dua belas

856 61 5
                                    

"KRINGGG.. KRINGG.. KRINGG" jam weker milik Azza bunyi pada pukul 04.05  AM. Azza segera mematikan alarmnya, dan mengambil air wudhu dan menunaikan sholat tahajud. Selesai sholat tahajud Azza ke kamar Arin untuk membangunkan Zahra. Azza dan Zahra semalam sempat bertengkar kecil hanya gara gara Zahra tidak mau diajak maskeran, dan akhirnya Azza ngga mau tidur dengan Zahra. Sudah biasa Zahra menghadapi sahabatnya yang sedikit egois ini, mungkin semalam moodnya Azza sedang buruk. Azza membangunkan Zahra untuk sholat tahajud. Untung saja Zahra gamoang sekali dibangunkan.

Mau lihat kamar Arin seperti apa?, gambar dibawah ini kamar Arin

Itu hasil dekorasi Arin sendiri, Arin memang pandai menggambar, cita cita dia ingim menjadi Arsitek, doakan ya manteman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Itu hasil dekorasi Arin sendiri, Arin memang pandai menggambar, cita cita dia ingim menjadi Arsitek, doakan ya manteman.

Azza kembali ke kamar dan membaca qur'an sembari menunggu adzan subuh berkumandang, sedangkan Zahra masih menunaikan sholat tahajud.

Keluarga kecil Baba sedang kumpul di depan tv, Baba dan om Arfan sedang fokus melihat kajian di tv, Tante Linda yang sibuk dengan Maryam, Bunda yang sibuk mainan hp, Azza dan Zahra sedang Sarapan sambil menonton kajian di tv. Hening, tidak ada yang mengajak ngobrol.

"oh iyya Za, nanti Baba,Bunda, Om Arfan, sama tante mau jenguk Arin ke Semarang, sekalian Baba mau ada acara disana mungkin sekitar 4 hari kita disana. Azza dan Zahra jaga rumah ya. Jangan lupa belajar juga" Ucap bunda.

"Mbak Yuli dirumah kan? Mbak Yuli jagain Azza sama Zahra yaa" mbak Yuli yang sedang mengepel lantai kaget tiba tiba diajak ngomong dengan Azza

"Iyyalah Neng, siapp" jawab mbak Yuli

"Bun, jangan lupaa oleh oleh Lumpia sama Tahu bakso yaa, itu oleh oleh yang WAJIB" Ucap Azza. Azza sangat suka dengan makanan khas Semarang. Sebenarnya Azza ingin ikutt, tapi Azza sedang US mau tidak mau harus ditinggal.

"Bun, Azza titip salam buat Arin ya, bilangin ke dia Kakaknya yang paling cantik serumah kangen bangett sama dia"

"kalo kayak gini aja kangen, kalau sudah ketemu, rumah bakal ada teriakan Arin dan kamu, sehari ngga teriak teriak ngga bisa" ucap bunda memasang wajah senyum paksa dengan satu alis terangkat.

"tapi ya bun, kita bakal kangen teriakan mereka kalau mereka sudah pada nikah rumah bakal sepi ter...."

"Behhfttttttt" Azza tersedak air saat baba nya berkata Nikah.

"Eh Zaaa pelan pelan makannya kalau minum, seragammu jadi bahass". Zahra mengelap rok Azza yang sudah  basah dengan tisuu.

"Iyaa Om Arif  bener banget, Azza segera nikahin aja om
Kayaknya Azza juga udah siap. Soalnya semalam Azza nanya ke aku sial jood...."

Belum sempat Zahra menuntaskan pembicaraan, Azza sudah membekap mulut Zahra terlebih dahulu dan mengajak Zahra ke meja makan

"lo jangan bilang ke baba dongg, Azza maluu, awas ya kalo lo ngulangi lagi, bakal gue bekap pake kaos kaki bau" ucap Azza mengancam Zahra. Zahra justru tertawa dengan ancaman Azza.

*******

Selama 1 bulan ini Devan sibuk sekali mengurus berbagai masalah di kampusnya, dan hari ini haru terakhir Devan ke kampus karna anak anak kuliah sedang libur selama 4 bulan, walaupun anak mahasiswa/i libur bukan berarti Devan tidak ada kerjaan, masih banyak tugas untuk dia selesaikan di rumah

"Bangg Depann, disuruh Ayah turun ke bawahh. Ayah mau bicara penting katanya"

"Bicara penting? Ini cuma ide ids kamu aja kan Dill supaya abang segera turun" Batin Devan. Dilla pun kembali ke bawah diikuti Devan di belakangnya. Di ruang keluarga memang sudah ada Mama dan Ayah. Ketika Devan menatap wajah Ayahnya memang terlihat ingin membicarakan sesuatu yang serius. Tak lama kemudian Ayah membuka suara. Devan duduk di sebelah kanan Ayahnya.

"Dev, sekarang umur kamu sudah 25 tahun, sudah cukup untuk memiliki berumah tangga, rezekii juga insyaallah kamu sudah bisa membiayai rumah tanggamu, Ayah dan Mama ngga mau lihat kamu nikah di umur 30 an, lebih cepat lebih baik Van, Ayah ingin segera melihat keluarga kecil dari kamu Van'' ucap Ayah Luqman menatap Devam dengan serius. Devan bingunh harus menjawab apaa. Devan kan belum punya calon yang pas. Jangankan cari calon. Dekat dengan perempuan saja tidak.

"Maaf yah, tapi Devan belum menemukan calonnya"

"Ayah sudah mendapatkan calon untukmu, percaya sama Ayah dia yang terbaik untukmu" Ayah menepuk pundak Devan.

DEGGGG. Devan akan di jodohkan dengan orang asing? Oh Allah gimana ini? Apa ini memang yang terbaik untukku? Sebenarnya Devan tidak mau dijodoh jodohkan, tapi Devan tidak mau menolak perjodohan itu. Karna wajah Ayahnya yang begitu mengharapkan bahwa Devan akan menerima perjodohan itu. Devan tidak ingin mengecewakan kedua orangtuanya. Dann, Devan teringat dengan gadis SMA yang selalu ia doakan disepertiga malamnya, dan selalu dia sholawati namanya. Devan mengetahui nama gadis SMA Itu dari nama di kerudung gadis itu Fariska Azza Zhafira.
Devan merasa kecewa karena selama ini doanya tidak terkabulkan, mungkin Allah punya rencana yang indah dibalik ini semua.

"Jika itu bisa membuat Ayah dan Mama merasa senang dan bahagia, Devan menyetujui perjodohan ini" Devan nampak bahagia tapi tidak dengan hatinya.

"Alhamdullillah, kita akan kerumah calon untuk  berta'aruf  2 minggu lagi" Ayah dan Mama Devan sangat bahagia sekali dengan perjodohan ini.

Cinta Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang