spesial chapter

S - a place which can be called a home

continuation from fake chat wa (with the same title)

⚠️ kemungkinan spoiler film "jalan yang jauh jangan lupa pulang" dan "nanti kita cerita tentang hari ini" ⚠️

🏠🏠🏠

"in every family, there's always one who feel as they are in the wrong place"

kalimat yang diucapkan oleh tokoh bernama honey dalam film jalan yang jauh jangan lupa pulang itu tanpa sadar membuat sudut bibir pluem sedikit terangkat.

ya,

kalimat itu sangat tidak asing baginya.

meski situasi dan kondisi nya sangat jauh berbeda dengan apa yang di alami oleh tokoh aurora, tapi pluem bisa dengan jelas merasakan apa yang menjadi beban aurora.

pluem selalu bersembunyi dengan alasan yang berbeda dengan aurora.

bagi pluem, ayahnya seperti angkasa.

bukan sebagai sosok pelindung, namun sebagai sosok yang sudah menemukan kebahagiaan seperti apa yang diinginkan olehnya.

sedangkan sang ibu, seperti awan.

jika awan mendapatkan perhatian karena anak bungsu. bagi pluem, senyum ibunya yang selama bertahun tahun hilang dan dikembalikan oleh ayah first merupakan balasan setimpal.

baik sang ayah maupun ibu, bayangan keduanya membuat pluem merasa harus bersembunyi.

dan saat sibuk bersembunyi itulah pluem menemukan badminton. sebuah hal yang bisa membuat nya merasa bisa bernafas, menjadi dirinya sendiri tanpa beban apapun.

hal yang sangat dekat dengan apa yang pluem sebut sebagai rumah untuk pulang

tempat dimana dia bisa beristirahat dan tidak harus bersembunyi.

tempat yang awalnya pluem pikir akan menjadi miliknya selamanya.

namun, ternyata tempat itu terancam hilang, karena itu pluem berusaha mempertahankan nya mati mati an. karena pluem tidak tahu lagi tempat lain, karena pluem tidak ingin lagi mencari.

kakinya sudah sangat lelah untuk melangkah.

mungkin cara pluem mempertahankan nya yang salah. tidak seperti aurora yang berjuang mempertahankan rumah yang ditemukan nya dengan baik, pluem menggapai nya dengan putus asa.

karena itu, hasil yang mereka dapat pun berbeda.

"kak pluem"

"hah? apa?"

"film nya udah selesai" kata chimon menunjuk layar di hadapan mereka "udah pada keluar semua tuh"

pluem menoleh dan menemukan jika hanya tinggal dirinya dan chimon yang masih duduk di dalam ruangan, petugas kebersihan sudah mulai menaiki tangga untuk membersihkan ruangan untuk pemutaran film berikutnya

"oh, sorry"

pluem segera berdiri mengikuti chimon melangkah menuju pintu keluar, tersenyum saat nelewati petugas yang berdiri di ambang pintu dan berguman pelan menanggapi chimon yang mulai berkomentar mengenai film yang baru saja mereka lihat.

"... biasa saja sih, ya kalau dibandingkan yang pertama, bagusan yang pertama kalau menurut mon"

"ya, namanya juga sequel mon"

"lagian, masih agak nge gantung nggak sih? itu masalah nya aurora sama jam? jem? james? siapa tadi namanya? itulah pokoknya, kan belum selesai. terus itu si kik? eh, kit? apa ya, kayaknya suka sama aurora, nggak murni temen deh, kalau yang honey itu baru teman sejati..."