SRIK 🖤 26

17.6K 611 6
                                    

"kenapa kamu bisa ceroboh seperti ini Riko!" Sherly murka dengan putranya yang satu ini. Sudah berkali-kali tamparan diterima Riko hingga pipinya terasa memanas.

Riko menunduk sendu "Mama, Riko gak tau semuanya bakal seperti ini"

"Intinya kamu menyia-nyiakan Cia. Apa kamu masih terpaksa menikahi dia Ko? Apa kamu belum mencintai Cia selama ini?" Tanya Adam dingin.

Riko menatap Adam dan menggelengkan kepalanya berkali-kali "tidak pa, Riko sangat mencintai Cia"

"Selamatan cucu dan menantu kami, jika tidak ingin menjadi gelandangan" Adam menyeret Riko keluar dari rumah dan menutup pintu tanpa berkata apapun.

"Dimana kamu sayang?" Riko melajukan motornya menuju salah satu hacker terbaik yang menjalin kerja sama dengan perusahaannya.

"Selamat datang tuan" sapa hacker itu dengan senyuman.

"Carikan alamat penelepon ini" Riko menyodorkan ponselnya.

Tidak butuh waktu yang lama bagi hacker tersebut untuk menunjukkan dimana letak ponsel itu sekarang.

"Terimakasih, saya akan kirim biayanya nanti" Riko melajukan motornya menuju tempat dimana ponsel itu sekarang.

"Sial! Dia lebih cerdik dari dugaanku" gerutu Riko ketika menemukan ponsel Cia yang terletak di semak belukar. Jalanan yang ada disini cukup sepi.

Riko mencoba menelusuri jalan tersebut namun yang dia temukan hanya jalan buntu.

"Aileen saya akan menemukan kamu dan membunuhmu" geram Riko. Benar! Penculiknya adalah Aileen wanita itu bebas dari penjara karena ada seseorang yang membantunya keluar dari sana.

Sementara itu penculik bertopeng yang tak lain adalah Aileen, duduk di ranjang samping Cia. Tangan kanannya memegang wine dan tangan kirinya membelai rahang Cia.

Byur.

Wine itu mampu membuat Cia tersadar dan meringis ngilu saat tangannya mati rasa karena terlalu lama diikat.

"Sudah bangun sayang?" Tanya Aileen. Tangannya mencengkram rahang Cia dan jari telunjuk serta jari tengahnya yang panjang dan lancip menusuk pipi Cia, ia menggesekkan jari itu sedikit hingga darah mengucur dari sana.

"Arghh.. Aileen lepaskan aku!" Ringis Cia kesakitan.

"Ayo kita lihat bagaimana cara Riko bersedih gara-gara kamu"

Cekrek.

Aileen memotret Cia dan langsung mengirimkan photo Cia yang berdarah di bagian rahang itu pada Riko.

"Aku punya yang lain sayang" Aileen mengarahkan belut pada Cia dan mendudukkannya di pangkuan Cia yang membuat wanita hamil itu histeris dan memekik ketakutan.

"Kyaaaa... Aileen Cia takuttt... Hiks.. jauhin.. ailenn Cia takut cia--"

Cekrek

Satu photo lagi telah dikirim.

"Wanita seperti ini yang mampu membuat Riko melupakanku huh?" Aileen kembali melemparkan air dari minuman keras itu pada Cia yang membuatnya kembali terbangun.

"Selanjutnya katak" seringai tercetak jelas di wajah Aileen saat melihat lagi-lagi Cia terpejam karena pingsan.

"Bangun!" Aileen menampar dan kembali mencakar pipi Cia hingga luka di wajahnya bertambah. Cia bangun dan mendesis kesakitan kala nyeri dan perih menguasai wajahnya kali ini.

"Aileen aku salah apa?"

Aileen mencengkram erat rahang Cia membuat air mata Cia makin membanjir "hei salah kamu banyak, pertama kamu membuat Riko menolak aku sebagai Aurora saat dibangku SMA. Kedua kau membuatku sebagai Indri merasa malu karena ingin menyerahkan tubuhku padanya, ketiga sebagai Aileen kamu membuatku makin...membencimu"

Cia meneteskan air matanya "aku gak tau kalau kamu juga suka sama Riko"

"Ckk drama! Kamu harus mati" Aileen mencengkram makin erat rahang Cia hingga mulutnya terbuka "minum"

Cia berusaha keras untuk memuntahkan wine yang di berikan paksa oleh Aileen. Tapi, Aileen menarik rambutnya kebelakang hingga Cia terpaksa menelan minuman keras tersebut.

"Wait" Aileen kembali mengarahkan kamera ponselnya pada Cia. Kali ini adalah video.

"Bagaimana rasanya dear?" Cia mendongak dan memejam, berusaha menahan sakit namun tidak bisa. Mulutnya terbuka lebar teriakan memekakkan telinga memenuhi ruangan yang sunyi itu.

"Akh... Sakit.. perut Cia... Sakit... Mas Erik!!  Tolong" Cia merasakan bayinya ingin keluar. Perutnya rasanya terbakar, Akibat wine yang tadi dia minum.

"Hei! Riko. Aku Aurora, jika aku tidak bisa mendapatkan dirimu, kamu juga tidak bisa mendapatkan cinta dari siapa-siapa" video terhenti Cia masih mengerang kesakitan.

Langsung saja Aileen mengirim video tadi dan membuang SIM card nya.

---

"Sialan!" Desis Riko, melihat photo dan video yang baru saja dikirim oleh Aileen.

"Lacak video ini" perintah Riko pada bawahannya.

"Baik tuan" bawahan Riko pun mulai mengotak-atik laptopnya.

"Kenapa?"

"Maaf tuan, lokasinya tidak terdeteksi" ucap orang itu ketakutan melihat wajah dingin Riko.

"Hmm" hanya itu. Riko mengarahkan pistolnya pada orang itu.

"Tak berguna pantas mati!" desisnya kemudian pergi ke salah satu tempat lagi.

Pemakaman orang tua Cia. Riko bersimpuh disana.

"Om, Tante. Mau kan maafin dan semangatin Riko?"

"Riko minta maaf karena gak bisa jaga Feli, jujur dulu Feli membuat hidup Riko tidak tenang. Dia selalu bikin Riko repot om, tante. Saat SMA dulu, Cia selalu pingsan dan yang disuruh buat antar dia ke UKS selalu Riko. Riko pikir dia penyakitan. Tapi itu semua tidak benar"

Riko meluruhkan air matanya yang menggenang "Cia wanita paling kuat om tante, bantu Riko temuin dia"

"Om sama tante, Riko udah dikasih tugas buat jagain Cia kaya yang kalian suruh. Kalian juga harus bantu Riko temuin Cia. Riko ngerasa gak sanggup"

Riko kecil duduk di bangku sambil tersenyum melihat Cia yang menyisir rambutnya.

"Feli, kamu mau dandanin Riko?"

Feli kecil mengangguk "iya Elik" jawabnya cadel, membuat Riko terkekeh gemas.

"Riko" ayah dan ibu Cia duduk bersampingan dengan Riko.

"Iya om tante?" Tanya Riko. Menatap satu persatu orang itu.

"Kamu jagain Cia ya sayang" Riko tersenyum.

"Iya om tante"

Riko meninggalkan pemakaman. Menarik nafas dalam kemudian memutuskan untuk makan. Karena mencari Cia membutuhkan tenaga. Jika Riko tidak sadarkan saat di atas motor, tidak lucu saat dia bertemu dengan om dan tantenya nanti.

Jangan lupa taburin bintang sayang 🖤✨

Si rapuh istri kecilku (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang