🌠🌠🌠Hujan di luar semakin deras. Sekarang Salsa sibuk berkutat dengan berbagai peralatan dapur untuk memasakkan bubur jamur untuk Marco.
Ia merasa cowok itu sedikit demam, kondisi wajahnya pun begitu memprihatinkan. Kentara jika ia kurang istirahat dari matanya yang memerah.
Saat ini ia sedang berganti pakaian di atas.
Salsa memaksanya untuk segera mandi dengan sebuah ancaman yang Marco tidak dapat tolak. Alhasil ia menurut pasrah dengan hati tidak ikhlas.
Masih belum ada kata yang terucap dari mulut mereka. Salsa memang tidak pandai untuk merangkai kalimat, jadi ia memilih diam dan mengenyampingkan hatinya.
Setelah dirasa lumayan mendidih, ia mulai memasukkan beras, kaldu, dan juga jamur ke dalam panci, lantas mengaduknya pelan hingga sebuah tangan menghentikan gerakannya.
"Masak apa hmm?"
Tiba-tiba Marco sudah melingkarkan tangannya pada pinggang hingga membuat Salsa hampir terjingkat.
"Gantinya udah?"
Bukannya menjawab, Marco malah menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher Salsa, menghirupnya begitu kuat hingga membuat si empu meremang hebat. Ini terlalu sensual.
"Marco!! Geli ih! Berhenti nggak?"
"Enggak. Aku pengen gini terus biar kayak suami istri..." balas Marco parau.
"Tapi kamu bukan suami aku! Lagian aku jadi nggak bisa gerak nih, nanti gosong!"
"Nggak papa...kita nikahnya setelah lulus sekolah. Aku yang kerja, kamu di rumah jagain anak-anak."
Salsa merotasikan mata. Kalimat Marco semakin melantur. Pasti otaknya sedang terganggu.
"Kamu sakit Marco...harus makan..."
Marco menggeleng kuat.
"Nggak papa sakit, asal kamu nggak cuekin aku lagi." Masih dengan suara serak cowok itu berucap.
Tangannya yang besar masih melingkar manis di pinggang Salsa.
Cowok ini memang benar-benar....
Oke.
Salsa hampir lupa jika ini Marco, cowok yang kelakuannya sering keluar batas. Tapi kali ini ia berperilaku sangat manja, tidak seperti biasanya.
"Iya iya. Siapa yang pergi sih? Aku lagi masak. Jangan gini deh....risih tau."
Tanpa diduga Marco menurut. Ia melepaskan pegangannya, namun sedetik kemudian langsung membalikan tubuh Salsa kebelakang.
Jadi sekarang posisi mereka saling berhadapan.
Cowok itu terdiam, memandangi wajah Salsa dengan lembut, lalu menyingkirkan anak rambut yang jatuh ke pipi dengan sorot kagum.
Ada sirat sendu yang dapat Salsa tangkap pada matanya yang lelah. Diperlakukan seperti itu tentu saja Salsa gugup.
Gadis itu berusaha membuang wajah, namun Marco tidak membiarkannya mudah.
![](https://img.wattpad.com/cover/236182069-288-k900979.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Starlight! | Mark Lee
Teen FictionUntuk kamu, laki-laki yang mengatakan malam itu jujur, Juga kamu bintang yang terbang di pusat busur, Aku sebagai malam ingin pamit. Terimakasih untuk segalanya. Jaga diri kalian baik-baik.