Rate: 15+
🌠🌠🌠
Bagas dan Radit memandang Arjun yang serius berbicara dengan seseorang di seberang telpon. Keduanya mengernyit, menahan panas yang dihasilkan dari mesin uap bus.
Untung saja matahari sudah menyembunyikan wujud, sehingga membuat mereka tidak terlalu kegerahan.
"Jadi kalian udah di jalan?" tanya Arjun masih fokus.
"Ada apa?" bisik Bagas, yang disambut Radit dengan kedikan bahu. Kepalanya teredar ke dalam bus, mencari orang yang sedari tadi tidak tampak.
"Oke oke...gue bakal sampekin ke Pak Tono. Kalian nggak usah khawatir. Take care aja di jalan!"
Detik selanjutnya, panggilan itu terputus.
"Gimana? Ketemu nggak? Sekarang posisi mereka di mana?"
Arjun tersenyum simpul.
"Nggak usah khawatir. Mereka udah balik duluan, naik taksi sama anak kelas sebelah," ujarnya memberitahu.
"Sandra juga?" Tiba-tiba Radit bertanya sehingga membuat Arjun dan Bagas kompak menoleh linglung.
"Ah...m-maksud gue...l-lo udah pastiin kan kalau Salsa nggak cuma berduaan doang sama cowok tadi?" ralat Radit gelagapan. Kentara sekali jika ia itu salah tingkah.
Bagas berdecak.
"Yang diajak telpon Arjun itu emang Sandra, bego! Gimana sih elo?!" decak Bagas tak habis pikir. "Gue tau sejak dulu otak lo itu konslet. Tapi plis lah, jangan semakin goblok gara-gara prahara rumah tangga."
"Mending lo ke Vrindavan aja deh, bantu Krishna menggembala sapi. Dikasih gaji mentega sama Ibu Yasoda. Gak guna lo di sini!"
Setelah berkata demikian, Bagas kembali masuk ke dalam bus dan meninggalkan keduanya di bawah.
Sial.
Kenapa gue jadi khawatir sih? -Radit.
Kenapa dia nekat pulang sendirian?
Menyadari perubahan raut Radit, akhirnya Arjun tergerak untuk menepuknya pelan.
"Udahlah, nggak usah khawatir! Mereka aman. Sekarang, mending lo ke kelas pacar lo buat ngasih tahu pembinanya, kalau salah satu muridnya balik duluan. Gue yang ngasih kabar ke Pak Tono," ujarnya sebelum beranjak dari tempat.
Namun, sebelum cowok kecil itu berlalu, Radit sempat menahan pundaknya sekilas.
"Jun..."
"Apa?"
"Itu tadi mantan Marco?"
🌠🌠🌠
Sementara Arjun disibukkan dengan hilangnya Salsa dan Sandra dari rombongan, di dalam basecamp, suasana mendadak tegang.
Jeno melirik ke arah Faris dan Andre. Mengisyaratkan keduanya untuk keluar dari ruangan.
Di sisi lain, Rega sendiri, tanpa diperintah langsung berjalan memimpin sambil menenteng tas perlengkapannya seperti enggan untuk sekedar menyaksikan adegan yang terjadi selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Starlight! | Mark Lee
Novela JuvenilUntuk kamu, laki-laki yang mengatakan malam itu jujur, Juga kamu bintang yang terbang di pusat busur, Aku sebagai malam ingin pamit. Terimakasih untuk segalanya. Jaga diri kalian baik-baik.