, mustahil!"

Bryan tertawa mode boneka chucky alias tersenyum culas misterius dibuat-buat sebelum ia berkata, "Jadi sekarang kau bermain-main dengan orang suci? Astaga... Memangnya manusia kotor sepertimu tidak takut terkena sentilan dari tuhan yah?"

Sekali lagi, Sooyoung menoyor kepala Bryan. Kali ini lebih kencang dari yang sebelumnya hingga Bryan yang sebenarnya bertubuh tinggi besar (Proporsi tubuh model lelaki yang sempurna) harus sedikit terhuyung ke belakang, "Sudah ku bilang untuk tidak berbicara sembarangan kalau kau tidak ingin lelaki idamanmu itu aku ambil!"

Bryan, entah bodoh atau memang terlalu terbiasa mendapat serangan bertubi-tubi dari Sooyoung, tidak merasa kesal atau marah sedikitpun. Ia malah kembali berdekatan dengan temannya yang sedang bermode seperti seekor singa betina kelaparan itu alih-alih menjauh atau menelepon 911 karena bisa saja perempuan liar yang kelihatannya belum makan lima hari itu berusaha menyerangnya dan memakannya hidup-hidupkan. "Lagipula aku yakin orang yang kau sebut suci itu tidak akan jadi suci lagi setelah mengenalmu. Kau itukan seperti baju murahan yang warnanya mudah luntur saat dicuci. Kau akan melunturi semua warna pakaian lain jika sudah bersatu. Kau menempeli mereka dan menodai warna asli mereka!"

The Married ProjectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang