1| Berawal dari Piano

514 62 13
                                    

Peter losing Wendy

And you couldn't change the ending


🌠🌠🌠

Now Playing:

🎼Ku Tetap Menanti-Nikita Willy

🌠🌠🌠

Denting dari piano akustik itu bergema, mendistraksi keheningan dari ruang musik yang sempat sepi beberapa saat yang lalu.

Gadis itu terkikik.

Sebenarnya bisa saja ia memainkan instrumen musik itu di rumah. Namun, setelah melihat pertunjukan dari Amanda yang dilakukan siang tadi, ia jadi merasa iri.

Sungguh, ia juga ingin melakukannya meski hanya sebatas pertunjukkan ilusi dengan penonton bayangan seperti ini.

Setelah memastikan jika keadaan di luar sepi, gadis bernama Salsa itu segera meletakkan tasnya di lantai.

Secara perlahan, jemarinya mulai menekan tuts dari piano itu. Membangunkan nada-nada di sana yang sempat tertidur.

Melodi lagu 'Ku Tetap Menanti' milik Nikita Willy mulai teralun lembut, berdesakan di udara seperti pembalik waktu yang singgah untuk menggugah masa lalu.

Fokusnya semakin terhanyut kala lagu sudah mencapai pada bagian reffrain.

Layaknya metronom, gadis itu mulai menyenandungkan sepenggal lirik yang ia mainkan.

Baginya, sajak itu masih sama. Makna yang tersirat di dalamnya masih setia bersahabat dengan perasaan abu-abunya yang ia simpan baik-baik hampir sepuluh tahun ini.

Salsa memang tidak pandai menerjemahkan hati dengan baik. Namun, kehadiran laki-laki itu sudah mewakilkan sepuluh ribu definisi cinta dari kamusnya yang tak terbaca.

Marco Altair Malik.


Sahabat kecilnya yang dia suka hampir sepuluh tahun belakangan ini.

This is yours...





"Ku akan menanti~"

"Meski harus penantian panjang~"

"Ku akan tetap setia menunggumu~"

"Ku tahu kau hanya untukku~"

Salsa tersenyum kecil, sesekali mengalunkan kepalanya mengikuti irama musik.

Siluet laki-laki itu terpatri pada benaknya, begitu senyumnya juga pahatan rahangnya yang begitu tegas.
Semuanya sempurna.

Laki-laki yang mampu membuatnya mencintai terlampau bodoh dan menunggu terlampau setia. Meski dalam pandangan jauh.

"Biarlah waktuku~"

"Habis oleh penantian ini~"


"Hingga kau percaya betapa bes--uhuk!"

Starlight! | Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang