SRIK 🖤 9

23K 978 22
                                    

18++
Yang belum cukup umur silahkan minggat atau skip!

Cia meringis sambil mengobati luka lebam dan lelehan darah yang keluar dari hidung dan mulut Sandy.

"Tupai jangan kelahi lagi ya, Cia takut tupai kenapa-kenapa" Cia kembali meringis sedangkan Sandy terkekeh pelan dan mengelus puncak kepala gadis yang sudah dia anggap sebagai sahabat sekaligus adik itu, terlihat sangat mengkhawatirkannya.

"Kamu tahu, gara-gara kamu kondisi cafetaria jadi hancur!" Celetuk pak Gevan tanpa mengalihkan pandangannya dari wajah Cia yang mengobati Sandy.

Tujuan Gevan membawa Sandy ke dalam ruangannya adalah untuk melihat si cantik nan manis, Cia.

"Bodo amat pak! Lagian kalau cafetaria dalam kondisi bagus saya udah tidur di rumah sakit" ketus Sandy seraya mendongak saat Cia membersihkan lebam di rahangnya.

"Udah udah, saya tidak peduli. Cia kamu udah makan?" Tanya Gevan melembut.

Cia mengangguk "sudah pak, tapi tupai belum makan"  tunjuk Cia pada Sandy yang cuek bebek.

"Stok mie instan gue masih banyak di kost-an" celetuk Sandy sembari tersenyum.

"Gak usah suruh nih Dope ajak gue ci" ujar Sandy sudah dalat menebak kalau sang sahabat menyuruh si Dope untuk mengajaknya makan.

"Yaudah gue balik. Lo kalau mau masih disini sama tuh Dope silahkan! Kalau ada apa-apa, gue selalu ada" Sandy berjalan tertatih karena kakinya tadi di tendang oleh anak buah Danu.

Sakit anjing, mainnya keroyokan! Coba satu lawan satu, gue otw masuk acara Smackdown. Batin Sandy lalu tersenyum saat Bryan datang dan membantunya berjalan.

"Maafin gue ya Dy, kalau gue bisa lawan mereka gua bakal bantuin lo" sesal Bryan yang mendapat tatapan tajam dari Sandy.

"Jangan pikir bantuin gue, musuh gue udah banyak yang ngincer Cia tambah lo badan gue ga bakalan mau ngisi" Sandy terkekeh seraya mengeratkan rangkulan Bryan padanya.

Sedangkan di ruangan Gevan, Cia sedang ditahan.

"Kamu kenapa gak mau makan bareng saya?" Tanya Gevan kesal, karena Cia adalah perempuan langka yang berani menolak ajakan seorang Gevano Aldebaran Winata.

Cia ingin mengatakan kalau sang suami yang melarangnya untuk bertemu dengan Gevan. Tapi Cia masih ragu untuk mengumumkan dia sudah menikah. Gadis ini ragu, apakah Riko akan senang jika dia memberitahu tentang hubungan mereka.

Apakah Riko senang akan hubungan ini? Munafik jika Cia tidak bisa melihat wajah benci dari seorang Eriko Aditama padanya.

Sandy dan Bryan saja belum tahu. Cia akan memberi tahu mereka di saat yang tepat nanti.

"Ehmm.. pacar saya gak ngebolehin" jawab Cia setengah berbohong.

"Oh oke, saya mau nomer hp kamu boleh?" Tanya Gevan yang dibalas gelengan lemah dari Cia "saya tidak akan macam-macam, saya hanya akan mengabari jika ada tugas"  lanjut Gevan yang tahu kalau Cia tidak mau memberinya nomer ponsel gadis itu.

"Kenapa harus saya pak? Saya bukan sekretaris ataupun mahasiswi yang mempunyai jabatan di kelas" sanggah Cia tidak terima, makin banyak tugasnya nanti.

"Karena saya tertarik sama kamu" balas Gevan lalu membuang muka.

"Ehm.. apa maksud bapak?" Tanya Cia tidak suka.

Jangan suka sama saya pak, suami saya galak loh. Kalau bapak berani langkahin dulu mayat mas Erik, Cia siap kok sama bapak. Lumayan bapak kan ganteng walaupun no dua dari mas Erik.  Lanjut Cia membatin kemudian terkekeh geli.

"Lupakan! Kesinikan ponsel kamu" Cia menurut dan membuka sandi ponselnya sebelum menyerahkan pada dosen baru ini.

"Nah saya sudah simpen nomer saya disana. Kamu chat aja lebih dulu, nanti saya simpan nomer kamu"

"Loh seharusnya cowo yang chat duluan" cerocos Cia yang membuat Gevan menopang dagunya.

Kan kan kan, Cia jadi salah fokus "aturan dari mana?"

"Biasanya gitu pak!"

"Nah itu kan cuma biasanya, lagian ribet banget tinggal turutin yang saya perintahkan semua selesai. Beres" ucap Gevan kemudian menyuruh Cia pergi dengan menunjuk pintu keluar.

•••

Cia menyalimi tangan Riko, ceritanya mau jadi istri yang baik dan benar.

"Mas Erik!"

"Hmm?" Gumam Riko.

"Mas boleh gak Cia kasih tau hubungan kita sama teman-teman dan dosen Cia" Gevan menarik pinggang Cia hingga wajah Cia bertubrukan dengan dada bidang milik Riko.

"Apa kamu belum kasih tau hubungan kita?" Riko masih mempertahankan tangannya dan badan mereka yang berdekatan. Dari sini mereka bisa mendengar detak jantung masing-masing.

"siapa yang melarang? Malahan aku harap kamu bilang ke semua orang. Apalagi Gevan"

Cia meneguk salivanya kasar "engh... Cia kira mas Erik keberatan"

"Enggak Feli, kamu tidak ingat aku memutuskan hubungan dengan para pacarku di mall waktu itu dan dikantor juga, kapan kuliahmu kosong? Aku kenalkan ke semua pegawai"

Cia tersenyum "maafin Cia mas Erik, Cia salah paham" Cia memeluk tubuh Riko, bermaksud untuk modus, soalnya bau Riko itu nagih.

Riko membawa tubuh istrinya ke atas ranjang "mau aku ajarin sesuatu?" Alis Cia terangkat, wajah Riko sangat dekat dengannya dan badan Riko persis menindih tubuh Cia.

Hembusan nafas Riko mampu membuat Cia terpejam sambil mengangguk tak sadar, terhipnotis oleh perkataan Riko, sang suami.

Cia makin memejamkan matanya, terbuai dengan sentuhan Riko yang menelusuri lekuk tubuhnya dan terasa seperti menggelitik perutnya.

"Engh...ah..mas...Erik..k..ahhh" desah Cia tertahan karena Erik mencium bibirnya dengan lembut.

"Apa kamu menyukainya sayang?" Cia mengangguk dan tersenyum senang. Baru kali ini setelah beberapa bulan menikah Riko menyebutnya dengan panggilan sayang, biasanya Riko akan memanggilnya Feli.

"Engh..mas..ahhh" Cia kembali mendesah kali ini lebih nyaring karena mulutnya tidak dicium Riko. tapi lehernya dan sensasi geli dan nikmat dari itu membuat Cia ingin lebih.

"Jangan harap besok bisa berjalan" Riko menyeringai sedangkan Cia kembali mendesah kala Riko meremas dadanya lembut dan makin brutal seiring berjalannya waktu.

"Apa yang...mas..lakukan..ahhh?" Cia meremas sprei sambil mendesah nikmat.

Riko membuka kancing baju tidur Cia dan melempari Cia dengan tatapan lapar dan senyuman miring seperti smirk smile.

"Memerkosa kamu sayang!"

Udah udah woy, gue gak kuat.
Gak bakat gue buat ginian, jadi geli sendiri wkwkw.
Lupakan sejenak kalau udah ngetik yang kotor-kotor, nanti lanjutin yhahaha.
Udah follow akun ini?

Silahkan follow bagi yang belum.

Taburin bintang and komentar for "next" sayang. ✨



Si rapuh istri kecilku (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang