13 : Persaingan Dimulai!

125 14 10
                                    

"Ohayou, Sarada!" sapa Boruto pagi-pagi di depan rumah.

Sarada bingung bukan main. Tumben sekali Boruto bersiap lebih awal?

"Yosh, kalau sudah siap ayo kita berangkat, dattebasa!" Boruto menjadi lebih berapi-api melihat Sarada yang telah bersiap.

"Uhm!" Sarada mengangguk cepat melihat Boruto bersemangat. Ia berlari mengekor di belakang Boruto. Meskipun perubahan Boruto terkesan mendadak, Sarada tetap senang.

Hari itu Boruto bertekad kuat untuk berubah agar bisa mengambil hati Sarada. Ucapan Sasuke di hari kemarin selalu menggema dalam pikirannya.

"Sarada itu menyukai laki-laki yang rajin"

"Jangan lupa, nanti kita rapat terakhir sebagai anggota kerohanian Islam" tegur Sarada sebelum keduanya berpisah menuju gedung fakultas masing-masing.

Aku sudah satu langkah di depan Mitsuki!

***

Sepulang kuliah, para anggota lawas kerohanian Islam melaksanakan kegiatan rapat bersama dengan junior mereka. Mereka mengadakan serah terima jabatan pengurus lama dan baru. Sebagai kohei, anggota baru mengucapkan banyak terima kasih pada senpai mereka karena telah banyak membantu hingga tahun keempat masa perkuliahan.

"Arigatou, Senpai. Terutama Mitsuki-senpai yang sudah mengajari kita banyak hal" ujar Tentou, ketua periode baru setelah masa jabatan Mitsuki.

"Sebagai ucapan perpisahan, Mitsuki yang akan mewakili kami untuk menjadi pengisi dalam acara haflah dan pelantikan minggu depan" seloroh Inojin tanpa persetujuan Mitsuki, "benar kan? Karena Mitsuki yang paling hebat"

Meski celotehan Inojin terkesan ceplas-ceplos, namun semua senior asal setuju begitu saja. Sebab kemampuan Mitsuki tidak diragukan sama sekali. Siapapun tau, Mitsuki adalah genius di bidang agama walau ia tak mengambil jurusan itu.

Mitsuki berbinar. Ia merasa tersanjung. Akhirnya, ia mewujudkan keinginannya untuk lebih bisa bersosialisasi. Meski kemampuan yang ia miliki hanya di bidang agama, namun ia senang seolah mendapat pengakuan sosial dari orang lain.

Beginikah rasanya menjadi orang yang diandalkan? Lebih dari itu, Mitsuki berteriak dalam hati bahwa ia mampu memenuhi salah satu kriteria laki-laki Sarada sesuai yang disampaikan Sasuke,

"standar laki-laki Sarada itu juga pandai bersosialisasi"

Boruto menatap tajam ke arah Mitsuki. Kau belum menang, dattebasa!

Kriteria pasangan hidup Sarada masih terngiang di kepalanya,

".. tapi yang terpenting, Sarada menyukai laki-laki yang menguasai ilmu agama"

Akan kubuktikan!  seru Boruto dalam hatinya.

"E-etto, sebenarnya aku tidak bermaksud menolak atau apa tapi umm.." sela Boruto di tengah euforia semua, "aku juga bersedia jika ditawari pengisi acara. Kan hanya berceramah seperti biasa saja-ttebasa"

Mendadak raut wajah seluruh anggota melongo.

"Boruto? Yang benar saja?" bisik salah satu orang.

"Padahal Boruto-senpai tidak terlalu berkontribusi" timpal yang lainnya.

"Aku tak yakin dia bisa" tambah seseorang yang tak setuju.

"Boruto, jangan main-main. Acara itu acara penting loh!" Sarada mencoba memperingatkan Boruto yang bertindak bodoh, "biasanya kau bahkan tak mau untuk berceramah di kegiatan mingguan kita"

Half of My Religion ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang