Warning!Chapter ini sampai ke belakang masih belum direvisi karena alasan sesuatu. Kalau mau nekat baca, baca aja. Mohon maaf atas ketidaknyamanan karena penambahan detail. 😊😉
🌠🌠🌠
Malam semakin larut, dan Marco baru saja mengantarkan Salsa pulang ke rumah.
Ini semua tidak akan terjadi jika mereka tidak terkunci di atas rooftop.
"Satpam sialan! Nggak dicek dulu kalau masih ada orang di atas," gerutu Marco kesal. "Sorry, jadi kemalaman."
Salsa tergelak lepas, mengingat betapa paniknya mereka saat terkunci tadi.
"Nggak papa. Lagian kan dia juga nggak sengaja. Kamunya juga sih, nggak ijin dulu mau ke atap. Ya mana tahu dia kalau ada orang di sana."
"Tapi sekarang kita jadi pulang kemalaman." Marco masih saja menyesal.
Pasalnya ia belum meminta izin Om Rama-papa Salsa untuk membawa putrinya pulang telat.
"Gue perlu masuk nggak?" tanyanya.
"Buat apa?"
"Buat jelasin, kalau misalnya Om Rama marah. Ini sepenuhnya bukan kesalahan elo."
Salsa menaikkan alis menantang. "Emangnya kamu berani ketemu sama Papa?"
Seketika Marco langsung tersenyum kecut.
"Nggak sih...masih belum siap. Gue masih trauma setelah ngajak lo main di kolam lele terus kecemplung di situ, lalu pulang-pulang dimarahin." Marco terkekeh, mengingat kejadian sebelas tahun yang lalu.
"Tapi, kalau emang butuh banget, gue siap kok! Sekalian mau reunian sama papa lo."
Salsa tersenyum sungging, lantas memandang jam pada layar ponselnya.
"Nggak usah aja, deh. Nggak papa kok. Lagian Papa aku nggak gitu-gitu juga kali," protes Salsa sedikit kesal.
Marco menampilkan deretan giginya yang rapi. "Serius?"
"Serius, Marco!" Mata Salsa memicing.
"Kamu ngebet banget ya ketemu Papa? Mau aku panggilin sebentat ngga--"
"NGGAK!" Marco memotong cepat.
Untuk pertama kalinya Salsa melihat cowok itu panik.
"Kenapa?"
"Hehe....masih trauma...lain kali aja deh..."
"Masa ketemu calon mertua nggak bawa apa-apa."
Salsa mencibir, yang kemudian tersenyum tulus.
"Ya udah. Sana pulang! Nanti kemalaman."
Marco mengangguk lantas mencubit hidung Salsa gemas. "Cie...peduli banget sama pacar."
![](https://img.wattpad.com/cover/236182069-288-k900979.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Starlight! | Mark Lee
Teen FictionUntuk kamu, laki-laki yang mengatakan malam itu jujur, Juga kamu bintang yang terbang di pusat busur, Aku sebagai malam ingin pamit. Terimakasih untuk segalanya. Jaga diri kalian baik-baik.