♛.
Saat Junkyu mengatakan hal itu, Mashiho mengangkat kepalanya. Menatap manik indah sang kakak dengan pipinya yang kini mengeluarkan semburat merah. Mashiho melempar senyum kearah Junkyu. Memindahkan posisi tangannya, menyentuh dada bagian kiri Junkyu.
Mashiho dapat merasakan detak jantung Junkyu yang berdetak sangat cepat sama seperti dirinya sekarang. Ia tidak dapat mendengar suara detak—kan itu karena derasnya rintikan yang turun membasahi malam kota Seoul. Angin yang bertiup kencang berhasil membuat kedua insan ini berbagi kehangatan satu sama lain.
"Cium aku. Cium aku jika kamu bersedia menjadi kekasih—ku." ucap Junkyu sekali lagi membuat Mashiho semakin merasa malu. Lelaki 25 tahun itu merengkuh pinggangnya, kembali mendekat. Sangat dekat, bahkan tidak ada satu senti pun jarak diantara mereka berdua.
Mashiho mendengak, mendekatkan wajahnya ke wajah Junkyu yang memiliki postur tubuh lebih tinggi darinya. Beberapa centimeter sebelum bibirnya bersentuhan, Mashiho dapat merasakan hembusan nafas Junkyu yang terdengar normal. Aroma soda menyeruak dari bibirnya.
Tanpa menunggu lama, Mashiho mencium bibir itu. Pada saat itu juga Mashiho merasa tubuhnya seperti mencair. Apalagi ketika Junkyu melumat bibirnya, Mashiho merasa sangat nyaman berada di rengkuhan lelaki itu.
Rasanya seperti aliran listrik mengalir di seluruh tubuhnya. Ia kembali merubah posisi tangannya, melingkar di leher Junkyu. Membalas lumatan itu tak kalah manisnya. Mereka berdua saling menyalurkan cinta melewati ciuman itu.
Sinar rembulan diantara mereka menjadi saksi bisu momen yang tak akan pernah dilupakan kedua pasangan ini. Hari dimana Junkyu meresmikan Mashiho menjadi kekasihnya, pada malam ini pukul sembilan malam. Pernyataan cinta diucapkan kedua dari mereka di hadapan hujan yang turun dengan deras.
Junkyu berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia tak akan pernah meninggalkan Mashiho. Rintangan apapun yang harus ia hadapi, ia akan siap. Malam ini dan seterusnya Junkyu benar–benar akan menjaga Mashiho sepenuh jiwanya. Mashiho sudah menjadi miliknya dan Junkyu tidak akan membiarkan orang lain menyentuh sesuatu yang sudah menjadi miliknya.
Tautan terlepas, deru nafas berat mereka keluarkan secara bersama–sama. Manik Mashiho sudah berubah merah karena lamanya lumatan itu. Mereka berdua saling menatap satu sama lain, perlahan–lahan tetesan air hujan mengenai tubuh mereka, membuat air hujan membasahi wajah dan rambut mereka.
Mashiho meneguk salivanya kemudian tersenyum kearah Junkyu. Pemuda 18 tahun itu tak dapat menutupi rasa bahagianya ketika ia menyadari bahwa sekarang statusnya tak hanya adik dari Kim Junkyu. Ia adalah Kekasih dari lelaki di hadapannya. Mashiho sangat menunggu saat–saat ini terjadi, dan akhirnya sudah terjadi. Rasanya Mashiho ingin hidup hanya berdua dengan Junkyu. Ia sungguh—sangat mencintai lelaki itu.
"Aku sangat mencintaimu, Mashiho. Aku tidak akan pernah melepaskan mu sampai kapanpun. Yang aku mau hanya dirimu seorang. Hanya kamu yang membuatku gila sepenuhnya atas dirimu. Aku sangat berterima kasih karena Tuhan mempertemukan ku dengan sosok semanis dirimu."
Junkyu kembali meraup bibir Mashiho, melumatnya penuh rasa cinta. Perlahan kakinya melangkah, mendorong Mashiho masuk ke dalam kamarnya. Tanpa sadar Junkyu sudah mendorong Mashiho hingga pemuda itu menabrak dinding di belakangnya.
Junkyu terkekeh kecil, "Sangat tidak romantis jika aku membiarkan mu tidur dengan nyenyak malam ini." ucapnya, membelai pipi Mashiho yang masih memerah. Sangat menggemaskan, membuatnya tak sabar memakannya malam ini juga.
Mashiho memiringkan kepalanya, menaikan satu alisnya tak mengerti dengan apa yang baru saja diucapkan kekasih—nya barusan. Junkyu menyatukan dahinya dengan dahi Mashiho, mengecup bibir lembab itu sekilas, "menggemaskan."
♛.
"Mashiho.. kemari. Habiskan makananmu."
Junkyu memegang sendok dan mangkuk nasi di masing–masing tangannya. Mashiho merujuk meminta untuk menyuapinya makan, tetapi anak itu tidak mau diam. Dia terus berjalan–jalan dan menyentuh barang apapun yang menarik perhatiannya, terkadang Mashiho menggangu Junkyu dengan mencium pipinya. Benar–benar seperti anak kecil.
Junkyu kesal, ia mengabaikan Mashiho yang terduduk di depan televisi penuh rasa ingin tahu, menyentuh pajangan di samping televisi yang sedang menyala menayangkan film kartun. Apa daya ia tidak berani memarahi Mashiho karena anak itu sangat menggemaskan. Junkyu tidak ingin membuatnya bersedih lagi.
"Kalau kau tidak kemari, aku akan menghabiskan semua makanannya." Junkyu mengancam. Mashiho pun berjalan kearahnya memegang ponsel Junkyu yang sedari tadi berada di genggaman—nya. Ponsel itu baru saja Mashiho dekorasi di bagian case—nya. Sangat lucu, Mashiho menempelkan stiker Koala bewarna biru disana.
"Kak Junkyu, ini lucu kan?" Tanya Mashiho seraya duduk dipangkuan Junkyu, menerima sesendok nasi yang diarahkan ke mulutnya. Anak itu menunjukan case ponsel Junkyu yang kini terhias banyak sekali stiker Koala dengan berbagai macam gaya.
"Ya, itu lucu. Sekarang, habiskan dulu makananmu, berhenti mondar–mandir. Nanti kau bisa muntah." Junkyu kembali menyuapi Mashiho, sesekali memperhatikan anak itu makan dengan sangat lahap dan menurut pada apapun yang diucapkannya.
Manik Mashiho tidak bisa lepas dari ponsel Junkyu, membuka satu persatu aplikasi–aplikasi di ponselnya lalu Mashiho mematikan layarnya. Dan pada saat itu juga ia menerima suapan terakhir. Junkyu meletakan mangkuk nasi itu diatas meja makan, memberikan segelas air putih pada kekasihnya. Sekarang ia benar–benar terlihat seperti seorang pengasuh anak kecil.
"Kak—ayo kita keluar. Aku bosan. Kita harus pergi berkencan!" Posisi Mashiho masih berada di pangkuan Junkyu. Dengan manja lengannya melingkar di leher Junkyu, ia mengecup singkat hidung dengan pahatan sempurna itu.
"Memangnya kau mau pergi kemana? Tidak ada tempat yang bagus disekitar sini." Junkyu berucap. Mashiho pun memajukan bibirnya, memikirkan salah satu tempat yang cocok ia kunjungi dengan sang kakak hari ini.
Dan ya, Mashiho menemukannya. Salah satu tempat yang sangat ingin Mashiho kunjungi. Ia sangat berkunjung ke tempat itu bersama Junkyu. Karena hanya Junkyu lah yang mau dan pasti menemaninya. Mashiho pun mengembangkan senyum manisnya kearah Junkyu, menunjukan giginya. Bergerak antusias di pangkuan Junkyu.
"Laut! aku mau melihat sunset disana, bersama kakak."
♛.
.
mashiho gemesin banget yaallah.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Opium +Junshiho ✓
RomanceJunkyu is love his own stepbrother. Dom, K.Jk! Sub, Msh! [start: aug fin: nov 2020] was # 1 junshiho # 1 mashiho # 1 kimjunkyu # 2 mashikyu # 5 junkyu