Isn't Romantic

1.1K 206 35
                                    

Chapter 17

Pak Kim, ini aku Park Sooyoung murid bapak yang paling cantik itu. Aku harap bapak sedang membaca pesanku ini (Semoga saja iya ya Tuhan). Jangan kesal apalagi marah karena aku mengirimkan sebuah pesan ke nomor telepon pak Kim yang waktu itu aku dapatkan hasil dari potensidiriku tentang mengarang cerita bebasku yah pak. Sebenarnya aku ingin menulis lebih banyak pesan untuk bapak. Aku sedang tidak berbohong loh pak. Aku bahkan rela mengetik diponsel hingga ribuan kata kalau untuk pak Kim, hehehe... Tapi sayangnya pak Kim pasti tidak akan mau membacanya, iyakan? Ku mohon, jangan kesal dulu! Baiklah aku akan masuk ke intinya saja walau sebenarnya aku ingin menuliskan kalau aku rindu bapak karena dua hari tidak bertemu. Yeay... Bapak membacanyakan saat aku mengatakan kalau aku rindu bapak yah? Yuhuu... Jangan kesal, please pak Kim! Aku tidak akan bercanda lagi, betulan! Aku tidak bisa hadir tepat waktu pagi ini pak Kim, hiks.... Aku serius! Pasti pak Kim sudah ada di ruang kerja pak Kim yang super bersih itu saat pak Kim membaca pesanku ini. Sedangkan aku, aku sedang penuh keringat karena berlari mengejar bus atau taksi. Mobilku bannya bocor. Aku sudah telepon bengkel, mungkin mereka akan datang mengambil dan membenahi ban mobilku. Mungkin juga aku akan tiba di kelas sekitar sepuluh sampai lima belas menit setelah pak Kim hadir dan mengajar di kelas. Ya sudah ,  terima kasih karena sudah mau membaca pesanku yang panjang ini yah pak Kim. Aku mencintai pak Kim. SALAH, PAK KIM, SALAH! Aku salah ketik! Harusnya i love you. SALAH LAGI PAK KIM. JANGAN MARAH! Ich Liebe Dich pokoknya Pak Kim :)

Sooyoung melirik Yerim yang kelihatan sekali sedang penasaran padanya setelah ia kembali membaca isi pesan yang dua puluh lima menit tadi ia kirimkan pada dosennya itu.

"Apa sih yang sedang kau tutup-tutupi dariku ini? Kau sedang menonton situs porno paling berbahaya yah? Kenapa harus menutupi layar ponselmu pakai tangan sih?"

Sooyoung menampar pelan bibir tipis Yerim yang terlalu sering berkata sembarangan sebelum ia memasukan ponselnya ke dalam tasnya. "Kalau aku menonton film porno, ku pastikan aku akan menontonnya bersama dengan pak Kim."

Yerim segera cemberut tidak senang, "Enak saja! Pak Kim dan bokong seksinya itu milik ku. Kau jangan meliriknya dong! Aku kan yang lebih dulu melihat dan menyideknya. Kau terima pernyataan cintanya Cha Eun Woo sajalah! Dia juga tampan kok, pintar pula."

"Kenapa kita tidak bersaing secara sehat saja?"

Yerim mengerucutkan bibirnya lucu sampai terlihat seperti bebek karet mainan bewarna kuning. "Tidak bisa! Kau pasti akan menggodanya dan telanjang dihadapannya. Kau akan curang! Kau juga ak.... kcachutttttchutttttt...!" Sooyoung menjepit bibir Yerim dengan jemarinya dan langsung membuat kedua mata Yerim melotot kesal.

"Kau seperti pacarnya Donald Duck! Lucu sekali!"

Yerim memukul lengan atas Sooyoung hingga Sooyoung melepaskan capitan tangannya dibibir Yerim. "Yak Park Sooyoung!"

Sooyoung puas menertawai Yerim hingga sudut matanya mengeluarkan air mata. Ia menyeka sudut matanya itu kemudian melirik pintu ruang kelasnya yang tertutup. "Ngomong-ngomong kenapa pak Kim belum kembali ke kelas juga?" Sooyoung masih duduk menghadap Yerim. Ia juga melanjutkan, "Kau betulan tidak berbohong tadi saat kau bilang pak Kim sudah masuk ke kelas sebelum aku datang lalu ia hanya menyuruh kita semua mengerjakan tugas kemudian ia pergi ke ruangannya?"

Yerim menganggukan kepalanya kemudian ia menyenderkan kepalanya dibahu Sooyoung, "Pak Kim terlihat bukan seperti biasanya tadi. Memang sih dia itu jarang tersenyum. Tapi hari ini sejak kakinya masuk ke dalam kelas, berdiri kurang dari lima menit dan keluar dari kelas, ia sama sekali tidak tersenyum loh. Padahal aku sangat merindukan bibir manisnya yang melengkung diwajah tampannya itu." Yerim diam sebentar kemudian mendongakan kepalanya yang sedang bersender dibahu Sooyoung untuk melirik Sooyoung sejenak, "Menurutmu pak Kim kenapa yah? Apa dia sedang terlibat masalah? Apa dia sedang terlilit banyak hutang?" Yerim menegakan kepalanya dan memberikan ekspresi seolah dia habis menemukan penemuan terbaru abad 21, yaitu alat yang bisa membuat lelaki tampan luluh dalam seketika ke Sooyoung. "Apa perlu kita adakan acara amal untuk membantu pak Kim membayar hutang lunasnya? Koin peduli pak Kim!"

The Married ProjectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang