setting: follow up chapter 0075
🛎️🛎️🛎️
"kak pluem!!!"
suara frank menyambut pluem yang baru saja melangkah masuk ke dalam ruangan di ikuti fiat. adiknya ternyata sudah lebih dahulu berada di sana.
"sama drake?" tanya pluem
"iya, tuh si drake lagi bantuin hias ruangan"
frank menunjuk drake yang berada di sudut ruangan sedang melukis di dinding. anak itu memang memiliki bakat terpendam dalam dunia seni.
"ah, fiat kebetulan" oaujun muncul bersama dengan pavel dari bagian lain "bantuin ya"
belum sempat fiat menolak, oaujun sudah lebih dahulu menggeretnya ke arah meja dan menduduk kan fiat di depan komputer yang masih menyala.
"menurut mu gimana, kalau konsep nya gini bagus nggak?"
oaujun membungkuk di belakang fiat, satu tangannya bertopang pada sandaran kursi di mana fiat duduk sementara satu lagi memegang mouse.
pluem hanya menoleh sebelum berpaling pada pavel yang masih berdiri dengan nya.
"congrats" kata pluem pada pavel "kapan rencana opening nya?".
"bulan depan" pavel mengajak pluem melihat lihat cafe resto yang hendak di buka nya sementara frank menghampiri oaujun dan fiat.
oaujun sudah terlebih dahulu menyewa frank sebagai asisten nya tadi pagi untuk membantu oaujun memegang kamera saat pengambilan gambar. sementara drake menawarkan diri untuk menyumbang tenaga membantu dekorasi ruangan.
"yo, pluem" sapa dome dari balik jendela kecil
"hai" pluem melambaikan tangan pada dome yang berada di dapur "dia yang ngurusin menu nya?"
"iya, sekalian buat magang katanya, mama juga senang karena ada yang bantuin soalnya aku buta sama sekali dengan dapur"
pluem tahu dome kuliah di fakultas teknologi pangan, di universitas yang sama dengan sepupunya, plan.
"hallo"
pluem sedikit terkejut saat melihat kepala sepupunya menyembul dari jendela kecil yang digunakan untuk menyalurkan masakan dari dapur ke bagian luar resto.
"plan, kamu di sini juga?"
"di ajak dome bantuin" jawab plan membuat tanda peace
"kalau begitu, jangan jangan..."
"mean sialan!!! di suruh pegangin tangga malah kabur, sini woi!!! aku nggak bisa turun nih!!!"
teriakan drake terdengar dari sudut lain sebelum suara anak yang jarang di dengar pluem menyahut
"ke toilet sebentar doang!! kebelet nih"
pluem menatap plan yang mengangguk kan kepala "yup, dia juga ikut, padahal sudah ku larang, lagian dia nggak gitu guna juga di sini"
"plan, oven nya sudah tuh" suara dome terdengar dari belakang plan yang melambaikan tangan pada pluem sebelum kembali menghilang
"selain mereka, siapa lagi yang kamu minta bantuan"
pavel tertawa sebelum mengajak pluem ke bagian belakang, ruangan terbuka dengan meja dan kursi yang belum diatur sepenuhnya.
"tuh"
pluem mengerutkan kening saat melihat sekumpulan anak yang berada di sana sedang ribut bertengkar sendiri mengenai di mana mereka harus meletakkan meja dan kursi.
KAMU SEDANG MEMBACA
spesial chapter
Fanfictioncompilation untold story from my au. here is just some hidden story like fake chat, just in paragraphs. contain story from: 1. the kid ship (KS) 2. fake love (FL)