The Loser

1.1K 217 49
                                    

Chapter 19

Sooyoung segera tersenyum setelah beberapa detik menjauhkan bibirnya dari bibir Taehyung dan membuka kedua matanya. Senyumannya semakin melebar saat memandangi Taehyung yang wajahnya tengah merunduk, merona malu. "Apa pak Kim sadar kalau pak Kim terlihat sangat menggemaskan saat ini?"

Taehyung berkedip cepat dan tidak mau membalas pandangan Sooyoung. Ia lebih baik melihat kemana saja asal itu bukan Sooyoung. Situasinya benar-benar terasa canggung untuknya. "Jangan meledek ku!"

Sekali lagi, Sooyoung tersenyum. "Aku tidak sedang meledek! Pak Kim memang terlihat menggemaskan." Sooyoung masih menatap wajah Taehyung walau yang ditatap benar-benar tidak mau membalas tatapannya. "Hemmmm... pak Kim, kira-kira kapan pak Kim mau melepaskanku? Memangnya kita mau berpelukan sampai pagi yah?" Sooyoung berharap banyak kalau dosennya itu setidaknya mengatakan iya atau berharap ada roh jahat yang sedang lewat dan merasuki tubuh pak Kim hingga pak Kim menganggukan kepalanya, mau menuruti perkataannya. Amin...

Taehyung mengedip-kedipkan kedua matanya semakin salah tingkah. Kemudian pelan-pelan ia melirikan matanya ke bawah, tepatnya pada kedua lengannya yang masih melingkari perut Sooyoung. Ya tuhan... Kenapa kedua tangannya melingkar dan menempel bagai kena permen karet diperut Sooyoung? Astaga.... "Aku.... Ehmmm...." Wajah Taehyung yang memang sudah memerah sekarang terlihat panik. Apa lagi yang harus ia katakan memangnya? Kim Taehyung, dosen si super kaku itu nyatanya sudah tertangkap basah sedang memeluk anak muridnya sendiri bahkan tanpa disadari oleh dirinya. Ckckckckck

Sooyoung hanya cekikan menyaksikan ekspresi dosennya yang bisanya berwajah poker face atau kesal padanya sekarang terlihat lucu dan menggemaskan. Kalau Sooyoung mau bicara jujur, Sooyoung ingin melihat wajah dosennya itu merona panik setiap saat kalau sedang ada didekatnya seperti ini. Tapi ekspresi pak Kim yang ini hanya boleh untuk Sooyoung seorang, tidak boleh untuk yang lain. Untuk Yerim apalagi untuk Bryan. Gz....  Lagi pula bukankah kalau wajah pak Kim merona begitu artinya pak Kim benar-benar menyukainya? Pipi kalian pasti merona merah malu setiap kalian dekat dengan seseorang yang kalian sukakan? Jadi, Pak Kim otomatis menyukainyakan? Iyakan? "Kalau memang pak Kim ingin terus memeluk ku, aku rela kok. Sungguh, aku berani bersumpah! Memangnya pak Kim tidak mau mencoba beberapa gaya dalam berpelukan? Aku bisa mengajari beberapa loh pak."

Taehyung lagi-lagi hanya bisa mengedipkan kedua matanya cepat, secepat debaran jantungnya yang rasanya sudah ingin meloncat keluar, tumpah ke atas lantai dihadapan Sooyoung. Dalam hatinya ia juga sempat bertanya, apa mungkin Sooyoung mendengan degup jantungnya yang berdetak tidak stabil ini? Mudah-mudahan saja anak bodoh itu tidak mendengarnya! "Ja- Jangan berpikir yang ti-tidak tidak yah! Kau harus tetap pulang, besok kau kan harus masuk ke dalam kelasku pagi hari!" Ya tuhan... Suaranya yang barusan keluar bahkan terdengar seperti pengecut ditelinga Taehyung sendiri. Kemana suara beratnya yang biasanya terdengar tegas itu sih?

Sooyoung memanyunkan bibirnya, "Kenapa sih pak Kim tidak bolos saja? Pak Kim juga belum pernah memboloskan biasanya? Hem...? Bolos saja yah pak Kim, yah yah yah..."

Memangnya segila-gilanya Taehyung, dia akan luluh pada wajah imut menggemaskannya Sooyoung saat ini? Memangnya Sooyoung pikir Taehyung dosen gampangan yang mudah dibujuk untuk bolos kelas? Maaf-maaf saja yah! Profesionalitas serta loyalitas Kim Taehyung dalam bekerja masih lebih tinggi dibanding dengan rasa sukanya atau keinginan besar yang sedang Taehyung rasakan untuk terus memeluk tubuh Sooyoung saat ini. Terus berdekatan dengan Sooyoung dan menempel seperti poster yang melekat di dinding ruangan adalah salah satu buah pemikiran yang bersarang dibenak Taehyung sekarang. Jadi, kenapa sekarang ia merasa dilema begini? Dimana rasa profesionalitas dan loyalitas yang keparat itu memangnya?Pilihannya benar-benar sangat berat!Park Sooyoung bukanlah lawan yang bisa dianggap enteng memang.

The Married ProjectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang