⚠
"k-kak, please slower.." jemari Mashiho menukik begitu Junkyu bergerak begitu kasar membawa sensasi terbakar di dalamnya yang sangat berpengaruh pada hormonnya sendiri.
Bibirnya mendesis kecil saat merasakan pria Kim yang kini berada di atasnya melakukan aksi penyatuan mereka.
Mashiho merasakan betapa perih bagian bawahnya ketika Junkyu kembali mendorong bagian sensitif lelaki itu agar bisa lebih masuk sepenuhnya kedalam dirinya.
Ia dapat melihat sorot mata Junkyu yang kini berubah dan berbeda dari sebelumnya.Tatapan ini adalah tatapan yang terlihat bergairah malam ini karena Mashiho.
Ini kali pertamanya mereka berdua melakukan hubungan intim. Pengalaman Junkyu hanya bermodalkan video - video pornhub yang pernah ia tonton sejak dirinya duduk di bangku menengah atas.
Mashiho hanya mengikuti apa yang dilakukan sang kakak dan menuruti perintahnya. Jujur saja, Mashiho tidak pernah menonton video porno, Terpikir pun tidak pernah.
Tubuhnya terhentak berulang kali setiap Junkyu semakin menambah temponya hingga Mashiho langsung mengerang mengeluarkan suara yang sangat Junkyu nantikan.
Dia benar benar menyukai bagaimana keadaan Mashiho saat ini. Bibirnya yang membengkak dan sedikit tergores lalu sekujur tubuh mungilnya yang dipenuhi bekas bitemark beserta disertai dengan air mata yang membasahi pipi merona nya. Junkyu begitu mengagumi keindahan tubuh Mashiho dengan desahan merdu yang mengalun indah masuk ke dalam telinganya, membuat Junkyu menyeringai puas.
"Kak, ah-kumohon.." Mashiho terisak saat Junkyu membuat gerakan acak di dalam sana. Mau tak mau ia menggigit bibirnya yang sudah berdarah untuk mengikis rasa sakit di bagian bawahnya. Manik matanya tertutup dengan kepala yang mendengak keatas serta kedua tangan yang menjambak rambut Junkyu.
"You're so gorgeous, Mashi-" Bibir Junkyu turun, menghisap leher dan collarbone Mashiho yang sudah banyak dipenuhi oleh kissmark ciptaannya.
Suara rintihan Mashiho terdengar memenuhi ruangan persegi empat ini tak tahu apakah suaranya akan terdengar oleh sekretaris sang kakak yang sedang tertidur di samping kamarnya atau tidak.
Suara decitan kasur juga turut mengisi suara Desahan manisnya. Baju yang seharusnya membungkus tubuhnya kini terlepas dan tergeletak begitu saja di atas karpet bersamaan dengan baju sang kakak.
Mulut kecilnya terbuka mengeluarkan suara erangan lembut namun tertahan saat sang dominan melumat bibirnya saling bertukar Saliva masih dengan posisi yang sama dan Junkyu yang masih bergerak memompa di dalamnya.
Keringat mengucur deras dari dahinya, rasa yang awalnya sakit kini tergantikan dengan rasa nikmat yang begitu membara di dalam tubuhnya.
Entah kapan kedua insan ini akan menghentikan kegiatan mereka, Waktu sudah menunjukan pukul satu dini hari. Tak peduli jika esok adalah hari keberangkatan sang kakak menuju Dubai untuk berbisnis.Bibir Junkyu kini berpindah kearah daun telinga Mashiho dan menggigitnya lalu berbisik,
Don't be jealous, Mashiho. You are the only person i should love-not her or anyone else.
♛.
Hari pun berganti dengan begitu cepat, dan pagi ini merupakan pagi dimana Junkyu akan pergi ke Dubai bersama sekretarisnya meninggalkan Mashiho sendirian dirumah.
Kali ini Mashiho sedang memasak sarapan ditemani Ryujin yang sudah siap dengan setelan kantornya dan berbincang dengan hangat meski keduanya tidak benar-benar hangat saat berbincang.
"Tuna saus asam manis? "
"Ya. Kak Junkyu sangat suka dengan makanan itu, tapi ia tidak bisa memasaknya padahal cara membuatnya sangatlah mudah." Mashiho terkekeh kemudian melanjutkan kata-katanya.
"Noona pasti bisa kan?"
"Ya─aku bisa. Terima kasih telah memberitahu ku." ucap Ryujin dan Mashiho menganggukan kepalanya. Saat Mashiho hendak berbalik mengambil beberapa bahan makanan lagi di kulkas, manik Ryujin tidak sengaja menangkap leher Mashiho hampir seluruhnya dipenuhi oleh kissmark dan bitemark yang cukup banyak.
Manik Ryujin kini beralih menatap bibir Mashiho yang terlihat sedikit sobek di bagian bawah membuat Ryujin mengerinyit bingung dengan apa yang dilakukan Junkyu pada Mashiho kemarin malam.
Menghela nafas Ryujin segera membuang jauh-jauh pikirannya mengenai Mashiho dan Junkyu. Perempuan cantik itu dengan baik hati membantu Mashiho memasak walau hanya mengaduk-aduk masakannya saja.
Tak lama setelah itu, Junkyu melangkah turun dari lantai atas menuju lantai bawah menghampiri Mashiho dan Ryujin yang terlihat sedang menyiapkan sarapan diatas meja makan.
Lelaki 25 tahun itu juga telah siap dengan setelan jas hitam mahalnya dan rambut yang ditata rapih membuat Mashiho tak mengedipkan matanya saat melihat sang kakak yang begitu tampan dan gagah.
"Selamat pagi kakak!" Ryujin hendak membuka suaranya terlebih dahulu, namun secara tiba tiba Mashiho berteriak menyapa Junkyu, Ryujin hanya diam seraya melempar senyum kearah atasannya itu.
"Kalian berdua yang memasak ini?" Tanya Junkyu seraya duduk di kursi dan menarik tangan Mashiho untuk duduk di sampingnya serta tangannya dengan jahil mengelus paha mulus Mashiho yang terbuka karena mengenakan celana pendek.
"Tidak, tuan Kim. Saya hanya membantu." ucap Ryujin jujur dan Junkyu hanya mengangguk angguk sebagai jawaban.
"Jadi, pukul berapa pesawat kita akan boarding?" tangan Junkyu masih bergerak membuat pola acak di paha Mashiho, membuat sang pemilik hanya menoleh kearah lain seraya mengigit bibir menahan sensasi menggelitik di bagian pahanya.
"Pukul sembilan pagi ini adalah jam penerbangan kita menuju Dubai, setelah itu adalah pertemuan anda dengan tuan Kwon di Burj Khalifa pukul sepuluh pagi."
Junkyu menyeringai saat merasakan tubuh Mashiho sedikit bergetar karena sentuhannya, mata sipitnya tentu fokus menatap Ryujin dan mendengar setiap kata yang diucapkan sekertaris nya itu. "Baiklah. Aku percayakan padamu untuk mengatur semua jadwalku."
T B C
KAMU SEDANG MEMBACA
Opium +Junshiho ✓
RomanceJunkyu is love his own stepbrother. Dom, K.Jk! Sub, Msh! [start: aug fin: nov 2020] was # 1 junshiho # 1 mashiho # 1 kimjunkyu # 2 mashikyu # 5 junkyu