Who am I?

1.2K 213 45
                                    

Chapter 10

"Apa kau menderita hemofilia?"

Sooyoung menolehkan kepalanya pada Taehyung yang tengah mengemudikan mobilnya. Tadi, pada saat hidungnya menegeluarkan darah dan secara bersamaan ia memanfaatkan kondisi itu untuk memeluk si robot kaku, Taehyung langsung menangani dirinya dengan sangat cekatan. Taehyung membantu Sooyoung hingga dengan cepat mimisan yang terjadi pada hidung Sooyoung segera berhenti. Otomatis Sooyoung hanya bisa mendapatkan kesempatan dalam hitungan detik saja untuk memeluk tubuh hangat dan wangi menenangkan dari tubuh dosennya itu. Kenapa tadi darah yang keluar dari hidungnya tidak berlangsung lama saja sih? Ckckckck...

Oh! Setelah Sooyoung berhenti mimisan pun, ia meminta Taehyung untuk tidak panik dan mengatakan kejadian yang sebenarnya terjadi pada Sooyoung petang ini pada Seulgi dan Jimin. Menurut Sooyoung, itu akan sangat merepotkan mereka dan ia tidak mau membuat mereka jadi khawatir berlebihan padanya. Dan yang terpenting, karena kejadian yang diluar dugaan itu, Sooyoung jadi bisa leluasa untuk minta diantarkan pulang setelah selesai makan malam karena tadi ia sengaja mengeluhkan kepalanya yang sakit pada Taehyung. Dan dengan polosnya, dosen Kim percaya saja padanya dan mau mengantarkannya pulang sekarang. Hehehe...

"Hemo.... Apa itu pak?" Yang Sooyoung ketahui adalah homo, bukan hemo apalah itu namanya. Dan yang perlu ditegaskan, Sooyoung tentunya bukanlah seorang homo, dia normal. Sangat normal bahkan! Terbukti dari aliran darahnya yang memanas seperti ingin terbakar kalau ia berdekatan dengan lelaki berbokong seksi seperti dosen Kim. Apalagi saat tadi Sooyoung memeluk dosen Kim, ya tuhan... Rasanya benar-benar berbeda! Apa karena Pak Kim itu tidak tersentuh orang lain makanya Sooyoung semakin merasakan saat libidonya meningkat karena tertantang untuk semakin banyak ingin menyentuh lelaki yang belum pernah disentuh oleh orang lain itu? Bisa jadikan? Sesuatu yang dikemas dengan baik dan dijauhi dari orang lain yang tebilang langka membuat niat kita ingin memilikinya semakin membesar.

Taehyung berdecak kemudian berkata, "Apa kau punya suatu kelainan pada darahmu? Gangguan pembekuan darah misalnya."

Sooyoung masih menolehkan kepalanya dan memerhatikan fitur wajah menyamping yang terlihat tampan itu. Kira-kira sensasi rasa apa yang diciptakan dari bibir menawannya dosen Kim yah? Strawberry, bubble gum, chocolate, vanilla? Ah... Sooyoung jadi betulan pusing memikirkan hal itu. Tapi Sooyoung sih berharap rasanya akan terasa manis alami sebenarnya. CUKUP PARK SOOYOUNG! "Tidak! Aku tidak memiliki kelainan apapun." Yah terkecuali kelaianan pada otaknya.

"Lalu apa ada obat yang kau konsumsi atau kepalamu sempat terbentur kencang semalam hingga sore tadi? Apa kau sedang flu?"

Sebenarnya Sooyoung ingin bilang kalau dosen Kim malam ini terlalu banyak bertanya padanya. Tapi ia urungkan! Sebab kalau Sooyoung mengatakan itu, kemungkinan besarnya Taehyung pasti tidak mau bertanya ini dan itu padanya lagi. Dosennya itu akan menutup mulutnya rapat-rapat seperti sedang disumpal dan dilakban. Atau hal yang terburuknya, bisa saja ia langsung menurunkan Sooyoung ditengah jalan. Jadi, menuruti semua perkataan dosennya adalah satu- satunya hal yang bisa Sooyoung lakukan.

Sooyoung diam sejenak untuk mengingat-ingat. Kemudian setelah beberapa detik, barulah ia menjawab pertanyaan dosennya itu, "Aku ingat!" Ia tersenyum sebentar dan merasakan ponselnya yang bergetar dari dalam tas yang ada dipangkuannya. Sambil mengambil dan berniat mengecek ponselnya, Sooyoung melanjutkan, "Aku minum sebutir aspirin tadi sore setelah bangun tidur."

Taehyung menyatukan kedua alisnya mendengar jawaban dari anak muridnya barusan. Sambil menyetir, Taehyung membuka suaranya. "Bangun tidur sore ini? Jadi hari ini kau tidak pergi ke kampus yah? Kau juga sering membolos pada mata kuliah lainnya yah? Jangan sembarangan minum obat kalau kau benar-benar tidak tahu manfaatnya!"

The Married ProjectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang