dua puluh satu

857 60 0
                                    

Azza yang sedang memperhatikan Baba dan Devan yang sedang asik menonton pertandingan bola, ada rasa bahagia karna Baba sangat akrab dengan Devan. Azza pergi ke dapur untuk membantu bunda, mbak Yuli dan Arin yang sedang memnuat pop cron. Keluarga pak Luqman sudah daru tadi pulang lebih awal karna Icha yang sedang sakit dan rewel.

"Ada yang bisa saya bantu?" Azza yang terlihat sangat santai duduk di kursi meja makan sambil memakan pop cron yang sudah jadi.

"alah telaatt, dari tadi kemana aja buk?" Arin menjawab dengan tatapan sinis dan nada kesal.

"sudah sudah, dimaklumi saja, pengantin baru habis bersih bersih kamarnya supaya bersih dan wangi, biar suaminya betah dikamaar" mbak Yuli yang menjawab pertanyaan Arin tadi. Azza kaget dengan jawaban mbak Yuli itu. Memang benar tadi Azza sedang beres beres pakaiannya Devan di kamar. Mereka terkekeh geli.

"pop cronya sudah selesai, mending sekarang kamu tawarkan suami dan baba mau minum apa?"

"Argh bunda, Azza masihh maluu kalau harus berbicara dengan suamikuu, ngga Za kamu harus dibiasakan mengobrol dengan suamimu, jangan gugup jangan takut, relax "  Azza menenangkan diirinya.

"baik bunn" Azza segera bangkit dari duduknya dan memghampiri Baba dan Devan. Dan ternyata yang sedang menonton tv hanya Devan, Babanya sudah masuk ke dalam kamar terlebih dahulu. Ketika Azza ingin kembali ke dapur. Devan memanggilnya.

"Zaa, mau kemana? Kenapa tidak tidur ini sudah jam 22.56" Tanya Devan. Sebenarnya Azza memang sudah mengantuk tapi dia tidak enak jika tidur terlebih dahulu.

"Emmm.. Azza tadi nunggu kakak dulu" jawab Azza gugup.

"yasudah sekarang kita ke kamar" Devan mematikan remotnya dan menggandeng tangan Azza untuk ke kamar.

*****

Kini yang menempati kamar Azza tidak hanya Azza saja, sekarang Azza sudah punta teman untuk tidur. Azza tidak tau apa yang seharusnya ia perbuat. Heningg tidak ada suara di antara mereka. Devan yang sedang asik dengan laptopnya dan duduk di sofa, sedangkan Azza hanya memainkan ponselnya di atas kasur.

Devan pov

"Anak itu kenaapa tidak tidurr sajaa, toh dia juga sudah sikat gigi dan berwudhuu, sudah menguap berkali kali padahal" Batin Devan. Devan diam diam memperhatikan Azza. Devan segera ke kamar mandi untuk sikat gigi dan berwudhu. Setelag itu ia duuduk di atas ranjang. Ya,, sekarang mereka sudah satu ranjang.

"sudah malam hpnya dimatikan sekarang cepat tidur" Devan menyuruh istrinya untuk segera tidur. Dan Azza menurutinya.

******

Pukul 03.54 AM. Azza terbangun dari tidurnya. Kini posiisi Azza sedang berada di pelukan Devann. Azza segera membenarkan posisinya supaya tidak seperti tadi

"apa yang kulakukan semalam ya allah"  Batin Azza. Azza takut jika dirinya sudah diapa apakan oleh suaminya. Azza segera beristigfar untuk menenangkan diirinya. Azza membangunkan Devan untuk melakukan sholat tahajud.

"Kakk, kakk, bangunn sholat tahajud sudah jam 4 loo" Azza mencubit pipi Devan. Tapi mustahil Devan belun bangun dari mimpinya.

"yaudah Azza sholat sendiri, mungkin kakak masih capek" Azza meninggalkan Devan untuk ke kamar mandi.

"tunggu" Azza yang menyadari jika Devan sudah bangun. Membalikkan badan untuk melihat ke arah Devan

"Ihh kakak ngigo apa gimana sih? Azza kira sudah bangun, tapi matanya masihh merem ternyata" guman Azza.

"saya sudah bangun" Devan segera berdiri dan berjalan menuju kamar mandi.

"saya dulu ya yang ke kamar mandi"

"Ihh Azza dulu lahhh, kan yang bangun duluan Azza"

"Yaudahh kita bareng saja ke kamar mandi" Azza sangat kaget mendengar perkataan suaminya itu. Devan meninggalkan Azza sebelum tangan Azza memukulnya.

"Kakkaakkkk jangann mesummm" Teriak Azza. Devan hanya tertawa mendengar perkataan istrinya itu.

******



Cinta Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang