14| Dahak Berlebih

121 35 6
                                    

Nanti, jika kita kembali menjadi dua asing yang tak pernah menjadi saling,

Ingatkan satu hal kepadaku.

Kuharap kita bisa bertemu lagi tanpa gagu, juga tertawa kembali tanpa mengungkit luka yang sudah lalu.

Bisa gembira.

Bukan lagi berlomba tentang siapa dulu yang menemukan bahagia.

🌠🌠🌠

🔉Now Playing:

🎼Baby Only You-Doyoung & Mark NCT

OST The Tale of Nokdu

🌠🌠🌠

Matahari sudah menyingsing ke atas kala anak-anak bersorak kencang menyaksikan permainan voli kedua tim yang ada di depannya.

Sejak jam kedua, Pak Rudi memang memberikan kebebasan mereka untuk berlatih menservis bola guna pengambilan nilai minggu depan. Dan setelah itu beliau langsung pamit untuk melaksanakan rapat yang diadakan di ruang guru.

Dari kedua belas orang yang sedang bermain, terlihat sosok Marco sedang menyibakkan poninya yang terjatuh di dahi. Cowok itu mengusap keringatnya yang ada di sana.

Udara sekitar yang semakin terik membuat cowok itu semakin semangat untuk membuat regu lawan yang diantek-anteki oleh Bagas kalah.

Namun, itu tidak berlangsung lama karena selang beberapa menit kemudian Bagas memutuskan untuk berhenti. Alibinya pun juga cukup tolol. Ia beralasan jika anak lain harus diberikan kesempatan untuk berlatih.

Cuihh.

Marco tahu kalau anak itu sedang menghindari kekalahan.

Memutuskan untuk segera beristirahat, cowok bersurai hitam itu menghampiri gadisnya yang sedang duduk bersama Sandra di pinggir lapangan. Mengabaikan pekikan beberapa gadis yang membicarakan dirinya dari atas.

"U-udah selesai?" Salsa yang tiba-tiba dihampiri merasa kaget. Lebih-lebih Marco langsung duduk begitu saja dan meneguk setengah botol mineral yang ia bawa.

"Udah. Giliran gue nemenin kamu," sahut Marco santai.

Cowok itu memandang Salsa sembari mengibas-kibaskan kaos olahraganya yang basah karena keringat.

"Tapi anak cowok pada balik latihan."

"Nggak papa. Gue lagi pengen ngobrol sama cewek gue."

"EHEM! Dahak gue menggumpal anjir," sindir Sandra merasa terabaikan. Gadis itu beranjak dengan tatapan jijik bercampur geli.

"Mau ke mana?"

"Mau beli obat nyamuk," sahut Sandra sarkas.

"Aku ikut!" Salsa yang sebenarnya tidak mau duduk berdua dengan Marco akhirnya ikut berdiri.

"Dih? Jangan! Nanti gue dihujat lagi sama si onoh gara-gara nyuri elo dari dia," larang Sandra sembari menuding ke arah Marco.

Starlight! | Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang