dua puluh tigaa

843 56 0
                                    

Azza dan Devan menuruni tangga bersama. Devan akan berpamitan kepada mertuanya  dan menghampiri keduanya yang sedang asik menonton tv.

"Bun, Ba, aku mau pamit pergi sebentar" ucap Devan dengan nada sopan.

"ohh, sama Azza?". Tanya bundanya

"Aku mau membecirakan beberapa hal dengan teman kerja ku bun, Azza sudahku ajak tapi dia ngga mau" jelas Devan.

"Azza capek bun, mau dirumah aja"  jelas Azza.

"oh yasudahh, hati hati ya nakk". Devan menyalami kedua orang tua Azza dan Azza mengantar Devan hingga ke teras rumah. Devan sudah masuk mobil dan melajukan mobilnya dengan normal. Setelah Devan pergi Azza masuk ke dalam rumah dan pergi ke dapur untuk membuat juz Alpukat.

"yahh pengantin baru sudah ditinggal suaminyaa" Arin yang baru saja mengampiri Azza langsung mengejeknya.

"Apasii loo, anak kecil ngga boleh kayak gitu, inget sama dosa, dosa lo udah banyakk rinn, sadarr rinn saadarr" kini gantian Azza yang mengejekk Adiknya. Arin tidak membalas ucapan kakaknya tadi.

"Gimanaaa nii, malam pertamanya lancarrr??" Arinn terkekeh pelannn dan segera meninggalkan Azza, karna Arin tau pasti yang ada dia hanya dimarahi oleh kakanyaa.

"BUNNDAAAAAA ARIINN PIKIRANYAAA 18+ BUNN, MARAHII DIAAA" Azza teriak dari dapur, agar bundanya yang sedang menonton tv mendengar perkataannya, sudah biasa Azza sepeerti itu, tapi beda lagi jika sudah ada Devan.

Sudah pukul 13.15 tapi Devan juga belum terlihat batang hidungnya. Kini Azza hanya duduk di teras rumah sambil VC dengan teman temanya.

"Zaa, babang ganteng mana Za?"  Ucap Elizz. Azza sudah menduga passti temannya ada yang menanyakan Devan.

"Lagi pergi sama temamnnya" Jwab Azza.

"yahh, kasihann pengantin baruu sudah ditinggal". Azza tidak merespon apa yang dikatan temann temannya itu. Karna Azza menyadari ada nomor yang tidak dikenal panggilan tak terjawab.

0813********
Assalamualaikum, ini Devan, segera di save, kamu mau dibaawakan apa?

Mee
Waalaikumsalam, maf kak tadi Azza lagi VC sama temen Azza, tersersah kakak aja mau bawain apa

Just read.

"Kak, Arinn mau duduk sini ya" ucap Arin sambil membawa secangkir teh dan biskuit. Azza mempersilahkan untuk duuduk. Azza menanyai tentang kegiatan dipondok Arin. Mereka sedang sharing sharing seputar masalah yang ada di pondok Arin. Memang menjadi rutinitas Arin untuk menceritakan masalahnya di pondok kepada Azza.

Tak lama setelah mereka selesai sharing. Mobil Devan masuk ke garasi rumah Azza. Azza yang melihatnya segera menuju Devan yang sedang menutup pintu mobil. Azza berharap bahwa Devan membawakan makanan untuk Azza. Azza mencium punggun tangan Devan. Dan mengikuti Devan dari belakang.

"emm kakak, kok ngga bawa plastik buat Azza si" Batin Azza heran.  Azza segera menyusul Devan dan berjalan di samping Devan.

"Kakak ngga bawa oleh oleh buatt Azza?" Azza menahan rasa sebalnya dengan senyuman.

"kakak kan ngga tau, kamu suka apa" Jawabnya santai. Devan membuka pintu kamar dan diikuti dengan Azza. Azza merasa sebal dengan suaminya itu, tidak peka sekali dia. Azza hanya duduk di pinggir sofa sambil.memainkan hp, sedangkan Devan sedang berbaring di samping Azza. Devan yang melihat istrinya ada rasa kecewa di wajahnya merasa tidak enak denganya. Ia harus berbuat sesuatu supaya istrinya tidak kecewa.

"Sebagai permintaan maaf, gimana kalau nanti sore kita jalan jalan?" Tanya Devan yang masih menatap Azza yg sedang memainkan hpnya.

"Ngga usah kak, besok saja sekalian kerumah Mama saja, gimana?" Untuk kali ini Azza masih bisa bersabar. Lagi pula Azza juga belum selesai packing.

"Yasudah kakak ikut kamu saja, kakak mau tidur dulu" Azza yang melihat Devan memenjamkan matanya tersenyum sendiri melihat ketampanan suaminya itu. Azza memberanikan diri untuk memainkan rambut Devan.

Cinta Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang