🌠🌠🌠
Kata orang, manusia itu punya beberapa kepribadian yang tersembunyi.
Entah itu karena salah satu image yang terlalu mendominasi hingga membayangi kepribadian yang lain, atau karena memang orang tersebut ingin jaim.
Selama pemantauan Salsa selama ini, ia selalu melihat Marco sebagai sosok cowok berkharisma tinggi, populer, dan menawan. Kadang ia dingin kepada beberapa gadis. Kadang pula ia bersikap agresif pada gadis incarannya.
Tapi Marco yang ia kenal selalu menjaga image manly-nya di hadapan semua orang. Ia selalu mempertahankan gelarnya itu.
Kadang ia akan menggigit bibir tak jelas atau sekedar membuka baju setelah selesai latihan demi sengaja membuat para gadis menjerit heboh.
Istilahnya, sahabatnya itu sangatlah narsis, meski tingkat narsisnya lebih rendah daripada Radit. Ia selalu menjadi pihak dominan dalam sebuah hubungan.
Tapi entah kenapa hari ini cowok itu sungguh aneh.
Sejak tadi, ia terus-terusan bersikap manja seperti anak kecil. Setelah meminta Salsa untuk menyuapinya, ia selalu mengekor ke manapun Salsa pergi, merengek tidak jelas seperti bayi.
Dan di sinilah mereka berakhir.
Menonton televisi dengan posisi Salsa duduk di sofa, dan Marco yang menidurkan kepala pada pahanya.
Cowok itu sama sekali tidak memperhatikan acara berita di depan, malah asyik berkutat dengan globe kecil yang ia curi dari kamar Salsa.
"North America..."
Tiba-tiba ia bergumam.
Cowok itu mendongak.
"Inget nggak, dulu kita pernah buat janji bareng?" tanyanya dengan kaki sudah terbang tak beraturan di sofa, sehingga membuat Salsa berdecak beberapa kali.
"Janji apa?" Salsa balik bertanya.
"Kalau misal kita hilang kontak, kita bakal saling nunggu di kota Atlanta?"
Salsa mengangguk.
"Ingat. Tapi bukan Atlanta, Marco... Tapi Belmar...."
Marco kembali mendongak. "Serius?"
Cowok itu memandang kaget ke arah globe yang ia pegang, lalu mencari-cari nama itu di sana.
"New Jersey utara kan...? Masa lupa?"
"Kamu sendiri yang pengen nonton konser di atas pasir, sambil main selancar air," lanjut Salsa.
Marco terkekeh renyah. Ingatannya benar-benar payah. Apa benar ia pernah bilang begitu?
"Nanti kalau mau bulan madu ke sana aja gimana?"
Tepat setelah kalimat itu terucap, Salsa langsung menyentil dahi Marco keras. Dari tadi kenapa sih Marco selalu melantur?
"Apa-apaan bulan madu. Nikah aja belum!"
Marco mengaduh lantas menyeringai kecil.
![](https://img.wattpad.com/cover/236182069-288-k900979.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Starlight! | Mark Lee
Novela JuvenilUntuk kamu, laki-laki yang mengatakan malam itu jujur, Juga kamu bintang yang terbang di pusat busur, Aku sebagai malam ingin pamit. Terimakasih untuk segalanya. Jaga diri kalian baik-baik.