KS - 大切なのは

380 40 7
                                    

setting: frank cs kelas 3 smp. pluem kelas 3 sma.

untold story chapter the brothers.

📜📜📜

"kalau kamu mau adu tinju kan bisa telfon kakak, nanti kita sparing. nggak perlu tawuran kayak gini"

pluem memperhatikan khaotung yang sedang mengobati frank, di sampingnya drake, aj, jj dan ohm sudah tergeletak di lantai dengan kondisi yang kurang lebih sama dengan frank.

jimmy mendesis tertahan, tidak berani bersuara karena tommy sejak tadi mengobati nya sembari mengomel. sementara pong masih duduk diam menunggu giliran di obati.

sejak first keluar negeri, para senior, seperti tommy, bright dan pavel juga lebih sering absen karena mempersiapkan diri untuk ujian tes masuk universitas, bahkan dome yang hanya setahun di atas mereka juga mulai jarang datang karena tim futsal frank lebih sering bertanding tinju daripada berebut bola. anak satu itu bersekolah di sekolah yang sangat ketat peraturan nya, jika ketahuan sekali saja membuat masalah akan sangat fatal akibatnya.

"tumben kamu nggak ikut berantem juga khao?" tanya pluem masih duduk nyaman di sofa melihat adiknya dan teman temannya yang tergeletak di lantai

"aku pas beli minum kak, balik balik udah pada baku hantam" jawab khaotung "karena pada babak belur semua gini, jadi aku telfon kak tommy buat jemput"

"masalah apa lagi kali ini?"

frank menepis tangan khaotung sebagai tanda bahwa dia baik baik saja sehingga khaotung ganti mengobati pong.

"bukan apa apa" jawab frank sembari berdiri dan pergi ke arah dapur

"sorry tom, ngrepotin"

"nggak papa, toh aku juga musti jemput ini anak satu" tommy bicara sembari menekan salah satu luka di wajah jimmy

"aduh, sakit kak" seru jimmy

"makanya jangan suka berantem, gini aja teriak sakit, pas di gebukin tadi nggak sakit"

"ya, tadi kan bukan cuma digebukin kak, kita juga gebukin, jadi nggak terasa sakit nya" jawab ohm

aj dan jj kompak mengganguk kan kepala, setuju dengan pendapat ohm. tommy melemparkan botol obat merah di tangannya ke kepala ohm yang tertawa kemudian mendesis kesakitan

"buat ketawa aja susah" ohm mendesis sembari menyentuh sudut mulutnya yang luka

"btw, kita nginep ya kak, penampilan gini kalau pulang bisa lewat semua ntar kita di tangan ortu" pinta jj

"iya kak, om tay nggak di rumah kan, jadi paling aman di sini"

saat ini kedua orang tua pluem dan frank memang sedang luar kota, urusan pekerjaan. karena itu jugalah pluem pulang ke rumah dan bukannya mendekam di dorm seperti biasanya saat akhir pekan.

"mom sama dad baru pulang lusa kok santai aja, aman di sini" kata frank sembari melemparkan kaleng minuman ke masing masing temannya

"thanks, tahu aja kita haus" drake menghabiskan dalam sekali teguk

"I won't said that" guman pluem, matanya tertuju pada pintu depan rumah

"suara mobil ya itu?" tanya pong menajamkan telinganya

mereka memang samar samar mendengar suara mobil berhenti di halaman depan. mendadak semua yang ada di sana terdiam dan menatap pintu rumah yang tertutup dengan was was

"...paling teman futsal frank..." suara tay terdengar bersamaan dengan pintu terbuka.

dan dalam hitungan detik anak anak yang tadinya bertebaran dengan santai di lantai segera berdiri membereskan barang bukti serta berebut mencari buku atau majalah atau benda apapun untuk menutupi wajah mereka

spesial chapterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang