The Conch

1.2K 227 42
                                    

Chapter 12

"Tidak, bukan! Aduh bagaimana ini?" Sooyoung melotot tak percaya sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. Karena hello... ! Diakan tidak punya kutu rambut dan ketombe sama sekali dikepalanya! Oke, lupakan! Jadi sekarang, kenapa dosen Kim tiba-tiba datang saat ini dan menyerang Bryan habis-habisan sih? Ya ampun.... Kasihan sekali saat ini Bryan. Lagipula kenapa si Bryan diam saja saat Pak Kim memukulinya begini? Kenapa lelaki itu sangat feminim sekali?

Tunggu! Sekarang Pak Kim bahkan sudah menyerang Bryan bagai seekor singa yang sedang ingin mencabik-cabik mangsanya. GAWAT!

Sooyoung berlari panik mengigiti bibir bawahanya dan mendekati Bryan yang sekarang terlihat sudah kepayahan. Ia dengan inisiatif yang memadai, menyentuh siku Taehyung sambil berkata, "Pak Kim, berhenti, cukup!" Dalam hatinya yang tidak terlalu dalam, Sooyoung berdoa kalau dosennya itu mau mendengar ucapannya barusan dan mau menghentikan aksi anarkis nya ini.

Dan si Kim Taehyung yang memang dalam mode menjadi sang pahlawan super, hanya melirik sekilas wajah panik Sooyoung tapi kemudian ia tetap melancarkan jurus tangan besinya untuk memukul wajah tampan Bryan satu kali pukulan. "Hiya..."

"Arhhttt.. Sooyoung , bhantuh akuh!"

"Pak Kim, Hentikan! Jangan pukuli temanku! Cukup!"

Oke, teman katanya! Dan, APA? Teman?!

Taehyung menjeda jurus tangan besinya yang sebenarnya sudah ingin ia layangkan kembali. Sekarang satu tangan kanannya yang kuat sedang terombang-ambing sama halnya dengan otaknya sekarang (Sikunya juga masih disentuh, dipegang-pegang oleh Sooyoung, Oh My God). Taehyung mulai menelaah satu persatu kejadiannya. Pertama, ia sedang saling berbicara melalui telepon dengan Jimin untuk merundingkan masalah proyek menikahnya, lalu kemudian dengan adanya kuasa tuhan, kedua matanya melihat ke arah lain. Tepatnya pada Sooyoung yang sedang dipegangi oleh lelaki yang tubuhnya lebih tinggi dan lebih besar dari Sooyoung. Karena mulai penasaran, Taehyung terus mengamati mereka berdua. Lebih ke Sooyoung sih sebenarnya, tapi dia juga penasaran pada wajah lelaki yang sedang membelakanginya itu tadi. Lalu, setelah sekian detik, ia melihat pergerakan Sooyoung yang mulai aneh. Sooyoung seperti sedang meronta-ronta minta dilepaskan karena kedua tangannya dipegangi oleh lelaki X (Sebut saja pelaku itu X) dan setelahnya Sooyoung pun berteriak meminta pertolongan.

Kedua, Taehyung menjatuhkan ponselnya begitu saja tanpa menghentikan atau mematikan teleponnya terlebih dahulu. Mungkin Jimin disebrang sana sedang memaki dan mengutuk ulah Taehyung saat ini karena telah mendiami dan memutus telepon begitu saja pada lelaki yagn kurang tinggi itu, tapi masa bodo sajalah! Karena kenyataannya tadi Taehyung memang sudah tidak memikirkan apapun lagi kecuali untuk mendekati Sooyoung dan membantunya.

Ketiga, setelah mendekati perempuan yang terlihat sedang membutuhkan pertolongannya itu, ia segera bergerak bagai seorang Captain America yang gagah nan rupawan diserial tv. Bayangkan! Kim Taehyung, dosen favorit kita semua yang tampan dan berbokong seksi itu tiba-tiba menarik tubuh kekarnya Bryan, menjauhkannya dari Sooyoung seolah Bryan adalah seekor anak kucing menjijikan yang harus dibuang dan dijauhi kemudian dilempar. Dan setelahnya, Taehyung memang melempar betulan tubuh Bryan hingga Bryan terjengkang dengan tidak elegan nya(Uh... Pasti bokongnya Bryan sakit sekali, atau mungkin tulang ekornya bisa saja cidera). Lalu tejadilah penyerangan membabi buta seperti sekarang.

Dan saat ini, saat satu tangan Taehyung terombang ambing didepan wajah tampan lelaki yang tadi ingin menculik atau mengasari atau mungkin mencoba menyakiti Sooyoung, Taehyung jadi teringat akan sesuatu. Wajah lelaki ini seperti sudah pernah ia lihat sebelumnya. Tapi dimana? Siapa? Apa wajah orang jahat memanglah pasaran?

"Pak Kim ku mohon, hentikan! Bapak hanya salah sangka! Bryan itu temanku yang menyedihkan. Ya tuhan... Apa yang harus ku katakan pada pacar gay nya nanti kalau ia menanyakan hal ini? Pak Kim...." Sooyoung mengoceh sambil memerhatikan wajah memelas meminta pertolongannya Bryan. Satu tangannya juga masih menyentuh siku dosen kaku itu.

The Married ProjectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang