Waktu laksana rubik delapan sisi dan aku seperti pusat.
Sejak awal peranku adalah tenggelam dalam ingat dan secara lucu kamu tetap memintaku untuk bererat.
🌠🌠🌠
🔉Now playing:
🎶Stuck-Twice🎶
🌠🌠🌠
|Gue ada di depan rumah lo
Pesan itu bagaikan elektron yang mengejutkan sel-sel saraf Salsa.
Gadis itu segera bangun dari ranjang dan berlari ke arah jendela kamar.
Baru saja ia menyibak korden, matanya langsung disambut oleh Marco yang sedang tersenyum sembari melambaikan tangan di depan pagar.
Sial ketahuan.
Pengennya sih pura-pura nggak lihat. Tapi sialnya cowok itu sudah tersenyum menatapnya di sana.
|Bisa turun sebentar?
Dada Salsa semakin bergemuruh kala cowok itu mengiriminya pesan kembali dan menatapnya.
Kalau begini, mau tak mau kan ia harus turun dan menemui cowok itu dengan sejuta rasa sesal dan malu.
Sementara di atas sana Salsa ingin meledak menjadi ribuan keping, Marco sudah bersandar di depan pagar sembari mengeratkan jaketnya.
Udara malam ini berhembus lumayan kencang sehingga membuat rambutnya berkibar.
Saat dirinya mencoba menggosokkan tangan untuk mengusir dingin, pagar di sampingnya terbuka dan menampakkan seorang gadis berpiyama pororo warna biru muda.
Gadis itu terlihat imut.
Senyumnya langsung mengembang kala melihatnya tampak baik-baik saja.
"Ada apa?" tanya Salsa lirih dengan sorot mata lemah.
Marco menipiskan bibir. "Nggak kenapa-napa. Cuma mau mastiin aja kalau lo baik-baik aja," jawabnya dengan suara serak.
Hati Salsa kembali bergemuruh. Ada rasa sesak yang membuat dirinya ingin menangis.
"Maaf..." ungkapnya menyesal.
"Buat apa?"
"Buat segalanya...."
"...karena udah bikin kelas kita kalah..." cicit Salsa menjelaskan.
Gadis itu menaikkan kepalanya dengan sorot mata takut. "Kamu pasti marah ya...?"
Marco yang melihat itu jadi menghela nafas. Dugaannya benar. Gadis itu menghilang pasti karena hal ini. Sejak di sekolah tadi ia sudah gelisah sendiri menanyakan keberadaan gadis itu kepada teman-temannya. Namun nihil. Tidak ada yang tahu di mana keberadaan Salsa bahkan Sandra sekalipun.
"Gue justru marah karena lo hilang gitu aja. Lo bikin gue khawatir tau nggak?" tukas Marco dengan nada kesal yang membuat Salsa semakin tertunduk menahan isak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Starlight! | Mark Lee
Подростковая литератураUntuk kamu, laki-laki yang mengatakan malam itu jujur, Juga kamu bintang yang terbang di pusat busur, Aku sebagai malam ingin pamit. Terimakasih untuk segalanya. Jaga diri kalian baik-baik.