!! Terdapat sedikit 18++ !!
Belakang rumah.
Disinilah keduanya berada, tiba-tiba saja Riko ingin menanam pepohonan sedangkan Cia ingin menanam beberapa bibit bunga, sayur dan buah.
"Huh.. cape!" Cia mengelap keringat yang ada di pelipisnya lalu memutuskan untuk berbaring di tempat karena kelelahan.
Padahal dia hanya menanam tiga tangkai bunga mawar, tapi bagi Cia itu adalah hal yang sangat melelahkan.
Sementara itu Riko menanam pohon rambutan dan mangga yang berusia lebih tua dan kualitas terbaik. Jadi pohon itu akan berbuah lebih cepat dari yang seharusnya.
"Cape hmm? Jangan berbaring disana Feli, kotor" Riko mencuci tangan kemudian mengangkat tubuh rapuh itu dengan hati-hati.
"Cia cape!" Kata Cia pelan, Riko membaringkan tubuh Cia di ranjang mereka dan menggeleng tidak suka.
Tubuh Cia mulai panas dan Riko hanya mampu mendesah berat.
Mulai kambuh penyakit Cia yaitu membuat orang kerepotan dan satu hal yang perlu kalian ketahui Riko membenci Cia yang rapuh seperti ini.
Sia-sia aku bersekolah di sekolah bisnis kalau akhirnya menjadi dokter dadakan seperti ini. Batin Riko kesal tapi tetap mengambilkan kompres dingin untuk sang istri.
"Cia cape!" Lirih Cia matanya terpejam dan bibirnya memucat.
"Shtt.. tenang Feli aku kompres" Riko menaruh kompres yang sudah direndam es batu itu dan dengan telaten membaliknya saat sudah hangat.
Begitu seterusnya hingga tak terasa sudah magrib dan Riko mandi untuk shalat, sebenarnya pria itu ingin membangunkan sang istri tapi saat melihat wajah tenang dan damai itu dia jadi tidak tega.
"Mas Erik!" Cia mengerang seraya mengerjab perlahan menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam matanya.
Erik yang sedari tadi sibuk dengan laptop menoleh dan menaikan satu alisnya bermaksud bertanya maksud Cia memanggil.
"Erik mau mandi boleh?" Erik menggeleng.
"Jangan mandi dulu, suhu tubuh kamu belum normal Feli! Tidur lagi!" Titah Riko kembali menatap layar laptop.
"Tapi badan aku lengket" kata Cia bermaksud membujuk Riko agar memperbolehkannya untuk mandi.
"Besok aku ke kantor dan kamu kuliah, so.. kalau kamu tetap ngotot mandi tugas-tugas mungkin akan menumpuk saat kamu izin karena sakitmu tambah parah"
Cia memberengut kesal tapi tetap menurut. Gadis itu pergi ke dapur untuk membuat cokelat panas. Untungnya Cia bisa resep itu karena prosesnya cukup mudah yaitu hanya merobek bungkus cokelat bubuk instan dan menambahkan dengan air panas.
"Mau cokelat panas?" Tawar Cia seraya duduk disamping Riko.
Pria itu menoleh dan melepas kacamatanya "makasih" ujarnya dingin seraya mengambil cangkir dari tangan Cia dan langsung meminum cokelat panas itu.
"Engh.. itu" Cia menunjuk gelas yang dipegang oleh Riko membuat alis Riko terangkat.
"Kenapa?"
"Itu gelasnya bekas Cia, Erik gak pa-pa?" Riko menghela nafas, hanya itu? Dia kira Cia menghentikan Riko karena didalam cangkir itu ada racun.
"Tentu" bakas Riko datar lalu telunjuknya menunjuk kasur.
"Apa?" Tanya Cia tidak paham.
"Tidur Feli, besok kamu kuliah!" Seru Riko namun tak diindahkan oleh Cia, gadis itu malah menarik kursi semakin dekat dengan Riko dan menumpu kepalanya pada lipatan tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Si rapuh istri kecilku (Completed)
Romance[FOLLOW SEBELUM MEMBACA AGAR BISA ENJOY READ DALAM VERSI LENGKAP] Warning!! Sebagian part mengandung 18+++!! [Harap bijak dalam memilih bacaan] Riko pria yang sangat membenci wanita lemah dan tidak bisa bergerak sendiri atau penyakitan seperti Cia n...