SRIK 🖤 16

16.5K 708 12
                                    

Sedari tadi Cia hilang fokus pada kuliahnya. Bagi Cia, semuanya terasa hambar tanpa Sandy dan Bryan.

Ah! Cia sangat merindukan mereka.

Cia menelungkupkan wajahnya di atas lipatan tangan "Cia bosan banget ya Allah" gumam Cia sambil mengaduk-aduk nasi goreng yang ada dihadapannya.

"Mau saya temenin?" Celetuk Gevan duduk tepat di depan Cia. Mulai lagi.

"Gak usah pak, Cia gak mood sekarang" ketus Cia menatap lelah dosen satu ini.

"Saya mau disini gimana dong?" Cia tersenyum dan meminum jus buah naga miliknya.

"Oke Cia yang bakalan pergi, bye!" Cia berdiri tapi sebelum itu...

"Sayang sekali, padahal saya ingin memberitahukan sesuatu tentang masa lalu Riko dan juga saya"

Mendengar nama sang suami di sebut-sebut. Mau tak mau, Cia duduk kembali di kursinya.

"Ayo ceritain pak" tagih Cia antusias.

"Ini gak gratis"

"Cia bakalan ngasih apapun yang bapak mau asalkan jangan macam-macam" Gevan mengangguk.

"Saya makan dulu" Gevan berterimakasih pada pelayan yang membawakan pesanannya.

Cia menghela nafasnya, awas saja kalau Gevan membohonginya lagi.

"Sebentar" Gevan mengambil ponselnya dan menaruh ke telinga.

"Bapak gak bohongin saya kan?" Selidik Cia yang dibalas gelengan dari Gevan.

"Sebentar saja, 5 menit" Gevan terlihat berbicara dengan orang di telepon dan setelah lima menit yang dia janjikan, ponselnya kembali ke dalam saku celana bahan milik Gevan.

"Jadi bisa cerita sekarang?" Tagih Cia yang sudah tidak sabar karena Gevan terlalu bertele-tele.

"Bisa. kamu ingat kan ini tidak gratis?" Cia mengangguk ingat dan paham.

"Sebenarnya dulu saya dan Riko adalah sahabat yang sangat dekat. Masing-masing dari kami sudah menganggap kalau kami adalah saudara. Tapi sebuah permasalahan ada di antara kami, mau tau masalahnya?"

Cia mengangguk.

"Saya ada kelas saya akan tagih janji kamu malam ini" Gevan meraih tangan Cia lalu mengecupnya.

Seketika pekikan histeris dari penggemar berat seorang Gevano Aldebaran Winata, menggema di telinga Cia.

"Kyaaa.... Pak Gevan!!"

"Huwaaaa potek hati gue"

"Pak Gevan teganya dirimu"

"Pengen ngebully Cia tapi takut sama penjaganya"

"Iya pawangnya galak bener"

"Sandy kan jelmaan manusia iblis yang gak tau kasihan. Kalau sampai Cia nangis dia bakalan cari orang itu sampai jera"

"Hiy.. takut Danu aja sampai satu bulan di rumah sakit"

"Ku hanya bisa mencintai pak Gevan dari jauh hiks.."

"Tangan Cia gak suci lagi ya ampun!!" Pekik Cia histeris lalu menyiramkan jus buah naga yang ada didepannya lalu beranjak ke kamar mandi untuk mencuci tangan dengan air bersih.

Apakah tidak ada kesempatan bagi saya lagi Cia? Gevan menghembuskan nafas gusar kemudian mengepalkan tangannya dan beranjak pergi dari cafetaria.

Si rapuh istri kecilku (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang