>_<
Happy reading
(Jangan lupa meninggalkan jejak ya!)
________________________________Siang ini alisya sedang berada di rumah damar. Bunda nya pergi ke butik dan ia kemari untuk numpang makam siang, karna kalo alisya yang masak yang ada bahan bahan habis sia sia.
Setelah selesai makan, alisya dan mama duduk di pinggir kolam. Alisya yang memasukan kakinya ke dalam air dan mama yang duduk menyila di samping alisya.
"Gak kerasa ya, nanti malam tujuh hari nya damar pergi tinggalin kita," ucap mama damar. Alisya yang semula menatap kolam kemudian menoleh ke mama dan menatapnya.
"Iya ma, alisya masih gak percaya udah seminggu damar pergi tinggalin kita," sautnya.
"Mama udah kasih tau yang lainnya belum?" tanya alisya.
"Belum."
"Biar alisya aja kalo gitu yang ngabarin semuanya, nanti sore mereka pasti datang ke sini buat bantuin." ucap alisya yang di angguki oleh mama damar.
*
19.00 wib
Malam ini rumah damar sudah di penuhi oleh para tetangga, anak anak elang dan pak ustad. Semuanya yang beragama islam sudah rapih oleh pakaian yang tertutup. Laki laki memakai koko dan peci lalu wanita yang mengenakan kerudung dan berpakaian tertutup. Untuk yang non islam mereka berdiam diri di luar dan di bagian dapur. Menjaga ke tertiban saat tahlilan nantinya dan yang memberikan kue dan minuman di dapur.
Dua jam sudah tahlilan selesai, kini kediaman damar hanya menyisakan pasukan tilang, sahabat alisya, tadi ada sinar di sana. Namun sinar yang masih benci dengan alisya bahkan mereka hampir ribut atau lebih tepatnya sinar lah yang memulai kalo saja vera tak cepat cepat bawa sinar pergi mungkin sampai detik ini mereka berdua masih ribut.
Alisya duduk di kursi dekat kolam renang sedang menatap laptop yang disimpan di atas meja. Ia masih memikirkan tentang dairy damar yang mengatakan bahwa selebihnya ada di video. Tadi setelah acara selesai alisya pergi ke kamar damar untuk mencari memori tetapi tidak ketemu. Ia menatap teman-temannya yang sedang duduk di pinggir kolam. Menghela nafas karna masih penasaran apa isi video yang damar maksud.
Mama damar tiba tiba datang dan menghampiri alisya, duduk di samping kursi alisya.
"Cari ini?" tanya mama damar seraya memberikan benda yang alisya cari.
Alisya menatap mamanya heran lalu mengambil benda itu.
"Kok mama tau kalo alisya cari ini?" tanyanya.
"Mama liat kamu tadi masuk ke kamar damar dan pasti cari itu kan?" tanyanya.
Mamanya menghela nafas dan menatap lurus ke depan. "Dulu, damar pernah bilang ke mama. Kalo suatu saat nanti dia udah gak ada, dia nitip laptop itu dan memorinya ke mama buat di kasih ke kamu. Bahkan dia marah pas mama kepo pengen tau isi laptop dan memori itu--" ucapnya sengaja menjeda.
"Dan sekarang, amanah itu sudah mama jalankan. Tinggal kamu yang menjaganya dengan baik, sayang." sambungnya lalu beranjak dari sana.
Alisya menatap benda itu, flashdisk. Ia memasukannya ke tempatnya dan mencoba menengangkan pikirannya dan hatinya. Entah kenapa perasaannya jadi tak enak saat flashdisk itu ada di genggamannya.
Memasuki aplikasi video, ada dua video di sana. Saat akan memplay video pertama, venus memanggilnya.
"Sya!" panggil venus yang berada di pinggir kolam renang dengan yang lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAMAR ✔ [completed]
Подростковая литература"ELANG!" teriak damar "Terbang tanpa batas!" jawab anak elang "Benturkan." ucap oji "Hantam." saut dhirga "Lalu hancurkan." timpal damar *** "Gue takut lo pergi saat kata itu gue ucapkan." batinnya ^^^ { FOLLOW DULU DONG SEBELUM BACA:) } Menceritak...