tiga puluh

773 46 0
                                    

Malam ini Azza sengaja mengundang Zahra untuk makan malam di rumahnya. Azza dan Devan akan membicarakan perihal Kahfa tadi. Azza sudah menceritakan perihal bahwa Zahra juga diam diam mencintai Kahfa. Dan ini menjadi lampu hijau untuk Kahfa.  Devan harus mendengar keputusan Zahra dulu. Dan akan mengabari Kahfa
Kini Azza dan Devan sedang asik menikmati cemilan yang ada di meja makan.

"Ding.. Dongg" Bel rumah pun berbunyi. Pasti itu Zahra. Azza segera membukakan pintu untuk tamu special malam ini.

"Assalamualaikum tuan putri" Sapa Azza dengan nada bahagia.

"Waalaikumsalam kamu kenapa Za? Bahagia banget" Zahra menatap  sahabatnya dengan tatapan bingung.

"Ohh gue tau kenapa lo undang gue makan malam disini, lo sekarang udah hamill kann, omoo omoo gue ikutt senengg Zaaa, ngga lama lagi gue bakal punya ponakann aaaa" Kini malah Azza yang dibuat bingung oleh sahabatnya.

"Azza belum hamil, kalian malah mengobrol di depan pintu, mending sekarang kita segera makan" Devan tiba tiba saja datang  Devan sudah tidak sabar mendengar keputusan Zahra.
Kini mereka bertiga menyantap makanan yang sudah dihidangkan oleh Azza dan Bi Inah tadi.

******

"Alhamdullillah, enak banget masakan Bi Inah" Ucap Zahra yang sudah selesai makan.

"Heyy, jangan salah ya ini juga ada campur tangan sama Azza, sekarang Azza dikit diikit juga udah bisa masak kali, emangnya lo" Ucap Azza dengan nada mengejek.

"Lihat saja nanti, kalo gue juga udah punya suami gue juga bakal bisa masak kali"  Kini Azza dan Devan memberi kode bahwa ini saatnya mereka menanyakan perihal Kahfa.

"Kalian kenapa si kok senyum senyum gitu" Tanya Zahra menatap Devan dan Azza yang sedang tersenyum sebagai tanda kode. Devan pun memulai pembicaraan.

"Ekhemm, jadi gini Zah ada sesuatu yang perlu kita omongin" Ucap Devan dengan nada serius. Zahra malah menatap Azza yang sedang tersenyum pada Zahra.

"Kenapa malah jadi formal gini si" Ucap Zahra yang sedikit bingung, ada apa gerangan.

"Mungkin secepat mungkin kamu akan di khitbah dengan seseorang" Kini Zahra menatap Devan dengan serius. Zahra dibuat penasaran oleh Devan.

"Khitbah??''  Zahra masih tak percaya.

"Insyaallah teman saya akan mengkhibahmu minggu depan, ia berniat baik untuk datang ke Semarang membawa keluarganya" Dan akhirnya Devan lolos mengucapkan kalimat yang seharusnya Kahfa sendiri yang mengucap kalimat itu. Kahfa memang tidak mau mengikuti acara makan malam itu, ia  tidak ingin menjadi zina mata  jika ia bertatapan dengan Zahra karna yang ada nanti terus terussan teringat wajah Zahra. Menjadi zina pikiran.
Ingin rasanya Zahra berteriak saking senangnya. Kini Zahra hanya bisa menatap Azza yang memberi senyum manisnya. Mata Zahra sudah berkaca kaca, andai saja disini tidak ada Devan. Zahra sudah pasti menangis dipelukan Azza saking senangnya.

"Apa yang dimaksud kak Devan itu, mas Kahfa?" Zahra memberanikan diri untuk menyebut merk😂

"Iyya". Satu kata dari Devan membuat Zahra semakin berkaca kaca.

"Bagaimana Zahra, kamu siap?" Tanya Devan memastikan. Tidak perlu waktu lama untuk berpikir.

"Insyaallah Zahra siap" Ucap Zahra. Kini Devan dan Azza mengucapkan syukur karna akhirnya kisah cinta dalam diam Zahra berakhir tidak tragis, sama seperti Azza.

"Sudahlah jika kamu ingin memeluk Azza peluklah, kamu sangat senang sekali karna orang yang selama ini kamu perhatikan diam diam akan menjadi suamimu insyaallah" Ucap Devan sedikit tertawa.

"Kok kak Devan bisa tau?" Tanya Zahra penasaran.

"Azza sudah cerita semua"

Kini Zahra memeluk Azza. Air mata bahagia Zahra menetes di pundak Azza. Devan meninggalkan Azza dan Zahra karna ia harus memberitahu kabar bahagia ini untuk sahabatnya.

*******

"Za, gue pamit dulu ya udah jam 9 aja ternyata" ucap Zahra sembari menatap jam dinding.

"Ngga mau tidur sini aja?" Tawar Azza.

"Ngga bisa Za, ada beberapa tugas yang belum selesai, dan harus dikumpulin besok pagi, oh ya Za makasih ya kamu sama kak Devan udah bantuin aku" Ucap Zahra.

"jangan lupa buat makasih juga sama Allah, karna Allah yang udah mengizinkan  kalian untuk hidup bersama insyaallah" Ucap Azza.

"Pastii, Yaudah ya Za aku pamit dulu keburu malam, Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"


Cinta Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang