1.4

5.2K 556 42
                                    

Junkyu mengabaikan suara berisik telepon masuk yang berasal dari ponselnya. Dirinya sibuk bergerak di dalam Mashiho. Membawa suara basah dan suara tamparan keras antara dua tubuh yang bertabrakan.

Mashiho memeluk erat leher Junkyu seperti anak manja, bibirnya terbuka, mengerang meneriaki nama sang kakak diatasnya.

Junkyu memeluk tubuh anak itu dengan erat sembari mencium pucuk kepalanya. Ponsel Junkyu terus berdering. Sudah lebih dari dua kali panggilan tak terjawab, namun si penelpon masih tidak mau menyerah.

"Kak, t-teleponnya." ucap Mashiho dengan suara serak. Ia yakin itu adalah panggilan dari Yoona.

"Biarkan saja." Junkyu benar-benar tidak mau diganggu.

"Mungkin ada-sesuatu yang penting. jawab kak." Mashiho memohon dengan suara bergetar. Ia hampir saja mengeluarkan air matanya saat bagian sensitif Junkyu menekan jauh kedalam, menekan dinding dalamnya yang terasa gatal dan panas.

Mashiho berbaring. Junkyu dengan perasaan kesal mengulurkan tangannya untuk mengambil ponselnya di atas nakas. Setelah dilihat, benar saja, itu memang Yoona yang sedari tadi menelpon. "Mama menelpon." kata Junkyu seraya menatap layar ponsel.

"J-jawab saja. Kalau mama menanyakan ku, katakan padanya aku sedang tidur." Mashiho menyuruh Junkyu untuk menjawab telepon itu. Ia harus berbohong. Tidak mungkin Junkyu mengatakan kepada Yoona kalau saat ini ia dan Mashiho sedang bercinta.

Dengan nafas yang terengah-engah, Junkyu segera menjawab telepon dari ibunya itu.

"Ada apa, ma?"

Junkyu, apa kamu baik-baik saja?

Tanya Yoona saat ia mendengar nada bicara Junkyu yang terdengar aneh. Junkyu yang dilontarkan pertanyaan tersebut langsung menjawab,

"Ya, aku baik-baik saja. ada apa memangnya?" Junkyu berbicara dengan suara cerah. di seberang telepon, Yoona menganggukan kepalanya.

Apa kamu sedang bersama Mashiho disana?

"Ya. Mashiho sedang tidur.." Junkyu menunduk untuk melihat wajah manis anak laki-laki dibawahnya. Mashiho menutup mulutnya dengan kedua tangan, takut suara erangannya bocor hingga terdengar di telepon.

Mashi menyuruhmu mengatakan itu?

Yoona terkekeh. tahu kalau putranya sedang berbohong padanya.

"Tidak. Dia memang masih tidur." ucapnya santai seraya membelai wajah Mashiho yang merah dan basah oleh keringat. Mashiho mengigit punggung tangannya sendiri hingga matanya berkaca-kaca. berharap Junkyu segera mengakhiri telepon itu. ia benar-benar takut Yoona akan curiga.

Apa yang sedang kamu lakukan, sayang? mama menelpon mu berkali-kali tapi tidak ada jawaban.

Tegur Yoona. Junkyu tersenyum seraya mencubit pipi Mashiho yang sedang berjuang menahan suara desahannya agar tidak terdengar.

"Aku baru saja selesai merapihkan ruang tamu.." ucapnya santai. seolah itu sebuah kebenaran. Yoona menjawab,

Malam - malam begini ? yaampun ternyata putraku rajin sekali ya.

Yoona percaya begitu saja dengan kebohongan yang baru saja diucapkan Junkyu.

Gerakannya dibawah sana menjadi lambat, namun setiap dorongan lebih dalam dari sebelumnya. Mashiho melotot marah, menyuruhnya untuk segera mengakhiri telepon, namun Junkyu hanya menyeringai.

Junkyu, tolong antar kan Mashiho pulang sekarang. Besok ia harus pergi ke sekolah untuk ujian

Ucap Yoona diseberang sana, nada bicaranya tampak lelah. Junkyu sekali lagi melirik kearah Mashiho. Ia mengangguk samar kemudian membalas.

"Iya, aku akan mengantarnya pulang sekarang."

Setelah berbincang penutup, Junkyu dan Yoona mematikan sambungan telepon. Ponselnya kembali di letakan di atas nakas. Tangannya kini membelai pipi Mashiho lembut dan mengecupnya sekilas. "Ayo mandi, kakak akan mengantarmu pulang."

♛.

Di dalam mobil, Junkyu menggengam tangan Mashiho yang dingin seperti es. Tersenyum hangat ia berbicara, "semuanya akan baik-baik saja." ucapnya sedikit meremas jari-jari dalam genggamannya.

Junkyu dan Mashiho sudah sampai di halaman depan rumah. Yoona menunggu disana, berdiri sembari menatap kearah mobil Junkyu. Mereka berdua pun keluar dari mobil. Junkyu membantu Mashiho membawakan tas punggungnya. Yoona tersenyum cerah dan langsung menghampiri kedua putranya itu.

Yoona memeluk Mashiho kemudian berkata, "Kamu tampak lelah sekali sayang. cepatlah masuk dan tidur. besok kamu harus ujian." Wanita cantik itu menyuruh Mashiho untuk segera masuk kedalam rumah.

Mashiho menurut. Sebelum ia masuk ke dalam, ia sempat melirik Junkyu lalu melenggang masuk kedalam rumah. Tidak sepenuhnya masuk, Mashiho berdiri di ambang pintu, mengintip Yoona dan kakaknya.

Sekarang, giliran Yoona memeluk putra sulungnya. Pelukannya terasa lebih erat dibandingkan pelukannya pada Mashiho. Rasa sayang Yoona pada Junkyu tidak akan pernah pudar sampai kapanpun. Ia begitu menyayangi putranya ini. Mulai hari ini, Junkyu tidak akan tinggal bersama dirinya lagi. Yoona akan melepas tanggung jawabnya untuk mengurus Junkyu. Putranya sudah dewasa,

"Mama tidak menyangka kamu sudah tumbuh dewasa secepat ini. Waktu mama terlalu sedikit untukmu, Junkyu. Maafkan mama." Yoona mengusap punggung Junkyu, kepalanya berada di bahu Junkyu yang memiliki postur tubuh lebih tinggi darinya.

Junkyu tersenyum, kemudian membalas pelukan hangat Yoona tak kalah eratnya. "Terima kasih ma.."

♛.

mashikyu + hajeongwoongelive ges

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

mashikyu + hajeongwoo
ngelive ges. duh moment nya
gemesin banget.

Opium +Junshiho ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang