SRIK 🖤 24

15.6K 679 13
                                    

Sudah beberapa bulan Cia tidak mendapatkan teror dari Aileen.

Tadi baru saja keluarga besar Riko datang untuk merayakan acara tujuh bulanan usia kandungan Cia dengan acara selamatan seadanya namun cukup mewah dan meriah meski hanya dihadiri oleh keluarga dan orang terdekat saja.

"Cia semoga lancar sampai hari lahiran ya sayang" Serly mengecup pipi menantu kesayangannya.

Cia tersenyum "iya bunda"

"Maaf ayah sama bunda gak bisa temenin kamu Ci, Riko jaga anak dan istri kamu" pamit Adam lalu menarik pinggang Serly sambil berjalan beriringan diantar oleh Cia dan Riko.

Riko dan Cia kompak menyerinyitkan dahi keheranan. Untuk apa anggota blackgold, geng yang beranggotakan Sandy berada di halaman rumah mereka? Woy mampir ke lapak sebelah ada cerita Sandy hehe.

"Kalian ngapain di sini?" Tanya Cia. Arya sebagai orang yang paling dekat dengan Sandy maju kehadapan Cia dan Riko.

"Kami disini atas perintah Sandy. Adik kami, dia ingin kamu dilindungi dari siapapun" Cia tersenyum dan mengucapkan terima kasih.

Sandy baik banget, tapi Cia harus bales gimana? Cia menatap langit, kemudian tersenyum saat sang suami membawanya kedalam.

Sementara itu Aileen melihat dari laptop yang ada didepannya menampilkan rekaman cctv dimana, yang menjaga Cia semakin banyak.

"Sial!" Umpat Aileen menggebrak meja.

Aileen menatap jari manisnya "ckk, cincin dari kamu ini sepertinya bisa membuat Bryan hilang akal"

Aileen baru saja di lamar oleh Gevan tadi malam. Dengan prosesi yang lumayan sakral, malam ini juga proses pertunangan dilangsungkan.

---

Bryan tertawa miris "lo jahat leen, gue udah sayang banget sama lo" ujar Bryan sendu, sementara itu Aileen yang duduk di depan Bryan malah tertawa miring.

Aileen berdecak "bry kamu gak lebih dari sampah, keluarga kamu bagus, kaya, dan bermartabat, tapi percuma kalau kamu bodoh"

"Heh lo! emang bener kata Sandy. Perempuan ular" Aileen tertawa menanggapi.

"Sandy haha aku jadi ingat kematiannya yang ku atur  sedemikian rupa ternyata cukup membuat mental Cia semakin jatuh"

"Lo jahat leen, lo sampah! Kenapa lo luapin semuanya ke Cia dan Sandy?" Bryan mengacak rambutnya frustrasi dan membuat Aileen semakin bahagia.

Aileen mendekat dan berbisik tepat di telinga Bryan "karena aku punya dendam" pungkasnya kemudian mengambil kunci dan menyunggingkan senyum terbaik kala melihat Bryan seperti orang stress yang tidak paham akan apa-apa.

"Ckk laki-laki selalu seperti itu" gumam Aileen.

Bryan merutuki diri sendiri, betapa bodohnya dia saat ini. Seharusnya dia menuruti permintaan terakhir Sandy, tapi dia malah terjebak dengan cinta Aileen yang sebenarnya palsu. Wanita ular itu sudah bertunangan dengan Gevan.

"Gue butuh pelampiasan" Bryan memasuki mobil dan mulai memasuki bar kota.

"1" pesan Bryan menunjukkan pesanannya pada bartender yang bertugas.

"Gue butuh satu lagi" Bryan mengusap wajahnya kemudian mulai mengambil dua botol Vodka tersebut. Lalu, menuju pemakaman Sandy.

"Dy gue bawa minum, lo mau ikut gak? Sekalian kita minum bareng" Bryan membuka tutup Vodka, ikut berbaring di kuburan Sandy yang masih baru.

Apakah Bryan sudah gila? Mungkin.

"Dy gue bego kan?"

Entah halusinasi dari mana Bryan melihat Sandy duduk disampingnya "mana Bryan yang gue kenal? Gue minum ini karena gue gak semangat atau gue frustrasi dengan keluarga gue. Lo gak boleh minum ini buang bry buang!!" Bryan refleks membuang botol minuman keras itu dan memeluk Sandy.

"Liatin sama dia kalau lo baik-baik aja. Wanita itu pantas mendapatkan hukuman"

•••

"Pagi Cia" sapa Bryan semangat.

Cia duduk di meja cafetaria yang lumayan besar sehingga perutnya yang sudah membuncit tidak terlalu terkespos.

"Malem" jawab Cia dingin.

"Cie yang coba niruin Sandy" goda Bryan membuat keduanya terkekeh.

Mereka banyak melakukan lawakan dan peragaan bagaimana sikap dingin dan datar Sandy selama ini.

"Ci lo udah tau kalau Aileen selingkuh?"

Pertanyaan tiba-tiba dari Bryan membuat Cia menelan salivanya susah payah dan mengangguk ragu.

"Iyan tau darimana?" Cia berbisik sangat pelan.

"Oh udah tau ya? Dari Sandy sebelum dia dibunuh" jawab Bryan berusaha tidak menangis lagi.

"Ayo kita buat wanita ular itu merasakan dinginnya jeruji besi" tekat Bryan sudah bulat.

Cia terkekeh "ayo"

Hola jan lupa taburin bintang sayang 🖤✨

Si rapuh istri kecilku (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang