Cia memakan satu persatu potongan buah yang ada di piring. Cia menatap gerbang, matanya memicing kerongkongannya tercekat, buah apel tersangkut di kerongkongan Cia karena seseorang yang dengan nyata dan jelas menunjuknya lalu menaruh telunjuk di leher, memeragakan ingin membunuh Cia.
"Cia gak ngerti Cia salah apa" gumam Cia dalam hati, detik selanjutnya kesadarannya menghilang dengan kening yang membentur sudut meja.
"Ckk drama" Aileen memutar bola mata malas, kemudian beranjak dari kediaman Dwidarma. Menuju suatu tempat.
Mobil milik Riko berhenti di depan rumah, saat Riko keluar, sontak pria itu terkejut dan langsung menggendong istrinya memasuki rumah sakit.
"Sayang kamu kenapa?"
"Cia--"
"Selamat siang bu pak" Cia menelan salivanya saat perawat yang datang adalah Aileen.
Sesaat Cia dapat melihat kalau Aileen menatapnya dengan tatapan membunuh.
"Enggak pa-pa kok mas, Cia cuma kecapekan" Cia menggeleng saat Riko mengambil ponselnya. Menerima telepon yang sepertinya sangat penting.
"Mas jangan pergi" lirih Cia. Riko tersenyum dan mengecup kening Cia sebentar.
"Mas harus hadiri acara penting sayang, mas akan menambah kolega bisnis. Ini penting untuk perusahaan" terang Riko, Cia tersenyum kecut, entah kenapa rasanya sesak saat Riko lebih mementingkan pekerjaan dan lebih sesak lagi saat melihat wajah Aileen yang pura-pura baik itu.
"Iya mas"
"Oh ya kamu saya minta tolong jagain istri saya ini ya. Saya tidak ingin ada kejadian yang macam-macam. Jika Feli saya dalam keadaan tidak baik, saya akan membuat kamu sengsara" ancam Riko dan Aileen hanya bisa mengangguk, mengeraskan rahangnya diam-diam.
"Alhamdulillah" Cia akhirnya bisa bernafas lega saat orang-orang suruhan suaminya datang memasuki ruangan untuk jaga-jaga.
"Bu Cia mau makan buah?" Cia menggeleng. Dengan menebak saja dia bisa menyimpulkan kalau di dalam buah itu ada racun atau sesuatu yang berbahaya baik itu ditujukan untuk bayi mereka ataupun dirinya sendiri.
"Oke Bu Cia saya akan menemani ibu. Jangan banyak bergerak"
•••
"Heh maksud lo apa bitch" sentak Sandy tidak terima, Aileen memberitahukan pada Sandy kalau yang membuat sahabatnya seperti sekarang adalah Aileen.
Secara perlahan Aileen menjatuhkan mental Cia lewat orang-orang terdekatnya.
"Maksud saya sudah jelas, kalau saya tidak suka Cia ikut campur masalah saya" cicit Aileen, ia mengacungkan pisau lipat, melalui reflek Sandy yang cepat pisau itu terjatuh karena di tendang Sandy.
Bukannya marah Aileen malah tertawa miring "hei kamu bagus juga untuk saya jadikan korban selanjutnya. Sepertinya kamu butuh sesuatu yang besar baru bisa tumbang"
Sandy menanggapi dengan kekehan sinis "mau bermain-main bitch, kita lihat siapa yang akan mati" ancam Sandy membuat wajah Aileen seketika pucat.
Aileen hanya pura-pura dia pandai bermain peran, setelah berpura-pura terintimidasi oleh ancaman Sandy dia lagi-lagi tertawa dan berdiri "siapkan kuburanmu Sandy Andrea"
Sandy tertawa "terserah"
•••
"Cia!" Panggil Sandy Cia menoleh dan melempari Sandy dengan senyuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Si rapuh istri kecilku (Completed)
Romance[FOLLOW SEBELUM MEMBACA AGAR BISA ENJOY READ DALAM VERSI LENGKAP] Warning!! Sebagian part mengandung 18+++!! [Harap bijak dalam memilih bacaan] Riko pria yang sangat membenci wanita lemah dan tidak bisa bergerak sendiri atau penyakitan seperti Cia n...