With You

1.1K 201 46
                                    

Chapter 26

"Pak Kim yakin kalau pak Kim baik-baik saja?"

Taehyung tersenyum (tumben sekali sore ini ia banyak senyum) kemudian ia menyelipkan anak rambut Sooyoung ke belakang telinganya. FYI saja, sekarang posisi mereka terbilang intim dan sedang mesra-mesranya. Taehyung sedang berbaring diatas sofa yang sebenarnya diatas bantalan kursi empuk itu terdapat banyak tumpukan pakaian yang mengganjal punggungnya, agak mengganggu kenyamanan punggungnya. Tapi ia tidak peduli, asal Sooyoung masih berbaring diatas tubuhnya seperti sekarang, ia tidak apa-apa kok.

Lagi-lagi Taehyung tersenyum, mengingat setiap keanehan yang terjadi pada dirinya sejak beberapa menit yang lalu. Tepatnya sejak ia memeluk erat tubuh Sooyoung dan pada akhirnya mau mengaku kalau ia tidak bisa apa-apa tanpa Sooyoung dan akan selalu baik-baik saja dalam keadaan apapun asalkan ia bersama perempuan yang telah berhasil masuk ke dalam hidupnya yang kaku itu serta mengacak-acak seluruh tatanan kehidupannya yang mulanya sudah tersusun apik. Park Sooyoung dengan segala tingkah aneh, nakal, liar dan berbanding terbalik seratus delapan puluh derajat dari kehidupan Taehyung itu ternyata sudah bisa menaklukan hatinya. 

"Memangnya harus berapa kali aku katakan kalau aku baik-baik saja? Kau sudah menanyaiku sembilan kali sepanjang beberapa menit ini, asal kau tahu saja."

Sooyoung tersenyum, senyuman ciri khasnya yang sekarang menulari Taehyung. Lihat saja lihat! Lelaki tua yang tidak pernah tahu rasanya jatuh cinta serta embel-embel manisnya itu sudah merasa giginya kering karena terlalu banyaknya tersenyum padahal tidak ada yang seharusnya ia senyumi kecuali tingkah anehnya sendiri. Park Sooyoung tersenyum, si tua itu ikut tersenyum, persis robot tiruan yang sedang dilatih oleh tuan pemiliknya.

"Pak Kim!" Sooyoung memainkan jari telunjuknya, menulis-nulis tidak jelas diatas dada bidang Taehyung. Kapan lagikan Sooyoung bisa melakukan hal-hal yang begini? Sooyoung tersenyum kesenangan kemudian melanjutkan, "Tubuhku ini berat tidak pak Kim?"

"Berat!"

Sooyoung segera melebarkan kedua matanya. Padahal ia kan berharap Taehyung akan menjawab tidak atau setidaknya pura-pura berpikir dulu baru kemudian menjawab dengan kata yang lebih halus kalau memang lealki itu tidak mau berbohong. Tapi kenapa si perjaka tua itu malah langsung menjawab dengan kata berat? Dia itu tidak tahu yah kalau perempuan itu sangat sensitive kalau dibilang berat atau lebih gemuk?

Sooyoung memanyunkan bibirnya kemudian menjawab sambil siap-siap bangun dari atas tubuhnya Taehyung. "Ya sudah, kalau bergitu aku bangun saja!"

"Tungggu dulu!" Taehyung kembali memegangi punggung Sooyoung, sedikit menekan punggungnya agar tubuh Sooyoung tidak bisa bergerak dan bangun dari atas tubuhnya. "Kau memang berat, kau itukan perempuan dewasa yang bobot beratnya lebih dari sekarung beras. Tapi tidak apa-apa kok."

Sooyoung juga dalam hatinya sebenarnya lebih suka berbaring diatas tubuh pak Kim terus menerus dari pada harus bangun dan membiarkan lelaki itu pulang. Tapi kenapa pak Kim harus menyamai beratnya dengan sekarung beras sih? Tidak romantis sekali! Sekali lagi, Sooyoung bertanya. "Benar pak Kim baik-baik saja?"

Taehyung tidak marah, tidak kesal dan tidak merasa terganggu walau nyatanya Sooyoung sudah sepuluh kali bertanya akan hal itu. "Aku bilang aku tidak apa-apa dan baik-baik saja, Park Sooyoung. Aku benar-benar baik-baik saja."

"Sebenarnya aku bertanya terus karena aku ingin mendengar kalimat pak Kim yang seperti tadi saat menjawabnya."

Taehyung menyatukan kedua alisnya, "Kalimat yang mana?"

Sooyoung kembali memainkan jari telunjuknya diatas dada Taehyung, meliuk-liukan jemarinya dan membuat pola dengan gambar emoticon love atau menulis kalimat: aku sayang pak Kim atau Pak Kim cinta Park Sooyoung selamanya atau kalimat kekanakan lainnya. "Itu... Kalimat-kalimat yang ada kata menyukai Park Sooyoung, tidak bisa hidup tanpa Sooyoung dan..." Sooyoung menatap mata Taehyung sebelum melanjutkan, "Dan pak Kim akan baik-baik saja asal bersama Sooyoung. Kalimat yang seperti itu, aku ingin mendengarnya lagi."

The Married ProjectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang