SRIK 🖤 12

19.4K 893 13
                                    

Sepasang suami istri yang tak lain adalah Cia dan Riko memasuki perusahaan milik sang ayah yang dipimpin olehnya sekarang.

Riko memeluk pinggang Cia posesif dan Cia diam sambil terus berjalan dengan pipi merona. Wajahnya terus memerah saat Riko mengenalkannya pada seluruh pegawai dan terus memeluk pinggangnya.

"Selamat ya pak! Pernikahannya kok gak di umumin?" Tanya seorang pegawai yang di balas anggukan ramah dari Riko.

"Hanya mengundang sedikit tamu dari keluarga saja. Jadi saya tidak mengumumkan pernikahan saya" jelas Riko membuat pegawainya mengangguk paham. Ingin lebih intim ternyata.

"Hai bu Cia!" Sapa beberapa pegawai sambil meringis dalam hati bagaimana tidak baju yang dipakai Cia mampu membuat mereka makan setahun.

Wanita milik Riko itu memakai gaun panjang dengan belahan dada serta punggung yang lumayan rendah. Serasi dengan sang suami yang memakai setelan jas seperti biasa.

Melalui banyak perdebatan akhirnya Cia diperbolehkan Riko untuk memakai baju tersebut. Jujur, Riko tidak tega miliknya dipandang orang lain.

"Cia jangan pakai baju itu!" Ucap Riko memindai pakaian Cia dari atas sampai bawah yang menurutnya sangat.... terbuka.

Cia cemberut "terus kamu mau aku makai dress selutut yang bikin aku kayak anak kecil huh?" Bentak Cia dan sang suami masih diam.

"Mau aku pakai mukena biar jadi ustazah?"Riko masih diam seperti seorang anak yang dimarahi ibunya.

"Mau aku pakai kerudung nyampe lantai!" Riko diam enggan menatap Cia yang sudah seperti Serly kalau sudah marah.

"Ya gak bakalan lah,nih ya kalau Cia pakai baju syar'i ntar dikira ibunya atau adeknya mas Erik. Tapi kalau Cia pakai dress dikira nanti keponakannya. Hii jadi om om pedofil" cibir Cia seraya bergidik.

"Fine! Boleh" sahut Riko membuat Cia mencubit pipinya gemas dan tersenyum terus menerus.

"Hai juga semangat kerjanya, kalau bos kalian galak bilang sama Cia biar Cia yang kasih tupai hehe" cengir Cia seraya menurut saat Riko menarik tangannya menjauh dari kerumunan pegawai, meninggalkan mereka yang cengo siapa itu tupai? Apakah bos nereka ini takut tupai?

"Hai bu Cia" sapa Indri ramah sambil mengulurkan tangan dan membungkuk. Cia menerima uluran tangan itu tulus.

"Hai juga Indri. Kamu mantan mas Erik juga?" Indri mengangguk, sesaat dia mengeraskan rahangnya. Jika tidak ada Riko disini mungkin baju dan rambut Cia akan hancur.

"Iya Bu, hehe. Selamat ya!" Cia mengangguk.

"Mas Erik minta putusnya gimana?" Tanya Cia mengabaikan sang suami yang hanya menyimak sambil memainkan ponsel.

"Baik kok Bu" jawab Indri mempertahankan keramahtamahannya.

"Gimana?" Desak Cia. Wanita ini dalam mode kepo.

Indri menghela nafas "saat itu...

Indri masuk keruangan Riko yang sibuk dengan laptopnya.

"Hai sayang!" Sapa Indri dengan senyuman terbaiknya.

Riko mengangguk "kebetulan kamu ada disini, saya cuma mau bilang kalau saya tidak ingin memiliki hubungan khusus dengan kamu lagi"

"Ma-maksud bapak?" Tanya Indri cengo , terdiam membatu. Sedikit demi sedikit dari pernyataan Riko dia tahu kalau sang atasan sekaligus pacarnya ini ingin putus.

"Kita putus"

"Eh gak bisa gitu dong pak, salah saya apa?"

"Saya sudah punya istri dan saya ingin memulai hidup yang lebih baik tanpa adanya benalu seperti kamu" ujar Riko datar "dan jangan sangka selama ini cuma kamu yang jadi pacar saya, banyak pegawai cantik dari sini juga pacar saya. Keluar!" Sentak Riko dingin.

Indri mati-matian menahan air matanya agar tidak tumpah "iya pak" jawabnya bergetar lalu keluar ruangan.

"Begitu cara putusnya ndri?" Tanya Cia dengan gelengan kepalanya merasa cara suaminya meminta maaf dan meminta putus cukup kasar. Indri mengangguk.

"Wah gak bener tuh, minta maaf mas"

Bagaikan anjing yang penurut dengan majikannya, Riko langsung mendekat di depan Indri dan menyalami tangan Indri "aku minta maaf Indri" ucap Riko lalu menarik tangan Indri hingga wanita itu berada di dalam pelukan Riko.

Cia sama sekali tidak cemburu.

"Kenapa tidak menceritakan semuanya, ma....n...tan!" Tekan Riko pada setiap kata kemudian melepaskan pelukan mereka.

Coba saja Cia mengetahui kebenaran dari semua cerita Indri. Cerita itu rumpang,tidak lengkap. Cerita selengkapnya bahkan Indri mau menyerahkan tubuhnya kalau bos nya itu mau mengurungkan pembatalan hubungan mereka.

Cih munafik.

Indri langsung permisi, dia merasa sebagai seorang wanita murahan sekarang.

"Lihat saja pembalasanku Riko, apa kamu bisa mencibirku seperti tadi kalau sesuatu terjadi pada wanita benalu itu" geram Indri mengepalkan kedua tangannya dari balik tembok yang lumayan jauh dari mereka.

"Sudah kan sayang!"

"Iya udah" ucap Cia sambil tersenyum.

"Mau kemana lagi Feli sayang?" Tanya Riko lembut, tangannya memeluk pinggang Cia erat.

Cia tertawa pelan "makan yuk, laper nih" ajak Cia yang langsung diangguki oleh Riko, mobil mereka sampai di salah satu restoran berkelas yang ada di dalam hotel.

Mereka menghabiskan waktu di dalam hotel, tidur dan bermalam disana. Seperti seorang pengantin baru, bedanya mereka tidak melakukan hubungan. Riko masih menunggu sang istri tercinta pulih sepenuhnya.

Taburin bintang sayang ✨
Hoho ada yang belum follow? Follow dulu!!!

Si rapuh istri kecilku (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang