Tok tok tok
Cia membuka pintu kamarnya "eh Sena, ada apa Sen?" Tanya Cia pada sang maid.
"Maaf mengganggu waktu nona, tapi ada tamu di dalam. Katanya orang penting dan sudah mempunyai janji"
"Tamu siapa ya Sen? Ehm... Cari mas Erik?" Sena menggeleng sepertinya maid itu juga tidak tahu.
"Gak tau non, tapi kayaknya temen nona deh. Soalnya dia lihat photo-photo pernikahan kalian dan nyebut-nyebut nama nona" papar Sena.
"Siapa ya? Ya udah makasih Sen. Kasih tamunya camilan dulu. Cia mau keringin rambut sebentar" ujar Cia lalu pergi ke dalam untuk mengeringkan rambutnya.
"Siap non! Permisi" Sena meninggalkan kamar Cia.
Cia keluar dari kamar dengan baju yang sudah rapi dan rambut yang sudah dikeringkan.
"Loh pak Gevan!" Cicit Cia melihat Gevan duduk di sofa ruang tamunya dengan kaki menyilang dan menikmati hidangan untuk tamu dengan tampang biasa saja, seperti berkunjung ke rumah Cia adalah salah satu hal yang sering dia lakukan.
"Ih.. bapak kenapa kesini" Cia menarik tangan Gevan untuk keluar dari rumah. Bisa gawat kalau Riko tahu bahwa sang musuh ada disini.
"Loh, nyamperin mahasiswa sendiri salah?" Gevan menelan camilan yang masih tersisa ditangannya.
"Mau saya panggilin tupai?" Cia mendorong tubuh Gevan mendekati mobilnya. Bahkan dengan senang hati wanita itu membukakan pintu mobil dan mendorong tubuh Gevan memasuki mobil dengan cara yang...sedikit kasar.
"Pengawal kamu gak bakalan datang. Oh ya kenapa kamu kasar dengan dosen. Kalau sampai saya kebentur sandaran kursi mobil ini kamu mau tanggung jawab" tanya Gevan dingin.
"Pak! Saya sudah punya suami dan suami saya ngelarang saya deket sama cowok" jelas Cia lalu menutup kaca mobil.
Gevan keluar dari mobilnya "terus Bryan?"
Cia menggeleng-gelengkan kepalanya "pak kok Cia ngerasa bapak kayak psikopat sih. Cari tahu semua tentang Cia. Takut loh pak!". Cia bergidik kala Gevan hanya menampilkan wajah dingin.
"Karena saya tertarik sama kamu" celetuk Gevan kemudian memalingkan wajah karena merasa malu.
"Hah!" Beo Cia.
"Aduh pak jangan suka sama Cia. Nih ya mas Erik gak suka sama bapak, jangan sampai dia pulang dan bikin keributan. Jangan cari ribut sama mas Erik!" Cia menyatukan kedua tangannya berharap sang dosen peka dan mau pergi.
Tapi Gevan malah menarik lengan Cia dan membalikkan tubuh mungil wanita itu hingga dia terkungkung badan tegap dan gagah dosen tersebut.
Lama-lama kegoda juga...
"Engh.. pak.. bisa minggir?" Cia menunduk ingin pergi namun tidak bisa.
"Ada yang mau saya bicarakan dengan kamu. Nah kamu sekarang ikut saya.." Gevan melepaskan kungkungannya.
"... Saya akan kasih tahu tentang saya dan Riko"
Tanpa sadar Cia mengangguk "iya pak!"
Mobil yang dikendarai oleh Gevan berhenti di sebuah restoran berkelas yang menghadap gedung-gedung tinggi di dekatnya.
"Makasih" Cia duduk saat dengan gentle-nya, Gevan menarikan kursi.
"Sama-sama, jadi saya ingin memberitahu tugas karena besok saya akan terlambat" Gevan menyerahkan sebuah flashdisk pada Cia.
"Ehm oke. Sekarang ayo cerita kenapa bapak sama mas Erik jadi mus-?"
"Makan dulu" potong Gevan saat pesanan yang mereka pesan tadi sudah datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Si rapuh istri kecilku (Completed)
Romance[FOLLOW SEBELUM MEMBACA AGAR BISA ENJOY READ DALAM VERSI LENGKAP] Warning!! Sebagian part mengandung 18+++!! [Harap bijak dalam memilih bacaan] Riko pria yang sangat membenci wanita lemah dan tidak bisa bergerak sendiri atau penyakitan seperti Cia n...