What Kind of Future : 14

104 12 1
                                    

"Apa yang akan kau lakukan?"

Embusan amat frustasi keluar beriringan tanyanya. Ia amat resah, kala bukannya jawaban yang ia dapatkan. Dirinya justru mendengar decihan kesal dari bibir figur yang kini membelakanginya. Berdiri dengan angkuh, mendongak menantang langit malam yang sangar. Itu memang wataknya, ia telah hapal bagaimana sentimentalnya wanita yang lahir di rahim yang sama dengannya itu.

"Eonni ...."

Ia hampir menyerah untuk mengajak amarah yang sedang berdiri di hadapannya untuk bernegosiasi. Untunglah, panggilan kedua kalinya itu telah ditanggapi. Yoora menoleh menatapnya begitu dingin.

Yoona mengulas secarik senyum tulus untuk saudari kandungnya. "Yoora eonni, setidaknya beritahu aku apa yang akan kau lakukan selanjutnya. Kumohon, huh?"

"Aku akan menyingkirkannya, Yoona."

Kang bungsu sontak berdiri dari duduknya. Menatap dengan begitu tak percaya. Manik hitam legamnya menilik ke dalam manik milik Yoora. Mencoba mengais kebenaran. Ironinya, ia tidak melihat belas kasihan dari sana. Semuanya berkobar dilalap amarah.

Yoona tahu, Kang Yoora bisa melakukan apapun tanpa ragu.

Tak ada yang bisa meredahkan ego dalam jiwa Yoora. Bahkan kala tungkainya yang semula hendak beranjak meninggalkan kamar sang adik---terpaksa terhenti karena cekatan jemari Yoona---kesalnya telah memuncak.

"Lepaskan aku, Adik!" serunya.

Yoona menggeleng ribut. "Tidak, Eonni. Kau tak bisa melakukan ini."

"Apa ini Kang Yoona? Kau membela kawanmu dibanding saudarimu? Dia telah merebut cinta suamiku! Kau ingin aku membiarkannya begitu saja?"

Norma mendukung pernyataan Yoora. Sebagai seorang istri yang memiliki hak untuk merasa sedih kala pria yang telah mengucapkan sumpah pernikahan dengannya, berpaling pada wanita lain. Memihak seberang Yoora hanya membuat Yoona akan dirunduh masyarakat. Namun jika situasi pernikahan itu bagai seekor katak yang dipaksa hidup dengan seorang ular. Apakah ini benar?

Keputusannya untuk pulang ke kampung halaman beberapa hari selepas ia menemukan fakta bahwa pernikahan saudarinya dalam masalah, memang berat. Ia tahu betul bagaimana kehidupan pernikahan yang tak diharapkan itu. Ia pun tahu bahwa sang ipar-Kim Taehyung teramat tersiksa dalam hubungan bersama Yoora. Namun, tetap saja, sebagai seorang adik serta orang yang diberi kepercayaan pada keluarganya untuk mengawasi Taehyung selama di Seoul, sudah menjadi kewajibannya untuk menyampaikan kabar buruk itu.

Yoona tak pernah berpikir untuk mengkhianati karibnya, tetapi ia pun harus menjadi saudari yang baik untuk Yoora. Ia tak ingin membuat kakaknya patah hati akan kenyataan bahwa suaminya telah menemukan cinta lain di kota tempat ia menuntut ilmu.

Pada kenyataannya, takdir ini tak menguntungkan siapapun. Yoona tak tahu harus berpihak pada siapa. Ia bahkan tak tahu mana yang benar dan mana yang salah sekarang.

"Eonni ....."

Yoora menepis cekatan sang adik. Netranya memberikan peringatan besar bagi saudarinya. Sebelum akhirnya berucap, "Kim Taehyung milikku. Aku tak akan segan-segan menyingkirkan siapapun yang menyentuhnya, termasuk kawanmu itu-Shin Aleeya."

Benar. Yoona tahu Yoora akan melakukan itu. Setelah semua usaha ia lalui untuk menjerat Kim Taehyung dalam ikatan pernikahan, ia tak akan mundur untuk siapapun.

What Kind of Future √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang