Loveliest Kiss

1.5K 232 74
                                    

Chapter 20

Sooyoung tahu kalau ia salah! Ia salah karena ia tidak memberi kabar setelah menghilang hampir satu minggu. Ia salah karena ia lupa membawa ponselnya sendiri yang sebenarnya adalah barang yang paling penting, dan ia salah karena ia bodoh hingga tidak mampu menghafal nomor teleponnya Kim Taehyung. Kalau saja ia bisa cepat menghafal atau kalau saja ia tidak lupa membawa ponselnya, mungkin Taehyung akan segera mengangkat dan menjawab teleponnya sekarang juga.

Sooyoung panik, gelisan dan takut. Ia hanya bisa berjalan mondar-mandir didepan pintu rumahnya Taehyung. Sekarang sudah pukul sembilan lewat empat puluh tujuh malam, tapi Taehyung belum muncul dihadapannya, belum mau membukakan pintu rumahnya untuk Sooyoung. Dan tentu saja si bodoh Sooyoung hanya bisa menggigiti kuku jemari tangannya sambil berjongkok didepan pintu rumah dosennya itu, berdiam dan berharap. Dia tidak berpikir kalau mungkin saja dosennya sedang pergi karena ini malam minggu atau mungkin saja dosen tampan berbokong seksi itu sedang liburan. Si bodoh itu hanya terus menempelkan ponselnya dan berharap dosennya mau menjawab teleponnya. Namanya juga si bodoh yang sedang panik, begitulah jadinya. Ckckckckck...

"Apa yang sedang kau lakukakan disana?"

Sooyoung mendongakan kepalanya, dan tersenyum saat melihat dosen tampan yang ia rindukan itu akhirnya muncul. Dan oh! Memangnya sudah berapa lama Sooyoung melamun tadi? Kenapa ia tidak mendengar suara gerbang pagar yang dibuka seiring dengan suara mobilnya Taehyung? Dan kenapa juga ia tadi tidak berpikir kalau memang tuan rumah dari rumah yang mungkinsudah ribuan kali Sooyoung tekan bell nya ini sedang pergi. Buktinya mobilnya saja baru pulang sekarang. Sooyoung bodoh, memang!

"Aku sedang menunggu Pak Kim, ada banyak hal yang ingin ku jelaskan." Sooyoung berniat berdiri, tapi ia malah meringis karena ternyata kakinya mulai terasa keram. Terlalu lama berjongkok membuat kedua kakinya kaku sepertinya.

Taehyung memicingkan kedua matanya saat memerhatikan sosok Sooyoung saat ini. Wajahnya pucat, kedua matanya agak bewarna merah entah karena anak itu sakit, kurang tidur, sedih atau cacingan. Dan pakaian yang sedang dikenakan anak itu?! Ya ampun, baru bertemu setelah hampir seminggu tidak bertemu malah membuat Taehyung semakin kesal saja melihat penampilannya sekarang! Apa sih yang ada dipikiran anak itu? Kenapa ia berkeliaran malam-malam, memanjat pagar rumah orang lain dan berjongkok didepan pintu rumah orang lain sambil mengenakan baju anak usia lima tahun? Apa dia pikir itu keren? Aneh!

"Pak Kim!"

Taehyung mengedip, tersadar dari segala pikiran kesalnya kemudian ia memandang Sooyoung yang memandanginya dengan wajah memelas dan malah ia balas dengan tatapan penuh sebal, "Kenapa kau ke sini malam-malam?"

"Kan aku tadi sudah bilang kalau ada banyak hal yang ingin ku jelaskan, jadi..." Sooyoung menampilkan cengiran ciri khas nya sebelum maju beberapa langkah untuk mendekati dosennya itu. "Jadi bisakah pak Kim dengarkan aku dulu?"

"Tidak!"

"Kenapa?" Sooyoung memanyunkan bibirnya sekilas sebelum kembali melanjutkan, "Pokoknya aku ingin menjelaskan semuanya pada pak Kim agar pak Kim tidak salah faham dan yang paling penting, yang ingin ku katakan terlebih dahulu adalah aku merindukan pak Kim, sangat merindukan bapak, hehehe..." Seperti biasa, anak itu tersenyum ceria sebelum kembali bersuara dan bertanya cerewet, "Apa pak Kim tidak merindukanku?"

Rindu? Apa itu? Cih... ! Ingin sekali Taehyung mengatakan kalimat itu, tapi yang sebenar-benarnya ia ingin katakan adalah: Tidak mungkin aku tidak merindukan anak menyebalkan sepertimu yang sukanya menghilang lalu muncul seperti hantu! Tapi Taehyung juga tidak bisa mengatakannya. Ia hanya bisa memandangi Sooyoung dengan tatapan.... Entahlah tatapan apa, dia juga bingung. Intinya, dosen kaku itu hanya bisa diam ditempatnya berpijak sambil memandangi Sooyoung yang sekarang mulai berinisiatif untuk kembali mendekat dan mencoba untuk memeluk orang yang memang anak itu rindukan. Si ekspresif versus flat guy! Tidak tidak, flat old guy!

The Married ProjectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang